Hypermart mengajak para pelanggannya di Balikpapan berdonasi telur untuk melawan kekerdilan atau stunting.

“Pada kesempatan pertama ini terkumpul 10 kg,” kata Direktur Operasional, E-Commerce dan Supply Chain PT Mathurin Putra Prima Roy Atmadja, Senin.

Pengumpulan donasi telur yang disebut kesempatan pertama oleh Roy Atmadja baru dimulakan 27 Oktober lalu. Sepuluh kilogram telur tak kurang dari 200 butir.

Hypermart adalah jaringan toko swalayan yang dikelola PT Mathurin Putra Prima. Hypermart biasa ada di kota-kota utama Indonesia.

Program donasi “Satu Telur untuk Lawan Stunting adalah untuk mendukung program resmi melawan dan mencegah kekerdilan yang dikerjakan Dinas
Kesehatan dan Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak dan Keluarga Berencana (DP2AKB) Kota Balikpapan.

Donasi telur tersebut pun diserahkan Hypermart kepada pewakilan Dinas Kesehatan dan DP2AKB).

Oleh Dinas Kesehatan dan DP2KB kemudian dibagi-bagikan kepada warga sekitar toko Hypermart Pentacity Staal Kuda pada Minggu.

Telur diyakini memiliki kandungan gizi yang cukup untuk pertumbuhan anak. Harganya juga murah sehingga tidak memberatkan.

“Masakan telur juga bisa sangat bervariasi sehingga keluarga selalu suka,” kata Adrian Suherman, Presiden Direktur & CEO PT Matahari Putra Prima Tbk yang suka memasak.

Pada 27 Oktober juga jadi hari Hypermart memperkenalkan ulang produk makanan segar berupa daging, ikan, sayur, susu, dan buah-buahan.

Demi mendukung produk unggulannya tersebut Hypermart juga sudah melakukan berbagai sertifikasi seperti Halal (servis, buah dan sayur, daging, seafood, makanan siap saji), SPPB-PSAT Tingkat I (untuk buah dan sayuran) dan NKV level I (aneka daging).
Jalan sehat untuk pelanggan Hypermart, Minggu 29 Oktober 2023 (ANTARA-HO hypermart bpn)
“Kami menjamin kehalalan, kebersihan, dan kualitas makanan itu,” kata Roy lagi.

Selain berdonasi untuk meresmikan kembali layanan makanan segar tersebut, Hypermart juga menggelar sejumlah kegiatan lainnya, seperti senam bersama dan jalan sehat yang diikuti ribuan orang pada Minggu (29/10).

Baca juga: Angka perceraian tinggi disebabkan oleh "toxic people"
 

Dexa Medica berkolaborasi dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI menggelar program Edukasi Bidan dan Intervensi Stunting di Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur beberapa waktu lalu.

Ahli Utama Penyuluh Keluarga Berencana BKKBN Dwi Listyawardani mengemukakan bahwa stunting menjadi permasalahan yang cukup genting. Stunting terjadi akibat asupan nutrisi yang kurang atau infeksi berulang saat 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Stunting menjadi ancaman kualitas generasi muda. Tidak hanya mengalami terganggunya pertumbuhan fisik. Melainkan juga terganggu perkembangan otaknya, yang akan mempengaruhi kemampuan dan prestasi di sekolah, serta produktivitas dan kreativitas di usia-usia produktif,” kata Dwi dalam keterangan pers, Senin. Baca berita selengkapnya: Dexa Medica bersama BKKBN edukasi ratusan bidan


 

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023