Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, Mohammad Bari mengharapkan Himpunan Ahli Pengelolaan Pesisir Indonesia (HAPPI) mampu mengoptimalkan potensi kawasan pesisir yang ada di Kalbar.

"Kalbar merupakan salah satu Provinsi yang memiliki wilayah pesisir, 7 dari 14 kabupaten/kota di Kalbar merupakan wilayah pesisir dengan ekosistem pesisir berupa mangrove, lamun dan terumbu karang. Kalimantan Barat sendiri memiliki 5 kawasan konservasi di laut, yang telah ditetapkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. Provinsi Kalbar juga memiliki 187 Desa Pesisir," kata Bari saat membuka Kongres Nasional HAPPI IV di Pontianak, Kalbar, Senin.

Terkait hal tersebut dirinya berharap agar kegiatan tersebut mampu mengoptimalkan potensi di kawasan pesisir, karena wilayah pesisir memiliki peran strategis dalam kehidupan, aktivitas yang ada di darat saling terhubung atau juga memerlukan akses dari wilayah pesisir.

"Pengelolaan wilayah pesisir dan sumber daya yang ada di wilayah Kalbar harus mengedepankan prinsip sustainability dan harus berbasis Blue Economy," tuturnya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal HAPPI Prof. Dr. Ir. Diectrich G. Bengen mengatakan bahwa Kalbar merupakan salah satu wilayah yang memiliki potensi sumber daya laut yang melimpah dan bisa menjadi dampak peningkatan dari pertumbuhan ekonomi.

Dirinya mengakui bahwa Kalbar merupakan provinsi yang letaknya strategis dalam mengembalikan kejayaan kelautan di Indonesia.

"Karena kita tahu bahwa di Kalbar ini mempunyai luas mangrove yang cukup signifikan, terumbu karang yang juga sangat-sangat baik. Ini sebetulnya salah satu yang perlu kita tingkatkan untuk membangun bangsa kita melalui Provinsi Kalimantan Barat," tutupnya.

Dalam agenda tersebut turut dihadiri Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kalbar, Frans Zeno dan Ketua Panitia Kongres Nasional HAPPI, Dr. Muh. Rasman Manafi.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023