Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalbar menurunkan tiga tim dengan jumlah 60 personel untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Desa Arang Limbung, Kubu Raya.
"Kami menurunkan tiga tim berjumlah 60 personel untuk operasi pemadaman sejak Jumat, Sabtu dan Minggu ini di Desa Arang Limbung Kecamatan. Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, " kata Ketua Satgas Informasi BPBD Kalbar, Daniel di Pontianak, Minggu.
Ia menyebutkan bahwa diperkirakan lahan terbakar sekitar tiga hektare dan yang telah berhasil dipadamkan kurang lebih satu hektare.
"Yang sisa lahan terbakar itu masih dilakukan pemblokiran agar tidak menjalar ke lahan lainnya. Kesulitan kami di lapangan yang dihadapi sumber air terbatas dan angin kencang, " papar dia.
Sebelumnya kondisi Kalbar yang sempat diguyur hujan ini sehingga kabut asap mulai berkurang.
Berdasarkan deteksi titik panas menggunakan sensor VIIRS dan MODIS, per 18 September 2023 titik panas di Kalbar tersisa tujuh titik. Namun per 23 September 2023 naik kembali menjadi 85 titik.
Titik panas tersebut tersebar di Ketapang sebanyak 39 titik, Sekadau 10 titik, Sanggau 9 titik, Kayong Utara dan Sintang masing - masing 7 titik, Bengkayang 5 titik, Kubu Raya dan Kapuas Hulu masing - masing 3 titik, Mempawah dan Melawi masing - masing 1 titik.
Ia terus mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas pembakaran hutan dan lahan terutama pada wilayah yang memiliki potensi hujan rendah.
"Kemudian meminta masyarakat selalu memperbarui informasi perkembangan cuaca dan iklim dari media-media resmi BMKG," kata dia.
BMKG memprakirakan Provinsi Kalbar secara umum memasuki musim hujan awal Oktober 2023. Kemudian untuk puncak musim hujan diperkirakan umumnya terjadi pada Desember 2023.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
"Kami menurunkan tiga tim berjumlah 60 personel untuk operasi pemadaman sejak Jumat, Sabtu dan Minggu ini di Desa Arang Limbung Kecamatan. Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, " kata Ketua Satgas Informasi BPBD Kalbar, Daniel di Pontianak, Minggu.
Ia menyebutkan bahwa diperkirakan lahan terbakar sekitar tiga hektare dan yang telah berhasil dipadamkan kurang lebih satu hektare.
"Yang sisa lahan terbakar itu masih dilakukan pemblokiran agar tidak menjalar ke lahan lainnya. Kesulitan kami di lapangan yang dihadapi sumber air terbatas dan angin kencang, " papar dia.
Sebelumnya kondisi Kalbar yang sempat diguyur hujan ini sehingga kabut asap mulai berkurang.
Berdasarkan deteksi titik panas menggunakan sensor VIIRS dan MODIS, per 18 September 2023 titik panas di Kalbar tersisa tujuh titik. Namun per 23 September 2023 naik kembali menjadi 85 titik.
Titik panas tersebut tersebar di Ketapang sebanyak 39 titik, Sekadau 10 titik, Sanggau 9 titik, Kayong Utara dan Sintang masing - masing 7 titik, Bengkayang 5 titik, Kubu Raya dan Kapuas Hulu masing - masing 3 titik, Mempawah dan Melawi masing - masing 1 titik.
Ia terus mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas pembakaran hutan dan lahan terutama pada wilayah yang memiliki potensi hujan rendah.
"Kemudian meminta masyarakat selalu memperbarui informasi perkembangan cuaca dan iklim dari media-media resmi BMKG," kata dia.
BMKG memprakirakan Provinsi Kalbar secara umum memasuki musim hujan awal Oktober 2023. Kemudian untuk puncak musim hujan diperkirakan umumnya terjadi pada Desember 2023.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023