Pontianak (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, Harisson, menaruh harapan besar terhadap peran Pintu Lintas Batas Negara (PLBN) dalam memacu pertumbuhan ekonomi di wilayah perbatasan Kalimantan Barat.
"Setelah diresmikan tujuh PLBN oleh Presiden Joko Widodo, termasuk PLBN Jagoi Babang di Kabupaten Bengkayang, Kalbar, diharapkan PLBN ini tidak hanya memperkuat fungsi pertahanan dan keamanan negara, tetapi juga membuka peluang besar bagi pengembangan ekonomi daerah perbatasan, khususnya dalam meningkatkan ekspor produk-produk unggulan Kalbar," kata Harisson di Pontianak, Kamis.
Menurutnya, PLBN Jagoi Babang ini adalah pintu masuk yang sangat strategis bagi perekonomian Kalimantan Barat. Dirinya berharap keberadaannya mampu meningkatkan ekspor komoditas unggulan Kalbar, sehingga menjadi penggerak ekonomi baru di kawasan perbatasan.
Ia menjelaskan, dengan dibangunnya PLBN, kawasan perbatasan diharapkan dapat menjadi sentra ekonomi baru yang menghubungkan produk-produk lokal dengan pasar internasional, terutama ke negara tetangga seperti Malaysia. Menurutnya, para pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) di Kalbar perlu memanfaatkan peluang ini untuk memperluas jangkauan pasar mereka.
"Dengan PLBN yang sudah diresmikan, kita tidak hanya memfasilitasi warga yang melintas, tetapi juga membuka peluang besar untuk sektor perdagangan. Saya ingin melihat UMKM kita bisa memasarkan produknya hingga ke Malaysia, dengan begitu, ekonomi lokal bisa berkembang pesat," kata Harisson.
Harisson juga menekankan pentingnya memanfaatkan PLBN sebagai pusat aktivitas ekonomi yang dapat menarik wisatawan mancanegara dan meningkatkan perputaran ekonomi di wilayah perbatasan. Ia berharap, ke depannya, kawasan PLBN bisa menjadi destinasi belanja bagi warga negara tetangga, seperti Malaysia.
"Warga Malaysia sering berbelanja ke Jakarta atau Bandung. Harapan saya, dengan adanya PLBN, mereka bisa berbelanja langsung di pasar-pasar yang ada di PLBN kita. Ini akan membantu UMKM kita tumbuh dan berkembang," tuturnya.
Ia menambahkan, kehadiran PLBN Jagoi Babang akan menjadi katalisator bagi pertumbuhan sentra-sentra ekonomi baru di wilayah perbatasan. Infrastruktur modern yang disediakan di PLBN tersebut diharapkan dapat menarik lebih banyak pelaku usaha lokal untuk membuka peluang bisnis di kawasan ini, sehingga menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat setempat.
"Dengan PLBN yang modern dan lengkap, saya yakin ini bisa menjadi pusat kegiatan ekonomi yang penting, sekaligus mendorong perkembangan UMKM dan membuka peluang usaha baru di daerah perbatasan," kata Harisson.
PLBN Jagoi Babang, yang berdiri di atas lahan seluas 143.200 meter persegi, didesain dengan motif budaya Dayak Bidayuh, mencerminkan kekayaan budaya lokal sekaligus memperkuat identitas daerah di mata internasional. Pembangunan PLBN ini merupakan bagian dari Program Strategis Nasional yang diamanatkan dalam Inpres Nomor 1 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan 11 PLBN Terpadu di kawasan perbatasan.
Menurut Harisson, PLBN ini bukan hanya sekadar gerbang perlintasan, tetapi juga menjadi simbol penting dari kemajuan pembangunan di Kalimantan Barat, khususnya di wilayah perbatasan yang selama ini sering kali terabaikan. Ia menyebutkan bahwa pemerintah pusat, melalui pembangunan PLBN ini, menunjukkan komitmen nyata dalam pemerataan pembangunan hingga ke wilayah terluar Indonesia.
"Kawasan perbatasan sering kali dipandang sebelah mata, tetapi dengan hadirnya PLBN Jagoi Babang, kita bisa melihat komitmen pemerintah pusat untuk memastikan pembangunan yang merata, tidak hanya di pusat kota, tetapi juga di wilayah terdepan Indonesia. Ini adalah langkah strategis yang sangat penting," kata dia.
Ia juga optimis bahwa PLBN akan mendorong pergerakan ekspor dan impor barang di Kalimantan Barat, di mana komoditas seperti hasil pertanian dan kerajinan lokal akan mendapatkan akses yang lebih mudah ke pasar internasional. Sebaliknya, barang-barang kebutuhan pokok dari luar negeri dapat masuk dengan lebih efisien, meningkatkan kesejahteraan masyarakat perbatasan.
Dengan investasi infrastruktur yang besar, mencapai Rp224 miliar untuk PLBN Jagoi Babang, Harisson berharap fasilitas ini akan memberikan dampak nyata bagi masyarakat perbatasan dalam hal ekonomi dan kesejahteraan. Selain itu, kehadiran PLBN juga berperan penting dalam menjaga keamanan dan stabilitas di wilayah perbatasan.
"PLBN ini tidak hanya soal ekonomi, tetapi juga soal kedaulatan negara. Dengan adanya fasilitas ini, kita bisa memastikan bahwa wilayah perbatasan kita aman dan terlindungi, sekaligus memberikan manfaat ekonomi yang besar bagi masyarakat di sekitarnya," kata Harisson.