Sepekan sudah kompetisi olahraga multicabang terbesar di benua Asia, Asian Games ke-19, berlangsung di Hangzhou, China, dan hampir semua negara pesertanya pun telah mendulang medali dari beragam nomor cabang olahraga yang dipertandingkan.
Tak terkecuali Indonesia yang hingga hari ketujuh berhasil mengemas total 16 medali dengan rincian 3 emas, 3 perak dan 10 perunggu. Dengan hasil tersebut, Indonesia masih belum mampu beranjak dari peringkat 12 klasemen sementara perolehan medali Asian Games kali ini.
Paceklik medali dalam beberapa hari terakhir kompetisi ini membuat posisi Indonesia rawan tersalip negara tetangganya, yakni Singapura dan Malaysia yang masing-masing berada pada peringkat 13 dan 14. Kedua negeri jiran itu hanya terpaut satu medali emas saja dari kontingen Garuda.
Untuk level negara-negara Asia Tenggara, kontingen Tahiland tancap gas meninggalkan tetangganya se-kawasan yang masih terseok-seok di papan tengah. Negeri Gajah Putih itu mampu menunjukkan tajinya bersaing di papan atas membayangi raksasa-raksasa olahraga Asia dengan bercokol di peringkat lima besar.
Thailand berada di posisi kelima dengan perolehan 8 medali emas sama dengan India di peringkat empat yang juga mendulang 8 emas namun memiliki selisih besar untuk perak dan perunggu.
Pada hari ketujuh perhelatan Asian Games Hangzhou, perjuangan atlet-atlet Merah Putih di sejumlah nomor cabang olahraga yang dipertandingkan masih belum mampu memberi secercah cahaya terang.
Empat medali terakhir didapat pada Kamis (28/9) melalui beberapa cabang olahraga yakni wushu, menembak, tennis, dan sepak takraw.
Perak dipersembahkan oleh debutan Samuel Marbun di cabang olahraga wushu nomor sanda (tarung) 65 kilogram putra. Sementara perunggu pertama diraih oleh tim menembak putri yang beranggotakan Feny Bachtiar, Nourma Try Indriani, dan Rica Nensi Perangin Angin. Perunggu lainnya dipersembahkan tim sepak takraw beregu putri dan pasangan ganda putri Aldilla Sutjiadi/Janice Tjen pada cabang olahraga tenis.
Sementara untuk hari ini, tidak satu pun medali berhasil direnggut kontingen Merah Putih.
Dari arena atletik di Chun'an Jieshou Sports Centre, Hangzhou, Rashif Amila Yaqin harus mengakui beratnya persaingan di nomor triathlon individu putra setelah hanya mampu finis pada peringkat sembilan.
Meski atlet berusia 21 tahun itu pernah menjuarai aquathlon SEA Games Kamboja 2023 dan catatan waktunya pun masih lebih baik diantara rival-rivalnya dari Asia Tenggara, dimana catatan waktu 1:58:13 yang ia torehkan mengungguli wakil Filipina Fernando Jose Casares yang membukukan 2:00:53, namun untuk level Asia belum mampu berbicara banyak.
Juara Asia Kenji Nener asal Jepang merebut medali emas dengan catatan 1:50:54, mengalahkan rekan senegaranya Makoto Odakura dengan margin 55 detik. Sementara perunggu digaet atlet Kazahkstan berhak setelah finis 1,31 detik berselang.
Masih di cabang atletik, atlet jalan cepat Indonesia Hendro Yap yang bertarung di Qiantang River Green Belt, Hangzhou, untuk nomor 20km jalan cepat nyaris finis di nomor buncit. Hendro harus puas di peosisi kesembilan dengan catatan waktu 1:36:37 dan berada satu posisi di atas pelari posisi terakhir, Man Kit Chin asal Hong kong dengan catatan waktu 1:37:43.
