Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengapresiasi kebijakan Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan atas transformasi teknologi kesehatan berupa program pemberian alat ultrasonografi (USG) portabel kepada seluruh puskesmas di Kubu Raya sejak tahun 2019.
"Hal itu lebih cepat ketimbang Kementerian Kesehatan yang baru mengeluarkan regulasi tentang penggunaan USG portabel itu sendiri pada tahun 2020. Sebelum Menteri Kesehatan membagi-bagikan USG portabel ke puskesmas di seluruh Indonesia, Pak Bupati Muda Mahendrawan ini sudah membagikan USG duluan, makanya kematian ibu dan bayi turun drastis di Kubu Raya," kata Hasto Wardoyo di Sungai Raya, Ahad.
Menurutnya, tidak hanya mencegah kematian ibu dan bayi, keberadaan USG portable juga mampu menekan secara signifikan angka stunting di Kubu Raya, di mana berdasarkan data pemerintah pusat, terjadi penurunan stunting hingga 13 persen.
"Makanya wajar kalau stunting-nya bisa turun banyak sekali sampai 13 persen dari 40,3 persen menjadi 27,6 persen. Saya melihat Pak Bupati Muda ini sejak dulu ketika pemerintah belum menggerakkan beliau sudah menggerakkan dan inilah bisa dilihat hasilnya," katanya.
Ia mengapresiasi Bupati Muda Mahendrawan yang dinilainya sangat memerhatikan kesehatan ibu dan anak di desa-desa. Sehingga, kata dia, wajar jika angka kematian ibu dan bayi serta stunting di Kubu Raya dapat berkurang drastis.
"Jadi Pak Bupati ini bukannya menunggu setelah gerakan stunting (nasional) ini baru bergerak, tidak karena beliau mulainya sudah duluan. Malah sebelum digerakkan oleh pemerintah pusat, beliau sudah membagi USG portable duluan ke seluruh puskesmas dan ini kecerdasan beliau," katanya.
Terkait hal itu, ia menilai Kubu Raya layak menjadi contoh sekaligus penyeimbang di Kalimantan Barat. Sebab stunting di Kalimantan Barat masih sebanyak 27 persen.
"Bagi saya Kubu Raya itu menjadi model best practice dan sekaligus penyeimbang di Kalimantan Barat. Nah, nanti kalau Kubu Raya ini turunnya drastis, harapannya kan Kalimantan Barat itu bisa menjadi di bawah 20 persen. Menjadi kontribusi secara provinsi maupun nasional," kata Hasto Wardoyo.
Sedangkan Bupati Muda Mahendrawan mengemukakan bahwa selain pembagian USG portabel kepada 20 puskesmas di Kubu Raya sejak 2019, saat ini desa-desa di Kubu Raya juga telah membeli USG portabel untuk mengoptimalkan pelayanan kesehatan masyarakat di desa.
"Karena kalau di puskesmas itu tentu jaraknya ada yang jauh dan akan menimbulkan kekhawatiran. Tapi kalau di desa sudah ada USG portabel, maka pelayanan kesehatan akan lebih dekat dengan masyarakat, sehingga peran kader-kader Posyandu, bidan, dan perawat akan jauh lebih maksimal," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
"Hal itu lebih cepat ketimbang Kementerian Kesehatan yang baru mengeluarkan regulasi tentang penggunaan USG portabel itu sendiri pada tahun 2020. Sebelum Menteri Kesehatan membagi-bagikan USG portabel ke puskesmas di seluruh Indonesia, Pak Bupati Muda Mahendrawan ini sudah membagikan USG duluan, makanya kematian ibu dan bayi turun drastis di Kubu Raya," kata Hasto Wardoyo di Sungai Raya, Ahad.
Menurutnya, tidak hanya mencegah kematian ibu dan bayi, keberadaan USG portable juga mampu menekan secara signifikan angka stunting di Kubu Raya, di mana berdasarkan data pemerintah pusat, terjadi penurunan stunting hingga 13 persen.
"Makanya wajar kalau stunting-nya bisa turun banyak sekali sampai 13 persen dari 40,3 persen menjadi 27,6 persen. Saya melihat Pak Bupati Muda ini sejak dulu ketika pemerintah belum menggerakkan beliau sudah menggerakkan dan inilah bisa dilihat hasilnya," katanya.
Ia mengapresiasi Bupati Muda Mahendrawan yang dinilainya sangat memerhatikan kesehatan ibu dan anak di desa-desa. Sehingga, kata dia, wajar jika angka kematian ibu dan bayi serta stunting di Kubu Raya dapat berkurang drastis.
"Jadi Pak Bupati ini bukannya menunggu setelah gerakan stunting (nasional) ini baru bergerak, tidak karena beliau mulainya sudah duluan. Malah sebelum digerakkan oleh pemerintah pusat, beliau sudah membagi USG portable duluan ke seluruh puskesmas dan ini kecerdasan beliau," katanya.
Terkait hal itu, ia menilai Kubu Raya layak menjadi contoh sekaligus penyeimbang di Kalimantan Barat. Sebab stunting di Kalimantan Barat masih sebanyak 27 persen.
"Bagi saya Kubu Raya itu menjadi model best practice dan sekaligus penyeimbang di Kalimantan Barat. Nah, nanti kalau Kubu Raya ini turunnya drastis, harapannya kan Kalimantan Barat itu bisa menjadi di bawah 20 persen. Menjadi kontribusi secara provinsi maupun nasional," kata Hasto Wardoyo.
Sedangkan Bupati Muda Mahendrawan mengemukakan bahwa selain pembagian USG portabel kepada 20 puskesmas di Kubu Raya sejak 2019, saat ini desa-desa di Kubu Raya juga telah membeli USG portabel untuk mengoptimalkan pelayanan kesehatan masyarakat di desa.
"Karena kalau di puskesmas itu tentu jaraknya ada yang jauh dan akan menimbulkan kekhawatiran. Tapi kalau di desa sudah ada USG portabel, maka pelayanan kesehatan akan lebih dekat dengan masyarakat, sehingga peran kader-kader Posyandu, bidan, dan perawat akan jauh lebih maksimal," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023