Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin menyerahkan 102 sertifikat tanah hasil program pendaftaran tanah sistematis lengkap (PTSL) kepada masyarakat Papua.

Penyerahan sertifikat tersebut berlangsung di gedung Papua Youth Creative Hub (PYCH) Kota Jayapura, Provinsi Papua, Rabu.

"Hari ini saya berbahagia, karena dapat hadir kembali di Tanah Papua, salah satunya untuk menyerahkan 102 sertifikat tanah hasil program PTSL," kata Ma'ruf saat menyampaikan sambutan.

Baca juga: Orang tua diminta cegah pernikahan dini pada anak perempuan

PTSL merupakan program nasional yang dilaksanakan sejak 2017, dengan target 126 juta bidang tanah akan terdaftar hingga 2025.

Dikatakan Ma'ruf, penyerahan sertifikat tanah ini merupakan komitmen pemerintah untuk mempercepat pensertifikatan tanah di seluruh Indonesia secara gratis.

"Sertifikat tanah ini sangat penting, karena menjamin kepastian hukum dan perlindungan hukum terhadap pemiliknya," katanya.

Ma'ruf mengatakan tanah memiliki nilai yang berharga bagi hati masyarakat Papua, baik dari sisi spiritual, sosiologis antropologis, kebudayaan maupun ekonomi masyarakat.

"Tanah dipandang sebagai ibu atau mama yang melahirkan kehidupan sosial di masyarakat Papua. Oleh karena itu, agenda pertanahan merupakan salah satu agenda prioritas di Papua yang mendapat perhatian serius dari pemerintah," katanya.

Menurut Wapres, perhatian pemerintah tertuang dalam Instruksi Presiden tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Papua dan Papua Barat.

Dalam semangat afirmasi, kata Ma'ruf, pemerintah mendorong percepatan pelaksanaan reformasi agraria yang mempertimbangkan kontekstual Papua.

Baca juga: Ma'ruf Amin tumbuhkan kepercayaan KKB pada pemerintah melalui dialog

Masih dalam semangat otonomi khusus, pemerintah mendorong kepastian hukum hak atas tanah melalui sertifikasi hak atas tanah dan pendaftaran tanah ulayat, kata Ma'ruf menambahkan.

"Simpan dengan baik sertifikat yang sudah diterima, bila perlu dapat dititipkan di bank melalui sistem penyimpanan yang baik. Sertifikat ini memiliki nilai ekonomis jika dijaminkan ke bank, untuk mendapat permodalan usaha yang produktif," katanya.

Selain itu, sertifikat tersebut juga menjadi aset yang berharga dalam membangun pola kerja sama dalam berbagai skema usaha.

 

 Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin mengemukakan, peran pendeta sebagai pemuka agama menjadi game changer menuju percepatan pembangunan ekonomi dan kesejahteraan di Papua.

"Di dalam kita menyusun Papua menjadikan Papua lebih sejahtera dan maju, maka peran para pimpinan agama, gereja, pimpinan para pendeta, itu menjadi kunci untuk game changer-nya," kata Ma'ruf saat bertemu dengan sejumlah pengurus gereja di Jayapura, Papua, Rabu.

Pertemuan bersama Persekutuan Gereja-Gereja di Papua (PGGP), Papua Christian Center (PCC) di lantai Mezanin Hotel Suni Abepura itu dalam rangka silaturahmi sekaligus membicarakan masalah sosial.

"Selama ini saya selalu kalau ke Papua harus ketemu dengan para pendeta, karena menurut saya memang pendeta atau para pimpinan agama saya anggap sebagai salah satu kepemimpinan masyarakat yang memiliki pengaruh besar dalam rangka membimbing dan memberi pemahaman pada masyarakat," katanya.

Papua sebagai provinsi dengan pemeluk agama yang beragam, kata Wapres, memerlukan peran pemuka agama untuk sama-sama berjuang bersama pemerintah dalam merealisasikan pembangunan.

"Kalau kita betul-betul berjuang bersama membangun, masyarakat saya kira pasti akan sukses, itu keyakinan saya," ujarnya.Baca berita selengkapnya: Pendeta jadi 'game changer' percepatan pembangunan Papua



 

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023