Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) mengemukakan pemberantasan sarang nyamuk dengan cara 3M plus efektif dalam upaya pencegahan penyakit demam berdarah dengue (DBD).
"Kami minta masyarakat turut serta melakukan pencegahan DBD dengan cara 3M plus, karena cara itu cukup efektif, termasuk di lingkungan sekolah," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengadilan Penyakit Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kapuas Hulu Kastono di Putussibau Kapuas Hulu, Selasa.
Gerakan 3M plus, yakni mencakup kegiatan menguras dan menutup tempat-tempat penampungan air, mengubur barang-barang yang bisa menjadi tempat penampungan air, dan mendaur ulang barang bekas yang berpotensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk aedes aegypti.
Menurut Kastono, untuk di Kabupaten Kapuas Hulu penderita DBD hingga pekan ketiga Januari 2024, terdapat 27 kasus yang tersebar di 10 kecamatan.
Rincian sebaran DBD di 10 kecamatan tersebut, yaitu Kecamatan Putussibau Utara terdapat dua kasus, Kecamatan Kalis dua kasus, Mentebah dua kasus, Boyan Tanjung satu kasus, Pengkadan tiga kasus, Seberuang enam kasus, Sekitau dua kasus, Silat Hilir empat kasus, Embaloh Hilir dua kasus, dan Kecamatan Bunut Hilir tiga kasus.
Dia mengatakan Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Hulu telah melakukan berbagai langkah dalam penanganan maupun pencegahan kasus DBD, di antaranya melakukan penyuluhan atau sosialisasi kepada masyarakat hingga di lingkungan sekolah, bahkan mendatangi rumah penduduk serta keluarga pasien di rumah sakit.
Kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan serta menerapkan 3M plus menjadi sangat penting dalam pencegahan penyakit DBD.
"Pengasapan juga rutin kami lakukan, tapi yang paling efektif sebenarnya dengan gerakan 3M plus secara massal," kata Kastono.
Selain itu, penyuluhan terkait mengenali ciri-ciri penyakit DBD juga kerap dilakukan. Oleh karena itu, masyarakat yang memiliki gejala DBD diminta segera mendapatkan penanganan medis.
"Jangan terlambat dalam penanganan pasien, jika ada keluarga atau anak mengalami demam tinggi segera bawa ke puskesmas atau rumah sakit terdekat," kata Kastono.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
"Kami minta masyarakat turut serta melakukan pencegahan DBD dengan cara 3M plus, karena cara itu cukup efektif, termasuk di lingkungan sekolah," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengadilan Penyakit Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kapuas Hulu Kastono di Putussibau Kapuas Hulu, Selasa.
Gerakan 3M plus, yakni mencakup kegiatan menguras dan menutup tempat-tempat penampungan air, mengubur barang-barang yang bisa menjadi tempat penampungan air, dan mendaur ulang barang bekas yang berpotensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk aedes aegypti.
Menurut Kastono, untuk di Kabupaten Kapuas Hulu penderita DBD hingga pekan ketiga Januari 2024, terdapat 27 kasus yang tersebar di 10 kecamatan.
Rincian sebaran DBD di 10 kecamatan tersebut, yaitu Kecamatan Putussibau Utara terdapat dua kasus, Kecamatan Kalis dua kasus, Mentebah dua kasus, Boyan Tanjung satu kasus, Pengkadan tiga kasus, Seberuang enam kasus, Sekitau dua kasus, Silat Hilir empat kasus, Embaloh Hilir dua kasus, dan Kecamatan Bunut Hilir tiga kasus.
Dia mengatakan Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Hulu telah melakukan berbagai langkah dalam penanganan maupun pencegahan kasus DBD, di antaranya melakukan penyuluhan atau sosialisasi kepada masyarakat hingga di lingkungan sekolah, bahkan mendatangi rumah penduduk serta keluarga pasien di rumah sakit.
Kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan serta menerapkan 3M plus menjadi sangat penting dalam pencegahan penyakit DBD.
"Pengasapan juga rutin kami lakukan, tapi yang paling efektif sebenarnya dengan gerakan 3M plus secara massal," kata Kastono.
Selain itu, penyuluhan terkait mengenali ciri-ciri penyakit DBD juga kerap dilakukan. Oleh karena itu, masyarakat yang memiliki gejala DBD diminta segera mendapatkan penanganan medis.
"Jangan terlambat dalam penanganan pasien, jika ada keluarga atau anak mengalami demam tinggi segera bawa ke puskesmas atau rumah sakit terdekat," kata Kastono.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024