Pontianak (ANTARA) - Kabut tipis masih menyelimuti pepohonan saat mobil yang saya tumpangi melaju perlahan di atas jalan aspal yang sempit dan mulai retak.
Udara pagi yang sejuk bercampur dengan aroma tanah basah, menambah kesan syahdu sekaligus menggugah semangat untuk menuju Riam Merasap. Sang Niagara di Bengkayang.
Setiap tikungan di jalanan yang mulai rusak terasa seperti tantangan kecil sebelum mencapai surga tersembunyi itu. Roda kendaraan berguncang melewati lubang-lubang kecil, sementara dedaunan rimbun menggantung rendah di tepi jalan. Sesekali, cahaya matahari menerobos celah pepohonan, menciptakan kilauan emas di atas permukaan aspal yang mulai tertutupi lumut.
Setelah perjalanan panjang, kurang lebih 6 jam dari Kota Pontianak menuju ke Kecamatan Sanggau Ledo, di Kabupaten Bengkayang, melintasi jalan yang tak selalu bersahabat, akhirnya suara gemuruh air mulai terdengar di kejauhan.
Hembusan angin membawa aroma segar dari air terjun yang tersembunyi di tengah belantara. Begitu tiba, pemandangan luar biasa terbentang di depan mata. Derasnya air jatuh dari ketinggian, menciptakan kabut tipis yang menyelimuti batuan besar di bawahnya. Riam Merasap benar-benar membayar lunas setiap rintangan yang telah dilewati.
Riam Merasap berdiri megah di tengah rimba, dengan aliran air yang berasal dari Sungai Niut, jatuh deras dari tebing setinggi dua puluh meter, menciptakan gemuruh yang menggema di antara pepohonan. Percikan air membentuk kabut halus yang menari di udara, sementara pelangi kecil sesekali muncul saat cahaya matahari menyentuh butiran air yang beterbangan.
Sungai di bawahnya mengalir kuat, menjadikan tempat ini surga bagi pecinta olahraga arus deras seperti rafting. Sensasi mendayung melawan arus di tengah derasnya aliran air yang masih alami memberikan pengalaman petualangan yang tak terlupakan di jantung Kalimantan Barat.
Kalimantan Barat, sebagai salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di pulau Kalimantan, dikenal memiliki keindahan alam nan eksotis. Di tengah hutan hujan tropis yang lebat dan dataran tinggi yang memukau, tersembunyi berbagai riam dan air terjun yang memesona.
Keindahan yang Menantang Adrenalin
Dalam beberapa tahun terakhir, sektor pariwisata di Indonesia telah mengalami pertumbuhan yang signifikan, dengan peningkatan minat terhadap destinasi wisata alam yang menawarkan pengalaman petualangan dan keindahan alami.
Kalimantan Barat memiliki semua potensi untuk menjadi bagian penting dari perkembangan ini dan salah satu objek wisata andalannya adalah Riam Merasap.
Namun, untuk mencapai itu, diperlukan upaya yang terstruktur dan strategis dalam mempromosikan potensi wisata daerah ini.
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Riam Merasap, Lambertus Abom, menyebut bahwa Riam Merasap tidak hanya menawarkan keindahan air terjun tetapi juga pengalaman arung jeram yang menguji adrenalin.
"Kebanyakan orang sini menyebutnya ‘Niagaranya Bengkayang’ karena derasnya aliran air yang memberikan pengalaman luar biasa bagi wisatawan," kata Abom.
Rafting di Riam Merasap menjadi daya tarik utama dengan dua level kesulitan, yaitu pemula dan ekstrem. Menurut Koordinator Arung Jeram Merasap, Paulus Supirto, kedua level ini memberikan sensasi berbeda bagi wisatawan, mulai dari jeram yang menantang hingga aliran air yang lebih tenang untuk pemula.
"Bagi yang ingin memacu adrenalin, level ekstrem bisa jadi pilihan. Sementara untuk pemula, ada jalur yang lebih aman namun tetap seru " kata Paulus berpromosi.
Selain Riam Merasap, beberapa air terjun lain yang menjadi primadona wisata Kalimantan Barat antara lain Riam Pancarek, Riam Berawan, Riam Pangar, Riam Marum, Riam Jito, Riam Dait, hingga Air Terjun Nokanayan yang memiliki ketinggian mencapai 180 meter.
Wisata Budaya dan Ekologi
Alam Kalbar yang alami dan terkadang masih "liar" tentu menjadi daya tarik kuat bagi penyuka wisata alam nan menantang. Namun. lebih dari itu, para wisatawan juga bisa menikmati tradisi dan budaya yang unik. Keberadaan riam dan air terjun, misalnya, tidak hanya menawarkan sensasi air jatuh dari ketinggian yang memukau, tetapi juga memiliki nilai budaya dan ekologis yang tinggi.
