Satuan Tugas Kebakaran Hutan dan Lahan (Satgas Karhutla) mengamankan pemukiman warga Desa Sungai Bahalang, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan dari kobaran api pada Minggu malam.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tapin, Sofyan mengatakan petugas gabungan telah memadamkan seluruh titik api di Desa Sungai Bahalang.
"Sebagian ada yang melakukan pembasahan," ujar Sofyan.
Sofyan mengungkapkan, kebakaran lahan semak belukar yang notabene jerami dan ilalang ini mulai terlihat sejak Minggu sore.
Karhutla itu, kata dia, melanda sebagian kebun sawit milik warga dan mengancam pemukiman yang terpaut jarak sekitar 200 meter dari titik api.
"Luasan lahan yang terbakar lebih tiga hektare," ucap Sofyan.
Adapun kendala pihak Satgas Karhutla Tapin, Sofyan menyebutkan petugas kesulitan mencari mata air untuk memadamkan api.
Berselang waktu api mendekat ke pinggir jalan, mobil tangki pemadam sehingga petugas bisa menjangkau api yang membumbung tinggi.
"Alhamdulillah tak ada rumah warga yang kena api," sahut Kapolsek Tapin Tengah Iptu Sugiono yang turut berjibaku menaklukkan "si jago merah".
Saat ini, kepolisian menyelidiki penyebab karhutla yang sempat mengancam keselamatan pemukiman warga tersebut.
Sebelumnya, petugas gabungan karhutla Tapin juga bekerja keras menaklukkan titik api yang menjalar ke pinggir jalan di Desa Kalumpang Kecamatan Bungur.
"Api berhasil dipadamkan menggunakan air dari mobil tangki BPBD Tapin," ujar Sofyan.
Sofyan menyebutkan petugas harus bekerja keras memadamkan api di semak belukar Desa Kalumpang karena tidak cukup satu tangki air, namun tim gabungan mampu mengatasi seluruh titik api.
"Area lahan yang terbakar kurang lebih satu hektar," ucap Sofyan.
Sofyan mengungkapkan dampak dari kebakaran lahan menimbulkan kabut asap sehingga sempat mengganggu mobilitas barang dan masyarakat.
Seorang perempuan bernama Damiana Sumiati (37) meninggal dunia terbakar api saat melakukan pembakaran lahan pertanian (ladang) di Kecamatan Badau perbatasan Indonesia-Malaysia, wilayah Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.
"Saat membakar ladang tiba-tiba ada angin kencang dan korban terjebak di dalam lahan terbakar tidak bisa melarikan diri sehingga korban pingsan dan terbakar di lahan tersebut," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu Gunawan, dihubungi ANTARA, di Pontianak, Jumat malam.
Disampaikan Gunawan, dari laporan yang diterima BPBD Kapuas Hulu, kejadian tersebut terjadi Jumat (18/8) sekitar pukul 15.10 WIB, di Kecamatan Badau, Kapuas Hulu.
Diceritakan dia, pada saat sedang membakar ladang, tiba-tiba ada angin kencang dan menyebabkan api membesar dan menjalar ke arah korban.
Saat api membesar korban masih di dalam lahan yang terbakar pada saat api pun dengan cepat membesar sehingga korban terjebak di dalam lahan terbakar dan tidak bisa melarikan diri sehingga korban pingsan dan terbakar di lahan tersebut. Baca juga: Seorang perempuan di Kapuas Hulu Kalbar tewas saat membakar lahan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023