Pj Wali Kota Singkawang, Sumastro, mengaku lega karena berhasil memulangkan sembilan pekerja migran Indonesia (PMI) asal Singkawang yang menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Myanmar.
"Mereka akhirnya bisa tiba dengan selamat di Singkawang pada Selasa kemarin dengan dibantu sejumlah pihak," kata Sumastro di Singkawang, Rabu.
Sembilan PMI ini masing-masing bernama Iwan Gunawan, Tjung Suyanto, Ferry, Phi Khi, Erwin, Phendy Rinto, Rio, Bonie Kurniawan dan Chon Sin.
"Setelah sekian lama kita berkomunikasi dan berikhtiar dengan instansi-instansi terkait, akhirnya kita bertemu dengan sembilan PMI asal Singkawang pulang dengan selamat," tuturnya.
Mendengar cerita sampai dengan peristiwa yang mereka alami mulai dari keberangkatan sampai pulang ke Singkawang itu merupakan sebuah pembelajaran bagi mereka dan masyarakat Singkawang agar jangan sampai terulang kembali.
"Jadikan peristiwa itu sebagai pembelajaran kita semua terutama kepada warga yang terobsesi untuk bekerja ke luar negeri untuk merubah nasib dan lain-lain," tuturnya.
Namun, kata Sumastro hendaknya dilihat dulu mengenai keabsahan perusahaan yang akan memperkerjakan mereka. Jangan sampai warga Singkawang terjebak ke dalam suatu tindakan TPPO.
"Kepada masyarakat Singkawang diharapkan bisa berpikir cermat dan bertindak cerdas untuk mengatakan pekerjaan tersebut yang benar, legal ataupun sebaliknya," katanya.
Sementara teman korban, Rikki berpesan kepada teman-temannya untuk tidak bekerja ke luar negeri sebagai scammer.
"Menolong kalian itu tidak gampang, selama 3 bulan saya pantau kalian, dan sampai ke Singkawang saya juga yang jemput. Tentunya itu bukan persoalan yang sangat mudah," katanya.
Dia berpesan, dari kejadian ini para korban harus belajar, kalaupun mau bekerja ke Luar Negeri harus dilihat dulu pekerjaannya apa? Apakah baik atau tidak pekerjaannya.
Rikky juga mengetahui, bagaimana kondisi para korban selama bekerja di Myanmar. "Ada yang dipukul, ditampar dan disetrum," ujarnya.
Melihat penyiksaan itu, dia pun merasa kasihan dan berupaya untuk menolong agar mereka bisa keluar dari Myanmar.
"Kemudian saya berkoordinasi dengan Bu Malika, dan Bu Malika berkoordinasi dengan Pemkot Singkawang. Sehingga sampailah mereka ke Singkawang dengan selamat," ungkapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
"Mereka akhirnya bisa tiba dengan selamat di Singkawang pada Selasa kemarin dengan dibantu sejumlah pihak," kata Sumastro di Singkawang, Rabu.
Sembilan PMI ini masing-masing bernama Iwan Gunawan, Tjung Suyanto, Ferry, Phi Khi, Erwin, Phendy Rinto, Rio, Bonie Kurniawan dan Chon Sin.
"Setelah sekian lama kita berkomunikasi dan berikhtiar dengan instansi-instansi terkait, akhirnya kita bertemu dengan sembilan PMI asal Singkawang pulang dengan selamat," tuturnya.
Mendengar cerita sampai dengan peristiwa yang mereka alami mulai dari keberangkatan sampai pulang ke Singkawang itu merupakan sebuah pembelajaran bagi mereka dan masyarakat Singkawang agar jangan sampai terulang kembali.
"Jadikan peristiwa itu sebagai pembelajaran kita semua terutama kepada warga yang terobsesi untuk bekerja ke luar negeri untuk merubah nasib dan lain-lain," tuturnya.
Namun, kata Sumastro hendaknya dilihat dulu mengenai keabsahan perusahaan yang akan memperkerjakan mereka. Jangan sampai warga Singkawang terjebak ke dalam suatu tindakan TPPO.
"Kepada masyarakat Singkawang diharapkan bisa berpikir cermat dan bertindak cerdas untuk mengatakan pekerjaan tersebut yang benar, legal ataupun sebaliknya," katanya.
Sementara teman korban, Rikki berpesan kepada teman-temannya untuk tidak bekerja ke luar negeri sebagai scammer.
"Menolong kalian itu tidak gampang, selama 3 bulan saya pantau kalian, dan sampai ke Singkawang saya juga yang jemput. Tentunya itu bukan persoalan yang sangat mudah," katanya.
Dia berpesan, dari kejadian ini para korban harus belajar, kalaupun mau bekerja ke Luar Negeri harus dilihat dulu pekerjaannya apa? Apakah baik atau tidak pekerjaannya.
Rikky juga mengetahui, bagaimana kondisi para korban selama bekerja di Myanmar. "Ada yang dipukul, ditampar dan disetrum," ujarnya.
Melihat penyiksaan itu, dia pun merasa kasihan dan berupaya untuk menolong agar mereka bisa keluar dari Myanmar.
"Kemudian saya berkoordinasi dengan Bu Malika, dan Bu Malika berkoordinasi dengan Pemkot Singkawang. Sehingga sampailah mereka ke Singkawang dengan selamat," ungkapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023