Deputi Komisioner Bidang Pemanfaatan Dana Tapera Ariev Baginda Siregar mengatakan, Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) telah menyalurkan 6.000 unit perumahan untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kalimantan Barat.
"Kami berkomitmen di tahun 2024, targetkan 220.000 unit berdasarkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan non APBN sekitar 5.000 unit untuk ASN," kata Ariev Baginda Siregar di Pontianak, Jumat.
Ia menjelaskan, BP Tapera juga menyalurkan 229.000 unit yang diberikan oleh APBN dan hal tersebut sudah dipegang komitmennya oleh bank.
"Mudah-mudahan pemerintah dapat memberikan izin untuk menambahkan kuota agar dalam beberapa minggu ini dapat menambahkan penyaluran unit tersebut," tuturnya.
Ia juga mengatakan, untuk tahun kedepannya peserta yang menerima dana dari BP Tapera tidak hanya ASN tetapi semuanya sudah dapat bergabung sehingga dana dari APBN dapat di stok.
"BP Tapera itu dibentuk berdasarkan Undang-undang No.4 tahun 2016, menjadi suatu badan yang ditugaskan untuk mengelola dana-dana dari APBN maupun dari peserta Tapera yang berpenghasilan maksimum 8 juta," katanya.
Selain itu, Ariev juga mengapresiasi Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman seluruh Indonesia (APERSI) yang telah aktif berkontribusi dan menjadi satu diantara penyumbang terbanyak.
"Saya berharap semua pihak dapat berkolaborasi mengembangkan hal tersebut agar semua penduduk Indonesia dapat mendapatkan perumahan yang layak untuk dihuni," tuturnya.
Di tempat yang sama, Penjabat (Pj) Gubernur Harisson berharap Asosiasi Pengembangan Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) semakin memperkuat sinergi dan kolaborasi dengan stakeholder untuk mempercepat penyediaan perumahan rakyat di Kalimantan Barat.
"Saya berharap melalui acara ini Apersi Kalbar dapat semakin memperkuat sinergi dan kolaborasi dengan mitra kerja dan stakeholder yang bermanfaat untuk mempercepat penyediaan rumah rakyat di Kalbar," kata Harisson.
Harisson mengatakan, dengan sinergi dan kolaborasi yang kuat dapat mewujudkan Kalbar lebih sejahtera termasuk melalui penyediaan rumah rakyat yang layak bagi masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
"Kami berkomitmen di tahun 2024, targetkan 220.000 unit berdasarkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan non APBN sekitar 5.000 unit untuk ASN," kata Ariev Baginda Siregar di Pontianak, Jumat.
Ia menjelaskan, BP Tapera juga menyalurkan 229.000 unit yang diberikan oleh APBN dan hal tersebut sudah dipegang komitmennya oleh bank.
"Mudah-mudahan pemerintah dapat memberikan izin untuk menambahkan kuota agar dalam beberapa minggu ini dapat menambahkan penyaluran unit tersebut," tuturnya.
Ia juga mengatakan, untuk tahun kedepannya peserta yang menerima dana dari BP Tapera tidak hanya ASN tetapi semuanya sudah dapat bergabung sehingga dana dari APBN dapat di stok.
"BP Tapera itu dibentuk berdasarkan Undang-undang No.4 tahun 2016, menjadi suatu badan yang ditugaskan untuk mengelola dana-dana dari APBN maupun dari peserta Tapera yang berpenghasilan maksimum 8 juta," katanya.
Selain itu, Ariev juga mengapresiasi Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman seluruh Indonesia (APERSI) yang telah aktif berkontribusi dan menjadi satu diantara penyumbang terbanyak.
"Saya berharap semua pihak dapat berkolaborasi mengembangkan hal tersebut agar semua penduduk Indonesia dapat mendapatkan perumahan yang layak untuk dihuni," tuturnya.
Di tempat yang sama, Penjabat (Pj) Gubernur Harisson berharap Asosiasi Pengembangan Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) semakin memperkuat sinergi dan kolaborasi dengan stakeholder untuk mempercepat penyediaan perumahan rakyat di Kalimantan Barat.
"Saya berharap melalui acara ini Apersi Kalbar dapat semakin memperkuat sinergi dan kolaborasi dengan mitra kerja dan stakeholder yang bermanfaat untuk mempercepat penyediaan rumah rakyat di Kalbar," kata Harisson.
Harisson mengatakan, dengan sinergi dan kolaborasi yang kuat dapat mewujudkan Kalbar lebih sejahtera termasuk melalui penyediaan rumah rakyat yang layak bagi masyarakat.
Editor : Admin Antarakalbar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023