Menteri Dalam Negeri sekaligus Kepala Badan Nasional Pengelola Perbatasan Tito Karnavian menyebut Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Jagoi Babang di Kecamatan Bengkayang, Kalimantan Barat, menjadi salah satu tapal batas yang sudah siap untuk diresmikan.
"Dari kesiapan yang sudah ada kami lihat di Jagoi Babang, cukup siap dan juga cukup representatif, bagus sekali bangunannya. Saya diberitahu sangat jauh berbedalah dibanding dengan pos-pos yang dulu," kata Tito menjawab pertanyaan ANTARA di sela kunjungan kerjanya di PLBN Jagoi Babang, Rabu.
Tito mengunjungi PLBN Jagoi Babang untuk melakukan pengecekan final menjelang peresmian tapal batas tersebut. Ia menyebut hasil pengecekan itu nantinya akan diserahkan kepada Presiden RI Joko Widodo.
Ia menuturkan bahwa Jagoi Babang menjadi PLBN terakhir yang dikunjungi di antara lima PLBN yang telah selesai dibangun dan dioperasikan, yakni PLBN Serasan, PLBN Yetetkun, PLBN Napan, dan PLBN Sebatik.
"Ini akan saya sampaikan, terserah nanti Pak Presiden kapan mau meresmikan dan kemudian apakah meresmikannya satu-satu yang lima itu atau mungkin juga gelombang dua, berserempak, mungkin juga tiga, dijadikan satu, atau mungkin lima-limanya dijadikan satu," katanya.
Namun, Tito menyebut akan menyarankan hanya PLBN yang paling siap untuk diresmikan secara langsung oleh kepala negara. Salah satu yang paling siap itu adalah PLBN Jagoi Babang.
"Kalau lima-limanya dijadikan satu, saya tentunya akan menyarankan kepada beliau (Presiden Jokowi, red.) yang paling siap. Saya lihat Jagoi Babang salah satu yang paling siap," ujarnya.
Kepala BNPP itu belum bisa memastikan waktu pasti peresmian PLBN tersebut, namun kemungkinan pada awal tahun 2024.
"Nanti (peresmian PLBN) terserah jadwalnya beliau (Presiden Jokowi, red.). Sepertinya kalau akhir tahun ini beliau penuh. Mungkin awal tahun, ya," katanya.
Menurut Tito, pembangunan PLBN adalah hal penting dalam menjaga kedaulatan perbatasan, khususnya di jalur darat yang tidak memungkiri adanya jalur masuk terselubung atau dikenal dengan istilah jalur tikus.
Di sisi lain, Presiden Jokowi meyakini PLBN sebagai beranda negara karena PLBN merupakan lokasi terdepan yang berhadapan langsung dengan batas negara lain.
"Beliau tahu bahwa Pos Lintas Batas ini beranda. Bagi beliau adalah beranda untuk Indonesia. Tentu kita betul-betul serius membangun Pos Lintas Batas. Sudah banyak yang sudah dibangun atau diinovasi oleh beliau sehingga membanggakan," imbuh Tito.
PLBN Jagoi Babang berdiri di lokasi perbukitan di atas tanah seluas lebih kurang 16,7 hektare. PLBN ini menjadi tapal batas antara Kecamatan Jagoi Babang dengan Serikin, Malaysia.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Administrator PLBN Jagoi Babang Misdo Jerry ketika diwawancarai di PLBN Jagoi Babang, Selasa (12/12), berharap PLBN yang dipimpinnya bisa segera diresmikan pada tahun ini.
"Kita berharap tahun ini. Kita berharap bisa diresmikan supaya gaungnya bisa terdengar. Karena kalau Pak Presiden sudah hadir itu kan berbeda ya. Biasanya gaungnya itu lebih wah (besar) gitu, walaupun kita sudah operasionalkan sebelum diresmikan," ujar Misdo.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
"Dari kesiapan yang sudah ada kami lihat di Jagoi Babang, cukup siap dan juga cukup representatif, bagus sekali bangunannya. Saya diberitahu sangat jauh berbedalah dibanding dengan pos-pos yang dulu," kata Tito menjawab pertanyaan ANTARA di sela kunjungan kerjanya di PLBN Jagoi Babang, Rabu.
Tito mengunjungi PLBN Jagoi Babang untuk melakukan pengecekan final menjelang peresmian tapal batas tersebut. Ia menyebut hasil pengecekan itu nantinya akan diserahkan kepada Presiden RI Joko Widodo.
Ia menuturkan bahwa Jagoi Babang menjadi PLBN terakhir yang dikunjungi di antara lima PLBN yang telah selesai dibangun dan dioperasikan, yakni PLBN Serasan, PLBN Yetetkun, PLBN Napan, dan PLBN Sebatik.
"Ini akan saya sampaikan, terserah nanti Pak Presiden kapan mau meresmikan dan kemudian apakah meresmikannya satu-satu yang lima itu atau mungkin juga gelombang dua, berserempak, mungkin juga tiga, dijadikan satu, atau mungkin lima-limanya dijadikan satu," katanya.
Namun, Tito menyebut akan menyarankan hanya PLBN yang paling siap untuk diresmikan secara langsung oleh kepala negara. Salah satu yang paling siap itu adalah PLBN Jagoi Babang.
"Kalau lima-limanya dijadikan satu, saya tentunya akan menyarankan kepada beliau (Presiden Jokowi, red.) yang paling siap. Saya lihat Jagoi Babang salah satu yang paling siap," ujarnya.
Kepala BNPP itu belum bisa memastikan waktu pasti peresmian PLBN tersebut, namun kemungkinan pada awal tahun 2024.
"Nanti (peresmian PLBN) terserah jadwalnya beliau (Presiden Jokowi, red.). Sepertinya kalau akhir tahun ini beliau penuh. Mungkin awal tahun, ya," katanya.
Menurut Tito, pembangunan PLBN adalah hal penting dalam menjaga kedaulatan perbatasan, khususnya di jalur darat yang tidak memungkiri adanya jalur masuk terselubung atau dikenal dengan istilah jalur tikus.
Di sisi lain, Presiden Jokowi meyakini PLBN sebagai beranda negara karena PLBN merupakan lokasi terdepan yang berhadapan langsung dengan batas negara lain.
"Beliau tahu bahwa Pos Lintas Batas ini beranda. Bagi beliau adalah beranda untuk Indonesia. Tentu kita betul-betul serius membangun Pos Lintas Batas. Sudah banyak yang sudah dibangun atau diinovasi oleh beliau sehingga membanggakan," imbuh Tito.
PLBN Jagoi Babang berdiri di lokasi perbukitan di atas tanah seluas lebih kurang 16,7 hektare. PLBN ini menjadi tapal batas antara Kecamatan Jagoi Babang dengan Serikin, Malaysia.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Administrator PLBN Jagoi Babang Misdo Jerry ketika diwawancarai di PLBN Jagoi Babang, Selasa (12/12), berharap PLBN yang dipimpinnya bisa segera diresmikan pada tahun ini.
"Kita berharap tahun ini. Kita berharap bisa diresmikan supaya gaungnya bisa terdengar. Karena kalau Pak Presiden sudah hadir itu kan berbeda ya. Biasanya gaungnya itu lebih wah (besar) gitu, walaupun kita sudah operasionalkan sebelum diresmikan," ujar Misdo.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023