Lokasi riam banyak yang merupakan bagian dari wilayah adat yang kaya akan cerita rakyat, tradisi, dan pengetahuan lokal yang diwariskan dari generasi ke generasi. Selain itu, kawasan sekitar riam dan air terjun seringkali menjadi habitat bagi flora dan fauna endemik yang memerlukan perlindungan dan perhatian khusus.
Di Kalbar sendiri terdapat beberapa kabupaten/kota yang memiliki air terjun dan riam, seperti Kota Singkawang, Kabupaten Landak, Kabupaten Ketapang, Kabupaten Sekadau, Kabupaten Sanggau, Kabupaten Sintang, Kabupaten Kapuas Hulu dan Kabupaten Melawi, dan tentu saja Kabupaten Bengkayang. Tiap-tiap daerah tersebut memiliki kekayaan riam dan air terjun dengan karakteristik masing-masing.
Kabupaten Bengkayang tercatat memiliki paling banyak potensi objek wisata riam dan air terjun, sehingga daerah ini dikenal dengan julukan “Bumi 1000 Riam”,
Meski memiliki potensi besar untuk pariwisata, minimnya aksesibilitas, kurangnya infrastruktur pendukung, serta keterbatasan promosi menjadi hambatan dalam pengembangan potensi wisata ini.
Oleh karena itu, perlu adanya inisiatif yang tidak hanya fokus pada promosi, tetapi juga pada peningkatan kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian alam dan budaya lokal.
Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Bengkayang serta dinas terkait di tingkat Provinsi Kalimantan Barat mengaku masih menghadapi berbagai tantangan dalam upaya mengembangkan kawasan wisata rian ini agar lebih maju dan berkelanjutan.
Kepala Disporapar Kalimantan Barat Windy Prihastari Harisson menilai bahwa Riam Merasap memang memiliki daya tarik yang kuat, terutama bagi wisatawan yang gemar petualangan dan olahraga arus deras seperti rafting.
Selain itu, letaknya yang berbatasan langsung dengan Malaysia membuka peluang besar bagi peningkatan jumlah kunjungan wisatawan lintas negara.
“Potensi ini bisa kita manfaatkan untuk mengembangkan ekowisata yang berbasis kearifan lokal,” ujarnya.
Meski memiliki potensi besar, pengembangan wisata Riam Merasap masih menghadapi sejumlah kendala. Infrastruktur jalan menuju lokasi masih kurang memadai, dengan kondisi jalan yang sempit dan sebagian mengalami kerusakan. Selain ini keterbatasan fasilitas pendukung seperti akomodasi, tempat makan, dan sarana transportasi umum menjadi tantangan tersendiri bagi wisatawan yang ingin berkunjung.
Tak hanya itu, upaya promosi wisata juga masih perlu ditingkatkan. Dinas Pariwisata Kalbar telah berupaya memperkenalkan Riam Merasap melalui berbagai event dan media digital, tetapi persaingan dengan destinasi lain yang lebih dulu dikenal masih menjadi tantangan.
“Kami terus berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk komunitas wisata dan pemerintah daerah, untuk mengembangkan Riam Merasap sebagai destinasi unggulan,” kata Windy.
Diperlukan sinergi antara pemerintah, pelaku usaha wisata, dan masyarakat sekitar untuk mengatasi kendala-kendala ini. Dengan pembenahan infrastruktur, peningkatan fasilitas, serta strategi promosi yang lebih efektif, Riam Merasap berpotensi menjadi ikon wisata alam yang mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional.
Untuk mengoptimalkan potensi ini, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat melalui Disporapar terus mendorong pengembangan sektor pariwisata dengan pendekatan digitalisasi dan pemberdayaan masyarakat setempat.
Windy menekankan pentingnya pengelolaan potensi wisata di Bengkayang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
"Kabupaten Bengkayang memiliki keunikan tersendiri dengan ragam air terjun yang bisa dikembangkan menjadi ekowisata unggulan. Pemerintah daerah berkomitmen untuk meningkatkan aksesibilitas serta fasilitas pendukung bagi wisatawan," katanya.
Windy mengatakan, pemerintah daerah terus melakukan berbagai upaya untuk mengoptimalkan pengelolaan wisata di Bengkayang. Salah satu langkah yang dilakukan adalah peningkatan akses jalan menuju destinasi wisata serta penyediaan fasilitas pendukung bagi wisatawan.
Selain itu, Disporapar Kalbar juga menggandeng komunitas lokal dan akademisi dalam riset serta edukasi terkait ekowisata berkelanjutan. Harapannya, pengembangan pariwisata ini tidak hanya berdampak positif terhadap perekonomian masyarakat, tetapi juga tetap memperhatikan aspek pelestarian lingkungan.
Dengan berbagai upaya pengembangan serta keindahan alam yang dimiliki, Bengkayang siap menjadi destinasi unggulan ekowisata di Kalimantan Barat. Keberlanjutan wisata di "Bumi 1000 Riam" diharapkan mampu memberikan pengalaman tak terlupakan bagi wisatawan sekaligus menjaga keseimbangan ekosistem alam setempat.
