Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) mengevakuasi satu individu orangutan sumatera (pongo abelii) yang terjebak di kebun sawit di Simpang Kiri, Kota Subulussalam, Provinsi Aceh.

Kepala BKSDA Aceh Gunawan Alza di Banda Aceh, Rabu, mengatakan orangutan tersebut berjenis kelamin betina, berusia kurang lebih tiga tahun. Saat dievakuasi, kondisi saat dilindungi tersebut sehat dan stabil.

"Orangutan tersebut dievakuasi ke pusat karantina dan rehabilitasi di Batu Mbelin, Sibolangit, Sumatera Utara, guna mendapatkan penanganan intensif serta observasi secara menyeluruh," katanya.

Gunawan mengatakan evakuasi melibatkan tim Seksi Konservasi Wilayah II Subulussalam BKSDA Aceh bersama tim mitra. Evakuasi berlangsung di Desa Dano Tras, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam, Provinsi Aceh, pada Selasa (5/9).

Gunawan mengatakan penyelamatan satwa dilindungi tersebut berawal dari laporan warga. Warga menginformasikan ada satu individu orangutan terjebak di kebun sawit.

Berdasarkan informasi tersebut, tim BKSDA bersama mitra melakukan penyelamatan dan membawanya ke Kantor Seksi Konservasi Wilayah II Subulussalam.

"Kami mengapresiasi dan berterima kasih kepada masyarakat yang melaporkan keberadaan orangutan tersebut, sehingga dilakukan langkah penyelamatan. Kami juga berterima kasih dan mengapresiasi semua pihak yang mendukung proses evakuasi orangutan tersebut," katanya.

Gunawan mengatakan orangutan sumatra merupakan satwa dilindungi. Oleh karna itu, BKSDA mengimbau masyarakat menjaga kelestarian orangutan dengan tidak merusak hutan yang merupakan habitatnya.

"Kami juga mengingatkan masyarakat tidak menangkap, melukai, membunuh, memelihara, memperjualbelikan orangutan ataupun satwa dilindungi lainnya, baik hidup maupun mati karena dapat dipidana sesuai undang-undang yang berlaku," kata Gunawan Alza.

Kebun Binatang Bali (Bali Zoo) mengumpulkan donasi sebesar Rp100 juta yang digunakan untuk konservasi orangutan dari ancaman kepunahan dan kehilangan habitat di hutan Tanah Air.

“Kami memiliki program cinta orangutan untuk konservasi,” kata Manajer Pemasaran Bali Zoo Putu Setiawan di Gianyar, Bali, Senin.

Penggalangan donasi itu dilakukan dengan menyisihkan Rp1.000 untuk setiap penjualan tiket program sarapan pagi dengan orangutan sejak 2021.

Donasi sempat dihentikan sementara karena pandemi COVID-19 dan dilanjutkan kembali pada 2022 hingga saat ini status pandemi COVID-19 sudah dicabut pemerintah.

Rata-rata per hari program sarapan pagi itu diikuti oleh sekitar 100-150 pengunjung yang mayoritas wisatawan asing.Baca juga: Kebun Binatang Bali kumpulkan donasi Rp100 juta konservasi orangutan

 

Pewarta: M.Haris Setiady Agus

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023