Tidak beda jauh dengan capaian Hendro Yap, atlet jalan cepat putri Violine Intan Puspita finis di posisi kedelapan dari delapan peserta dengan catatan waktu 1:53:14, meski catatan waktu itu menjadi rekor baru untuk dirinya sendiri.
Baik Hendro Yap maupun Violine Intan Puspita masih punya kesempatan sekali lagi di Hangzhou. Keduanya akan saling bermitra untuk
nomor jalan cepat 35 kilometer tim campuran yang akan digelar pada Rabu (4/10) mendatang.
Pada nomor atletik lainnya di Stadion Hangzhou Olympics Sports Centre, atlet tolak peluru putri Eki Febri Ekawati gagal membawa pulang medali setelah hanya menduduki posisi kesepuluh.
Sementara untuk nomor bergengsi 100m putra, sprinter Lalu Muhammad Zohri memastikan tiket semifinal lari 100 meter setelah memenangi heat 5 dengan catatan waktu 10,22 detik. Dia mengungguli sprinter Qatar Femi Ogunude di posisi kedua dengan 10,24 detik, dan Imrannur Rahman asal Bangladesh dengan 10,44 detik.
Beralih ke cabang olahraga menembak. Dari Fuyang Yinhu Sports Center dilaporkan tim menembak Indonesia gagal mengulang capaian membanggakan yang ditorehkan beberapa hari silam dengan torehan 2 emas dan 3 perunggu.
Kali ini langkah dua petembak putri Indonesia Rihadatul Asyifa dan Arista Perdana Putri Darmoyo terhenti di babak kualifikasi nomor 10m air pistol putri menyusul pertandingan yang sangat ketat, dimana skor delapan petembak peringkat teratas terpaut hanya lima poin saja.
Arista finis peringkat 17 dengan mengumpulkan total 573-12x (12 tepat sasaran di tengah) yang berjarak hanya tiga poin dari zona lolos ke final. Sedangkan Rihadatul yang baru berusia 14 tahun merasakan ketatnya persaingan pada debutnya di Asian Games setelah finis peringkat ke-36 dengan 565-11x.
Sementara untuk atlet putra di cabang olahraga yang sama, David Rosyiid Wibowo hanya menjadi yang terbaik diantara kedua rekannya sendiri, yakni Fathur Gustafian dan Trisnamanto, untuk nomor 50m rifle 3 position putra. David berada di peringkat ke-17 sementara Fathur dan Trisnamanto masing-masing bercokol di peringkat ke-26 dan ke-32.
Selanjutnya dari China Hangzhou Esports Centre, Hangzhou, tim nasional esports Indonesia nomor PUBG Mobile berhasil melangkah ke babak delapan besar seusai berlaga selama empat set di pertandingan 16 besar Grup D pada Asian Games 2022.
Adapun tim yang beranggotakan Fajar Octa Ramadhan, Alan Raynold Kumaseh, T.M. Kausar, Juventino Ryan Jeremy Rolos, dan Vebryano Akbar Maulana meraih posisi kedua dengan menorehkan waktu keseluruhan sebanyak 54 menit dan 19 detik. Sementara, di posisi pertama diraih Jepang yang menorehkan total waktu 52 menit dan 47 detik.
Dengan hasil ini, maka timnas esports Indonesia di nomor PUBG Mobile akan menghadapi Thailand, China, dan Hong Kong pada babak semifinal Grup B pada Sabtu (30/9).
Berikutnya, timnas bola basket putri terpaksa menelan kekalahan keduanya di ajang Asian Games 2022 saat melawan China dengan skor akhir 52-101 dalam laga babak Grup A cabang olahraga bola basket yang digelar di HOC Gymnasium Hangzhou. Indonesia tak mampu banyak bicara menghadapi tim peringkat dua dunia FIBA setelah kalah di seluruh lini permainan.
Terakhir dari cabang olahraga bulu tangkis yang menjadi tumpuan kontingen Indonesia untuk mendulang emas. Dari arena Bingjiang Gymnasium, Hangzhou, dua nomor pertandingan beregu putra dan putri memulai perjuangan awal mewujudkan target tiga emas bulu tangkis yang telah ditetapkan sebelumnya.
