Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) menggencarkan kampanye kesehatan dengan mendorong para siswa remaja putri untuk mengonsumsi tablet tambah darah.

"Langkah ini diambil guna mencegah anemia dan berupaya mencapai target zero stunting serta mengurangi angka kematian ibu, bayi, dan balita di wilayah Kubu Raya," kata Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan di Sungai Raya, Sabtu, saat membuka acara "Aksi Bergizi Cegah Anemia Remaja Putri Menuju Zero Stunting dengan Minum Tablet Tambah Darah Serentak".

Pihaknya menekankan pentingnya kesehatan bagi masa depan generasi muda, menyatakan bahwa cita-cita mereka hanya dapat tercapai dengan kondisi tubuh yang sehat.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya dan diikuti oleh 6.227 siswi dari 75 sekolah menengah atas di wilayah tersebut. Para peserta diharapkan dapat merencanakan kehidupan mereka dengan baik, termasuk menjaga kesehatan dengan cukup zat besi untuk menghindari anemia.

Bupati mengingatkan para siswi tentang pentingnya menghindari anemia, karena kondisi ini dapat mengganggu kesehatan khususnya dalam proses reproduksi di masa depan.

Ia menegaskan bahwa para siswi harus memiliki perencanaan untuk menjaga kesehatan dan memastikan bahwa darah mereka dapat berproduksi secara sehat, sehingga terhindar dari berbagai gangguan yang dapat menghambat mereka mencapai cita-cita.

Selain dilakukan di lingkungan sekolah, Bupati Muda berharap gerakan mengonsumsi tablet tambah darah juga dapat diperluas ke seluruh masyarakat. Ia mengajak semua pihak untuk benar-benar mementingkan kesehatan.

"Bagi siswa yang tidak mendapatkan tablet di sekolah, dia mendorong mereka untuk mencarinya di Puskesmas terdekat atau melibatkan keluarga, teman, dan warga sekitar untuk membantu," kata Muda Raya Mahendrawan,

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya, Marijan, menjelaskan bahwa stunting memiliki kaitan erat dengan anemia. Ia menegaskan bahwa anemia dapat terjadi di semua tahap kehidupan, termasuk remaja. Oleh karena itu, pemerintah memutuskan untuk memberikan tablet tambah darah kepada remaja putri sebagai bagian dari upaya untuk memutus rantai anemia sejak usia remaja.

Ia menjelaskan bahwa gerakan minum tablet tambah darah akan berlangsung selama setahun, di mana setiap siswi akan mengonsumsi satu tablet setiap pekan, sehingga total berlangsung selama 52 pekan atau setahun.

"Program ini bertujuan untuk membiasakan para siswi dalam mengonsumsi tablet tambah darah selama setahun dengan pola satu tablet per minggu. Tujuan akhir dari gerakan ini adalah untuk menjadikan generasi remaja putri di Kubu Raya sehat, produktif, bahagia, dan siap berkontribusi bagi Indonesia," demikian Marijan.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023