Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan hingga minggu ke-40 pada Tahun 2023 terdapat 68.996 kasus demam berdarah dengue (DBD) dengan kasus kematian 498 jiwa.

"Sampai minggu ke-40 terdapat 68.996 kasus dengan 498 kematian insiden rate 25,10/100.000 penduduk dan case fatality rate 0,72 persen," ujar Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi saat dimintai keterangan di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan 68 ribu lebih kasus tersebut dilaporkan terjadi di 464 kabupaten/kota di 34 provinsi, sedangkan kasus kematian akibat virus dengue terjadi di 195 kabupaten/kota di 32 provinsi.

Sebagai salah satu upaya melindungi masyarakat dari ancaman virus DBD, pihaknya saat ini sedang menunggu rekomendasi dari Indonesia Technical Advisory Group of Immunization (ITAGI) untuk dapat mewajibkan vaksinasi DBD bagi masyarakat Indonesia.

"Tunggu saja rekomendasi dari ITAGI, sesegera mungkin," katanya.

Nadia menjelaskan penyakit DBD ditularkan melalui vektor nyamuk Aedes Aegypti yang memiliki habitat di negara beriklim tropis seperti Indonesia.

Oleh karena itu, katanya, mendeteksi infeksi virus secara dini serta mengendalikan reproduksi nyamuk menjadi kunci penangan dan pencegahan DBD.

Selain itu, melakukan gerakan mencegah DBD melalui Program 3M (Menguras, Menutup, dan Mengubur) mesti rutin dilakukan oleh masyarakat, terlebih apabila sudah mendekati musim hujan.

Ia mengimbau masyarakat segera mendapatkan pengobatan awal ke fasilitas kesehatan (faskes) terdekat apabila mengalami gejala infeksi DBD.

Baca juga: Dinkes KB Bengkayang Kalbar gencarkan pengendalian DBD

Baca juga: Badan Riset dan Inovasi Nasional usulkan pemerintah wajibkan vaksin DBD



 Pemerintah Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat menggencarkan pemberantasan sarang nyamuk untuk mencegah penularan penyakit demam berdarah dengue (DBD), baik di lingkungan masyarakat maupun sekolah.

Bupati Sintang Jarot Winarno di Sintang, Sabtu, mengatakan tentang pentingnya mencegah dan menanggulangi DBD dengan menjaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat.

Masyarakat, kata dia, harus selalu menerapkan budaya hidup bersih dan sehat setiap hari.

"Jaga kebersihan lingkungan, terutama bak mandi dan tempat penampungan air lainnya, agar tidak menjadi sarang nyamuk yang menyebabkan DBD," katanya.

Camat Sintang Tatang Supriyatna mengatakan pemberantasan sarang nyamuk dilaksanakan petugas dengan masyarakat setempat.

"Kami bersama masyarakat kerja bakti mulai dari fogging atau pengasapan massal hingga pemeriksaan jentik nyamuk, pemberian abate dan penyuluhan kesehatan," katanya.

Dia mengatakan aksi diberi nama Gerakan Serentak dan Kolaboratif Eliminasi Sarang Nyamuk (Gertak Kesak) itu, melibatkan elemen masyarakat, petugas kesehatan, dan sejumlah pihak terkait lainnya.Baca juga: Sintang gencarkan pemberantasan sarang nyamuk



 

Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023