Sayangnya kerja keras srikandi-srikandi bulu tangkis Indonesia ini harus berakhir di tangan tuan rumah China yang memang lebih diunggulkan. Beregu putri Merah Putih dilibas China dengan skor telak 0-3 pada babak perempat final.
Pada ronde pembuka, tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung langsung bertekuk lutut dalam dua gim 14-21, 12-21 oleh Chen Yu Fei. Kekalahan berlanjut dengan kandasnya perlawanan ganda putri Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadanti setelah dihadang oleh Chen Qing Chen/Jia Yi Fan melalui rubber game ketat 12-21, 21-19, 20-22. Tunggal kedua Putri Kusuma Wardani melengkapi nestapa dengan kekalahan dari He Bing Jiao juga dengan stright set 15-21, 19-21.
Berikutnya di beregu putra, nasibnya juga setali tiga uang. Langkah sejumlah pebulu tangkis andalan harus terhenti pada babak perempat final Asian Games 2022 setelah dibungkam Korea Selatan dengan skor 1-3.
Keunggulan awal yang diciptakan Anthony Sinisuka Ginting atas Jeon Hyeok Jin dengan dua gim langsung 21-15, 21-17, gagal digandakan duet Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang sejatinya merupakan peringkat satu dunia. Fajar/Rian ditaklukkan oleh Kang Min Hyuk/Seo Seung Jae dengan rubber game 21-11, 22-24, 21-17.
Selanjutnya pada partai ketiga, tunggal putra Jonatan Christie gagal menyumbang poin setelah ditekuk Lee Yun Gyu dalam dua gim langsung 15-21, 16-21 dan kekalahan menjadi sempurna tatkala Ganda putra Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin yang tampil pada partai penentuan dikalahkan pasangan Kim Won Ho/Na Sung Seung dengan dua gim langsung 18-21, 17-21.
Kekalahan demi kekalahan tersebut tentunya menjadi catatan evaluasi penting bagi para pebulu tangkis Indonesia saat nanti tampil pada nomor perorangan pekan depan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
Tak terkecuali Indonesia yang hingga hari ketujuh berhasil mengemas total 16 medali dengan rincian 3 emas, 3 perak dan 10 perunggu. Dengan hasil tersebut, Indonesia masih belum mampu beranjak dari peringkat 12 klasemen sementara perolehan medali Asian Games kali ini.
Paceklik medali dalam beberapa hari terakhir kompetisi ini membuat posisi Indonesia rawan tersalip negara tetangganya, yakni Singapura dan Malaysia yang masing-masing berada pada peringkat 13 dan 14. Kedua negeri jiran itu hanya terpaut satu medali emas saja dari kontingen Garuda.
Untuk level negara-negara Asia Tenggara, kontingen Tahiland tancap gas meninggalkan tetangganya se-kawasan yang masih terseok-seok di papan tengah. Negeri Gajah Putih itu mampu menunjukkan tajinya bersaing di papan atas membayangi raksasa-raksasa olahraga Asia dengan bercokol di peringkat lima besar.
Thailand berada di posisi kelima dengan perolehan 8 medali emas sama dengan India di peringkat empat yang juga mendulang 8 emas namun memiliki selisih besar untuk perak dan perunggu.
Pada hari ketujuh perhelatan Asian Games Hangzhou, perjuangan atlet-atlet Merah Putih di sejumlah nomor cabang olahraga yang dipertandingkan masih belum mampu memberi secercah cahaya terang.
Empat medali terakhir didapat pada Kamis (28/9) melalui beberapa cabang olahraga yakni wushu, menembak, tennis, dan sepak takraw.
Perak dipersembahkan oleh debutan Samuel Marbun di cabang olahraga wushu nomor sanda (tarung) 65 kilogram putra. Sementara perunggu pertama diraih oleh tim menembak putri yang beranggotakan Feny Bachtiar, Nourma Try Indriani, dan Rica Nensi Perangin Angin. Perunggu lainnya dipersembahkan tim sepak takraw beregu putri dan pasangan ganda putri Aldilla Sutjiadi/Janice Tjen pada cabang olahraga tenis.
