Banjarmasin (ANTARA) - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Kalimantan Selatan (DJPb Kalsel) mengatakan neraca perdagangan internasional di provinsi ini mengalami surplus dengan total mencapai sekitar Rp18,6 triliun dalam setahun terakhir.
Kepala Kanwil DJPb Kalsel Syafriadi, di Banjarmasin, Kamis, mengatakan sejak September 2023 hingga September 2024 tercatat neraca perdagangan internasional di Kalsel mengalami peningkatan 43,96 persen.
“Dalam setahun ini, tren surplus neraca perdagangan internasional di Kalsel terus berlanjut, meskipun sempat mengalami sedikit penurunan pada periode Mei-Juli 2024,” ujarnya.
Setelah periode Mei-Juli, kata Syafriadi, neraca perdagangan itu kembali menguat dua bulan berikutnya secara month to month (mtm) sebesar 29,44 persen.
“Secara umum, perekonomian di Kalsel menunjukkan tren positif meskipun masih menghadapi berbagai tantangan global dan domestik,” ujar dia pula.
Syafriadi mengungkapkan pertumbuhan ekonomi di provinsi ini didorong oleh sektor pertambangan khususnya batu bara yang menjadi komoditas utama dibanding sektor lainnya.
Selain baru bara, sektor perkebunan komoditas kelapa sawit dan karet turut berkontribusi lebih dalam mempertahankan tren positif perekonomian di Kalsel.
Di samping itu, kata Syafriadi, belanja transfer ke daerah di provinsi ini juga sudah mencapai Rp21,11 triliun atau sebesar 72,54 persen.
“Secara keseluruhan, belanja transfer ke daerah satu tahun belakangan ini meningkat sebesar 34,34 persen, tertinggi pada penyaluran insentif fiskal sebanyak 143, 84 persen dan dana bagi hasil sebanyak 67,34 persen,” ujar Syafriadi.
Neraca dagang internasional Kalsel surplus Rp18,6 triliun
Kamis, 31 Oktober 2024 23:19 WIB