Penjabat Bupati Kayong Utara Kalimantan Barat Romi Wijaya mengatakan akan mewujudkan inovasi revitalisasi dan optimalisasi manajemen yang terintegrasi dalam upaya meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) daerah itu.
Saat ini Kayong Utara masih berada di urutan terakhir dari 14 kabupaten/kota yang ada di Kalbar sehingga perlu menjadi perhatian bersama.
"Dari isu strategis ini saya mencoba menggagas sebuah inovasi yaitu revitalisasi Dan optimalisasi manajemen yang terintegrasi, ini bagaimana kita memberikan penguatan-penguatan atau mengoptimalkan yang sudah ada, karena di birokrasi itu semua sudah ada, sistemnya sudah ada, regulasinya sudah ada hanya yang tidak ada itu kita kekurangan konsep dan konsep tadi kita bisa aktualisasikan," kata Romi Wijaya dalam kopi pagi dan diskusi mengusung tema “Merawat pendidikan gratis dengan meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) bidang pendidikan di Kabupaten Kayong Utara”, Senin, (06/11).
Menurutnya, berdasarkan data Badan Pusat Statistik menyebutkan IPM Kayong Utara pada 2022 mencapai 63,81 meningkat 0,91 poin dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya (62,90).
"IPM bukan hanya domainnya dunia pendidikan namun mencakup sektor-sektor yang luas dan ini relevan dengan amanah konstitusi kita yaitu memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa,” kata Romi Wijaya.
Kendati begitu, berdasarkan nilai rata-rata IPM Kayong Utara tidak terlalu jauh dengan kabupaten lain sehingga pemerintah daerah tetap optimis bisa lebih baik kedepan.
"Memang ada progres yang fluktuatif terkait IPM ini, kemudian untuk rata-rata lama sekolah berdasarkan data BPS yaitu hanya tamat SD atau kelas 1 SMP lah terus untuk usia harapan hidup berada di 68,82 tahun (tahun 2022) dan paling miris adalah pengeluaran per kapita kita hanya ada di angka 7,9 juta pertahun artinya setiap orang Kayong hanya mampu rata-rata belanja untuk memenuhi kebutuhan pertahun hanya 7,9 kalau dibagi 12 jadi hanya ratusan ribu perbulan dan kita masih berada diperingkat 14 namun sebenarnya kita tidak terlalu jauh dengan rata-rata Kalbar artinya bukan sesuatu yang tidak mungkin kita bisa melampaui mereka," jelas Romi Wijaya.
Ia juga menegaskan yang paling penting adalah ketepatan program kegiatan pemerintah daerah yang diformulasikan dalam kebijakan penganggaran.
"Konsistensi diantara perencanaan penganggaran itu yang paling penting, supaya efektifitas program kegiatan dapat tujuan sasarannya sebagaimana yang diinginkan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
Saat ini Kayong Utara masih berada di urutan terakhir dari 14 kabupaten/kota yang ada di Kalbar sehingga perlu menjadi perhatian bersama.
"Dari isu strategis ini saya mencoba menggagas sebuah inovasi yaitu revitalisasi Dan optimalisasi manajemen yang terintegrasi, ini bagaimana kita memberikan penguatan-penguatan atau mengoptimalkan yang sudah ada, karena di birokrasi itu semua sudah ada, sistemnya sudah ada, regulasinya sudah ada hanya yang tidak ada itu kita kekurangan konsep dan konsep tadi kita bisa aktualisasikan," kata Romi Wijaya dalam kopi pagi dan diskusi mengusung tema “Merawat pendidikan gratis dengan meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) bidang pendidikan di Kabupaten Kayong Utara”, Senin, (06/11).
Menurutnya, berdasarkan data Badan Pusat Statistik menyebutkan IPM Kayong Utara pada 2022 mencapai 63,81 meningkat 0,91 poin dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya (62,90).
"IPM bukan hanya domainnya dunia pendidikan namun mencakup sektor-sektor yang luas dan ini relevan dengan amanah konstitusi kita yaitu memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa,” kata Romi Wijaya.
Kendati begitu, berdasarkan nilai rata-rata IPM Kayong Utara tidak terlalu jauh dengan kabupaten lain sehingga pemerintah daerah tetap optimis bisa lebih baik kedepan.
"Memang ada progres yang fluktuatif terkait IPM ini, kemudian untuk rata-rata lama sekolah berdasarkan data BPS yaitu hanya tamat SD atau kelas 1 SMP lah terus untuk usia harapan hidup berada di 68,82 tahun (tahun 2022) dan paling miris adalah pengeluaran per kapita kita hanya ada di angka 7,9 juta pertahun artinya setiap orang Kayong hanya mampu rata-rata belanja untuk memenuhi kebutuhan pertahun hanya 7,9 kalau dibagi 12 jadi hanya ratusan ribu perbulan dan kita masih berada diperingkat 14 namun sebenarnya kita tidak terlalu jauh dengan rata-rata Kalbar artinya bukan sesuatu yang tidak mungkin kita bisa melampaui mereka," jelas Romi Wijaya.
Ia juga menegaskan yang paling penting adalah ketepatan program kegiatan pemerintah daerah yang diformulasikan dalam kebijakan penganggaran.
"Konsistensi diantara perencanaan penganggaran itu yang paling penting, supaya efektifitas program kegiatan dapat tujuan sasarannya sebagaimana yang diinginkan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023