Sementara untuk hari ini, tidak satu pun medali berhasil direnggut kontingen Merah Putih.
Dari arena atletik di Chun'an Jieshou Sports Centre, Hangzhou, Rashif Amila Yaqin harus mengakui beratnya persaingan di nomor triathlon individu putra setelah hanya mampu finis pada peringkat sembilan.
Meski atlet berusia 21 tahun itu pernah menjuarai aquathlon SEA Games Kamboja 2023 dan catatan waktunya pun masih lebih baik diantara rival-rivalnya dari Asia Tenggara, dimana catatan waktu 1:58:13 yang ia torehkan mengungguli wakil Filipina Fernando Jose Casares yang membukukan 2:00:53, namun untuk level Asia belum mampu berbicara banyak.
Juara Asia Kenji Nener asal Jepang merebut medali emas dengan catatan 1:50:54, mengalahkan rekan senegaranya Makoto Odakura dengan margin 55 detik. Sementara perunggu digaet atlet Kazahkstan berhak setelah finis 1,31 detik berselang.
Masih di cabang atletik, atlet jalan cepat Indonesia Hendro Yap yang bertarung di Qiantang River Green Belt, Hangzhou, untuk nomor 20km jalan cepat nyaris finis di nomor buncit. Hendro harus puas di peosisi kesembilan dengan catatan waktu 1:36:37 dan berada satu posisi di atas pelari posisi terakhir, Man Kit Chin asal Hong kong dengan catatan waktu 1:37:43.
Tidak beda jauh dengan capaian Hendro Yap, atlet jalan cepat putri Violine Intan Puspita finis di posisi kedelapan dari delapan peserta dengan catatan waktu 1:53:14, meski catatan waktu itu menjadi rekor baru untuk dirinya sendiri.
Baik Hendro Yap maupun Violine Intan Puspita masih punya kesempatan sekali lagi di Hangzhou. Keduanya akan saling bermitra untuk
nomor jalan cepat 35 kilometer tim campuran yang akan digelar pada Rabu (4/10) mendatang.
Pada nomor atletik lainnya di Stadion Hangzhou Olympics Sports Centre, atlet tolak peluru putri Eki Febri Ekawati gagal membawa pulang medali setelah hanya menduduki posisi kesepuluh.
Sementara untuk nomor bergengsi 100m putra, sprinter Lalu Muhammad Zohri memastikan tiket semifinal lari 100 meter setelah memenangi heat 5 dengan catatan waktu 10,22 detik. Dia mengungguli sprinter Qatar Femi Ogunude di posisi kedua dengan 10,24 detik, dan Imrannur Rahman asal Bangladesh dengan 10,44 detik.
Beralih ke cabang olahraga menembak. Dari Fuyang Yinhu Sports Center dilaporkan tim menembak Indonesia gagal mengulang capaian membanggakan yang ditorehkan beberapa hari silam dengan torehan 2 emas dan 3 perunggu.
Kali ini langkah dua petembak putri Indonesia Rihadatul Asyifa dan Arista Perdana Putri Darmoyo terhenti di babak kualifikasi nomor 10m air pistol putri menyusul pertandingan yang sangat ketat, dimana skor delapan petembak peringkat teratas terpaut hanya lima poin saja.
Arista finis peringkat 17 dengan mengumpulkan total 573-12x (12 tepat sasaran di tengah) yang berjarak hanya tiga poin dari zona lolos ke final. Sedangkan Rihadatul yang baru berusia 14 tahun merasakan ketatnya persaingan pada debutnya di Asian Games setelah finis peringkat ke-36 dengan 565-11x.
