Pemerintah Kabupaten Ketapang memberikan vaksinasi Japanese Encephalitis (JE) kepada 113.293 anak usia 9 bulan sampai 15 tahun di kabupaten setempat.
"Sasaran vaksinasi JE untuk usia 9 bulan sampai 15 tahun di 20 kecamatan se Ketapang sebanyak 113.293 jiwa. Tujuannya menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat Japanese Encephalitis," kata Kepala Dinas Kesehatan Ketapang Feria Kowira saat menghadiri peluncuran pemberian vaksinasi tersebut di SDN 07 Delta Pawan, Ketapang, Selasa.
Feria mengungkapkan pada hari pertama vaksinasi di Ketapang dilaksanakan di tiga kecamatan. Yakni di SDN 07 Kecamatan Delta Pawan dengan sasaran 639 siswa. Kemudian di SMPN 01 Kecamatan Kendawangan dengan sasaran 400 siswa. Kecamatan Sandai di Posyandu Flamboyan dengan sasaran 50 bayi.
"Vaksin yang tersedia untuk Ketapang 19 ribu vial, satu vial untuk lima anak. Dengan banyaknya vaksin yang tersedia maka anak yang menjadi sasaran di kecamatan lain se Ketapang juga akan mendapatkan vaksinasi nantinya," tutur Feria.
Dia menjelaskan, berdasarkan hasil kegiatan surveilans JE oleh Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Kalimantan Barat (Kalbar) tahun 2019. Dari 40 spesimen yang telah diperiksa terdapat sembilan kasus JE positif dengan case fatality rate sebesar 40 persen.
Kemudian 33,3 persen mengalami gejala sisa menetap (sequale) berat termasuk paralisis dan keterbelakangan mental. Distribusi sebaran kasus terbanyak di Provinsi Bali dan kedua adalah Kalbar sebanyak 30 kasus (data surveilans 2014-2023) dengan kasus di kabupaten ketapang berjumlah 4 kasus (2019-2023).
Feria melanjutkan JE merupakan penyakit infeksi peradangan otak akibat virus JE yang ditularkan melalui nyamuk betina jenis culex. Nyamuk ini suka menghisap darah manusia yang berada di sekitar rumah, hidup di daerah rawa atau selokan serta air tergenang. sedangkan reservoirnya adalah babi, burung, kerbau, anjing maupun unggas peliharaan di sekitar rumah.
Ia melanjutkan, sejumlah negara di Asia telah menjalankan program imunisasi JE pada anak dan vaksinasi JE terbukti menurunkan angka kejadian Japanese Encephalitis secara signifikan dalam beberapa dekade terakhir.
Feria mengungkapkan, Kementerian Kesehatan telah merumuskan introduksi imunisasi jE bertahap di Indonesia. Pertama pada 2016 di Provinsi Bali dan berhasil dan pada tahun 2023, introduksi vaksin JE diperkenalkan massal di Kalbar sejak 26 September sampai 26 Nopember. Sasarannya umur 9 bulan sampai 15 tahun dan akan menjadi vaksin rutin di posyandu dengan sasaran bayi umur 10 bulan.
"Penelitian menunjukkan 16 sampai 30 persen kasus radang otak menyebabkan kecacatan dan kematian terutama pada anak usia kurang 10 tahun. Imunisasi Je aman dan sudah melewati kajian dan direkomendasi ITAGI (Indonesia Technical Advisory Group of Immunization). Capaian imunisasi tinggi dan merata merupakan cara paling efektif untuk mencegah penyakit radang otak pada anak," kata dia.
Baca juga: Pemkab Ketapang luncurkan vaksinasi Japanese Encephalitis
Baca juga: Pemkab Ketapang buka seleksi penerimaan 999 PPPK
Baca juga: Pemkab Ketapang umumkan seleksi penerimaan PPPK
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023