Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat  meningkatkan fasilitas layanan kesehatan di RSUD Soedarso dengan membangun gedung baru untuk pelayanan kesehatan di kawasan Rumah Gedung Radiotherapy dan Jantung Terpadu serta melakukan peletakan batu pertama tanda pembangunan Gedung Poliklinik Terpadu dan Perawatan Anak RSUD.

"Ini merupakan komitmen besar di masa kepemimpinan saya bersama Wagub Ria Norsan. Salah satu motivasinya adalah masih melihat masyarakat Kalbar yang banyak berobat ke luar Kalbar, baik itu ke ibukota (Jakarta) bahkan ke luar negeri," kata Gubernur Kalbar Sutarmidji saat meresmikan gedung baru untuk pelayanan kesehatan di kawasan Rumah Gedung Radiotherapy dan Jantung Terpadu serta melakukan peletakan batu pertama tanda pembangunan Gedung Poliklinik Terpadu dan Perawatan Anak RSUD Soedarso di Pontianak, Senin.

Dia menjelaskan, peningkatan pelayanan kesehatan ini memang tak mudah, memerlukan energi bahkan biaya yang cukup besar. "Yang jelas kita tetap berkomitmen, seperti halnya pembangunan tahap sebelumnya, Gedung baru RSUD Dr Soedarso 6 lantai. Hal-hal seperti ini yang sebenarnya dibutuhkan masyarakat kita," tuturnya.

Selain itu, dirinya menilai kepercayaan masyarakat Kalbar terhadap profesionalitas layanan RSUD Soedarso juga mulai terlihat, di mana jumlah pasien yang berobat ke rumah sakit tersebut terus meningkat.

"Misalnya, ketika mau operasi, antrenya lama, Nah kita buat sebanyak-banyaknya ada 14 bed operasi saat ini. Kemudian penanganan jantung itu juga harus ada atau bulan ini sekarang sudah diresmikan sehingga kita juga masih kerja sama dengan RS Harapan kita, nanti setelah operasi lebih dari 100 pasien baru kita bisa berdiri sendiri karena sumber daya manusia dan peralatannya sudah ada," katanya.

Lanjutnya, pria kelahiran Pontianak ini menerangkan bahwa ke depannya RSUD Soedarso akan menangani kanker dengan teknologi yang modern, yakni dengan menggunakan teknologi radioterapi nuklir.

"Penanganan kanker juga ya chemoradiotherapy. Mudah-mudahan bankernya tidak bermasalah, karena itu tebal dindingnya saja hampir 3 meter, masih harus diuji coba dan semoga awal tahun depan itu chemoradiotherapy ini sudah berfungsi sehingga orang yang sakit kanker sudah menggunakan teknologi ini," kata Sutarmidji.

Tak hanya itu, Pemprov Kalbar juga membangun ruang rawat inap anak untuk 100 bed. Hal ini ditengarai karena melonjaknya jumlah pasien anak yang dirawat di RSUD Soedarso.

"Seiring dengan meningkatnya kepercayaan masyarakat atas layanan RSUD dr Sudarso ya berdampak pada peningkatan kunjungan pasien, kita harus siapkan jangan sampai kepercayaan itu turun. Kemudian kita juga membangun klinik gigi modern, kemudian mata juga. Kemudian ruang check up, supaya bisa saling topang," kata Sutarmidji.

Tidak hanya dari segi fasilitas, Gubernur Kalbar juga menekankan untuk meningkatkan SDM dan tenaga kesehatan yang ada di RSUD Soedarso.

"Saya berharap kedepannya RSUD Sudarso itu harusnya semua dokternya sudah dokter spesialis. Supaya pelayanan lebih maksimal Semua dokter spesialis, kemudian subspesialis kemudian Konsultan-konsultan itu semuanya harus dimiliki RSUD Soedarso," katanya.

Kemudian ketika ada dokter yang akan praktek, alat dan penunjangnya harus dilengkapi. Kemudian, untuk seminar-seminar juga harus difasilitasi, jangan dikira itu tak penting, misalnya ada penemuan baru dan uji coba teknologi dalam pengobatan jenis penyakit tertentu, harus ikut," tuturnya.

Ia juga berharap, manajemen pengelolaan SDM dan Keuangan di RSUD Soedarso juga berjalan dengan baik, terutama terkait hak-hak tenaga kesehatan. Hal ini agar menjaga stabilitas agar terus dapat bekerja secara optimal.

"Hak-hak tenaga kesehatan di sini harus diutamakan, jangan ditunda-tunda, kalau manajemennya berjalan baik, 2 tahun ke depan saya yakin RSUD Soedarso ini bisa mandiri dalam hal pembiayaan seperti rumah sakit swasta. Tapi tarifnya tetap standar rumah sakit pemerintah," katanya.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023