Sementara untuk atlet putra di cabang olahraga yang sama, David Rosyiid Wibowo hanya menjadi yang terbaik diantara kedua rekannya sendiri, yakni Fathur Gustafian dan Trisnamanto, untuk nomor 50m rifle 3 position putra. David berada di peringkat ke-17 sementara Fathur dan Trisnamanto masing-masing bercokol di peringkat ke-26 dan ke-32.
Selanjutnya dari China Hangzhou Esports Centre, Hangzhou, tim nasional esports Indonesia nomor PUBG Mobile berhasil melangkah ke babak delapan besar seusai berlaga selama empat set di pertandingan 16 besar Grup D pada Asian Games 2022.
Adapun tim yang beranggotakan Fajar Octa Ramadhan, Alan Raynold Kumaseh, T.M. Kausar, Juventino Ryan Jeremy Rolos, dan Vebryano Akbar Maulana meraih posisi kedua dengan menorehkan waktu keseluruhan sebanyak 54 menit dan 19 detik. Sementara, di posisi pertama diraih Jepang yang menorehkan total waktu 52 menit dan 47 detik.
Dengan hasil ini, maka timnas esports Indonesia di nomor PUBG Mobile akan menghadapi Thailand, China, dan Hong Kong pada babak semifinal Grup B pada Sabtu (30/9).
Berikutnya, timnas bola basket putri terpaksa menelan kekalahan keduanya di ajang Asian Games 2022 saat melawan China dengan skor akhir 52-101 dalam laga babak Grup A cabang olahraga bola basket yang digelar di HOC Gymnasium Hangzhou. Indonesia tak mampu banyak bicara menghadapi tim peringkat dua dunia FIBA setelah kalah di seluruh lini permainan.
Terakhir dari cabang olahraga bulu tangkis yang menjadi tumpuan kontingen Indonesia untuk mendulang emas. Dari arena Bingjiang Gymnasium, Hangzhou, dua nomor pertandingan beregu putra dan putri memulai perjuangan awal mewujudkan target tiga emas bulu tangkis yang telah ditetapkan sebelumnya.
Sayangnya kerja keras srikandi-srikandi bulu tangkis Indonesia ini harus berakhir di tangan tuan rumah China yang memang lebih diunggulkan. Beregu putri Merah Putih dilibas China dengan skor telak 0-3 pada babak perempat final.
Pada ronde pembuka, tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung langsung bertekuk lutut dalam dua gim 14-21, 12-21 oleh Chen Yu Fei. Kekalahan berlanjut dengan kandasnya perlawanan ganda putri Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadanti setelah dihadang oleh Chen Qing Chen/Jia Yi Fan melalui rubber game ketat 12-21, 21-19, 20-22. Tunggal kedua Putri Kusuma Wardani melengkapi nestapa dengan kekalahan dari He Bing Jiao juga dengan stright set 15-21, 19-21.
Berikutnya di beregu putra, nasibnya juga setali tiga uang. Langkah sejumlah pebulu tangkis andalan harus terhenti pada babak perempat final Asian Games 2022 setelah dibungkam Korea Selatan dengan skor 1-3.
Keunggulan awal yang diciptakan Anthony Sinisuka Ginting atas Jeon Hyeok Jin dengan dua gim langsung 21-15, 21-17, gagal digandakan duet Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang sejatinya merupakan peringkat satu dunia. Fajar/Rian ditaklukkan oleh Kang Min Hyuk/Seo Seung Jae dengan rubber game 21-11, 22-24, 21-17.
Selanjutnya pada partai ketiga, tunggal putra Jonatan Christie gagal menyumbang poin setelah ditekuk Lee Yun Gyu dalam dua gim langsung 15-21, 16-21 dan kekalahan menjadi sempurna tatkala Ganda putra Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin yang tampil pada partai penentuan dikalahkan pasangan Kim Won Ho/Na Sung Seung dengan dua gim langsung 18-21, 17-21.
Kekalahan demi kekalahan tersebut tentunya menjadi catatan evaluasi penting bagi para pebulu tangkis Indonesia saat nanti tampil pada nomor perorangan pekan depan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023