Pemerintah Kabupaten Bengkayang di Provinsi Kalimantan Barat sedang mempersiapkan pembentukan satuan tugas penanggulangan bencana untuk mempercepat penanganan dampak bencana di wilayahnya.

"Telah dilakukan rapat koordinasi dengan melibatkan berbagai unsur dan akan dibentuk Tim Satgas Gabungan Penanggulangan Bencana Alam di wilayah Kabupaten Bengkayang," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bengkayang Dwi Berta Meiliani dari Bengkayang saat dihubungi pada Senin.

Ia menyampaikan bahwa BPBD Kabupaten Bengkayang akan menjalankan fungsi sebagai koordinator satuan tugas penanggulangan bencana, yang mencakup gabungan perwakilan dari organisasi perangkat daerah dan instansi pemerintah terkait.

"Apabila SK Bupati Bengkayang sudah keluar akan dilaksanakan Apel Satgas Gabungan dan melakukan latihan maupun simulasi dalam penanggulangan bencana alam," katanya.

Ia menyampaikan bahwa wilayah Kabupaten Bengkayang diperkirakan rawan mengalami banjir sampai Juni 2024.

Sementara itu, Asisten I Bupati Bengkayang Yohanes Atet mengatakan bahwa Kabupaten Bengkayang hampir setiap tahun menghadapi bencana alam.

"Pada 2020 terjadi angin puting beliung, 2021 banjir di Kecamatan Ledo, dan 2022 banjir di Kecamatan Sanggau Ledo," katanya, menambahkan, banjir juga melanda bagian wilayah Kabupaten Bengkayang pada awal 2024.

Dia mengapresiasi Kantor Pencarian dan Pertolongan, TNI, dan Polri yang telah membantu penanganan dampak banjir dan tanah longsor di Kabupaten Bengkayang.

Kepala Polres Bengkayang AKBP Teguh Nugroho menyampaikan bahwa Polri dan TNI siap membantu pemerintah daerah melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan bencana.

"Kami telah meminta kepada para kapolsek untuk melakukan koordinasi dengan Forkopimcam dan kepala desa untuk menentukan titik rawan banjir dan longsor, dan titik aman untuk pembangunan posko penanggulangan banjir dan longsor," katanya.
 

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024