Ketua Real Estate Indonesia (REI) Kalbar, Isnaini menyambut baik kebijakan pemerintah yang menaikkan harga jual rumah subsidi karena itu bisa mengimbangi kenaikan harga material dan tanah.
"Setiap tahun material bangunan rumah naik dan begitu juga harga tanah. Nah, kenaikan rumah ini sudah sepatutnya untuk mengimbangi biaya produksi," ujarnya di Pontianak, Minggu.
Ia mengatakan sejak tiga tahun terakhir tidak ada penetapan kenaikan harga rumah subsidi oleh pemerintah. Kembali, di sisi material dan tanah sendiri terus naik.
"Sebelumnya harga rumah subsidi tipe 36 untuk masyarakat berpenghasilan rendah Rp165,5 juta. Saat ini harga penetapan baru Rp177 juta," jelas dia.
Menurut dia, harga yang ada merupakan harga keseimbangan baru agar selain bisa menyesuaikan biaya produksi juga membuat kestabilan modal pengembang untuk terus bisa berpartisipasi membantu pemerintah menyediakan rumah subsidi.
"Modal stabil karena harga jual kondisi sekarang. Dengan demikian kami bisa terus menghadirkan rumah subsidi," papar dia.
Baca juga: REI Kalbar terus optimistis penuhi kebutuhan rumah subsidi untuk MBR
Untuk penerapan harga rumah subsidi di Kalbar, pengembang akan melihat lagi daya beli dan melakukan penyesuaian. Artinya tidak serta merta menaikkan begitu saya. Kemudian dengan harga yang ada diminta pengembang terus meningkatkan kualitas bangunan.
"Pengembang dan penjualan tentu disesuaikan dulu. Jangan sampai semua tidak lancar,"jelas dia.
Terkait pangsa pasar rumah subsidi di 14 kabupaten atau kota du Kalbar masih didominasi Kabupaten Kubu Raya.
"Sebanyak 70 persen pasar subsidi REI Kalbar di Kubu Raya," jelas dia.
Terkait target pembuatan rumah subsidi REI Kalbar 2023 sebanyak 5107 unit. Penjualan rumah subsidi di Kalbar tergantung pada harga komoditas sawit, karet dan lainnya. Jika harga tersebut baik maka juga sejalan dengan penjualan rumah.
"Untuk waktu penjualan rumah yang biasa banyak selain saat momen lebaran, natal dan masuk sekolah. Hal itu karena momen tersebut kebutuhan lainnya banyak diperlukan," papar dia.
Baca juga: Sekjen REI optimistis sektor usaha properti masih bergairah
Baca juga: REI Kalbar targetkan bangun 5.000 unit rumah subsidi pada 2023
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
"Setiap tahun material bangunan rumah naik dan begitu juga harga tanah. Nah, kenaikan rumah ini sudah sepatutnya untuk mengimbangi biaya produksi," ujarnya di Pontianak, Minggu.
Ia mengatakan sejak tiga tahun terakhir tidak ada penetapan kenaikan harga rumah subsidi oleh pemerintah. Kembali, di sisi material dan tanah sendiri terus naik.
"Sebelumnya harga rumah subsidi tipe 36 untuk masyarakat berpenghasilan rendah Rp165,5 juta. Saat ini harga penetapan baru Rp177 juta," jelas dia.
Menurut dia, harga yang ada merupakan harga keseimbangan baru agar selain bisa menyesuaikan biaya produksi juga membuat kestabilan modal pengembang untuk terus bisa berpartisipasi membantu pemerintah menyediakan rumah subsidi.
"Modal stabil karena harga jual kondisi sekarang. Dengan demikian kami bisa terus menghadirkan rumah subsidi," papar dia.
Baca juga: REI Kalbar terus optimistis penuhi kebutuhan rumah subsidi untuk MBR
Untuk penerapan harga rumah subsidi di Kalbar, pengembang akan melihat lagi daya beli dan melakukan penyesuaian. Artinya tidak serta merta menaikkan begitu saya. Kemudian dengan harga yang ada diminta pengembang terus meningkatkan kualitas bangunan.
"Pengembang dan penjualan tentu disesuaikan dulu. Jangan sampai semua tidak lancar,"jelas dia.
Terkait pangsa pasar rumah subsidi di 14 kabupaten atau kota du Kalbar masih didominasi Kabupaten Kubu Raya.
"Sebanyak 70 persen pasar subsidi REI Kalbar di Kubu Raya," jelas dia.
Terkait target pembuatan rumah subsidi REI Kalbar 2023 sebanyak 5107 unit. Penjualan rumah subsidi di Kalbar tergantung pada harga komoditas sawit, karet dan lainnya. Jika harga tersebut baik maka juga sejalan dengan penjualan rumah.
"Untuk waktu penjualan rumah yang biasa banyak selain saat momen lebaran, natal dan masuk sekolah. Hal itu karena momen tersebut kebutuhan lainnya banyak diperlukan," papar dia.
Baca juga: Sekjen REI optimistis sektor usaha properti masih bergairah
Baca juga: REI Kalbar targetkan bangun 5.000 unit rumah subsidi pada 2023
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023