Kota Pontianak, Kalimantan Barat berhasil masuk dalam 10 besar kota terendah inflasi se-Indonesia dengan angka inflasi sebesar 2,05 persen dan peringkat ke-8.
"Bersyukur Kota Pontianak menduduki peringkat ke delapan. Hasil ini dirilis pada rapat koordinasi pengendalian inflasi bersama Menteri Dalam Negeri melalui video conference, " ujar Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian di Pontianak, Rabu.
Ia mengapresiasi kinerja seluruh pihak, mulai dari Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), Tim Satgas Pangan dan jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak yang telah berhasil mengendalikan inflasi di Kota Pontianak.
“Kami bersama TPID Kota Pontianak telah merancang sebuah strategi (roadmap) pengendalian inflasi yang melibatkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait,” kata dia.
Menurut dia, langkah-langkah strategis telah dilakukan oleh Pemkot Pontianak bersama pihak terkait, mulai dari operasi pasar, penyerahan bantuan beras cadangan pangan, melakukan pemantauan secara berkala terhadap stok dan harga komoditas pangan di pasar maupun distributor serta upaya-upaya lainnya.
“Langkah itu kita lakukan untuk mengawasi dan mengendalikan harga-harga pangan di Kota Pontianak,” ungkap Ani Sofian.
Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga di antaranya beras premium, kedelai impor, cabai rawit hijau, minyak goreng premium, telur ayam ras, bawang putih, kacang tanah dan udang segar.
“Namun ada beberapa komoditas yang juga turun harganya seperti cabai keriting, cabai besar, cabai rawit merah, bawang merah, daging ayam ras, ikan kembung, ikan tongkol hitam, bawang bombay, sawi hijau, timun dan kangkung,” paparnya.
Meskipun demikian, lanjut Ani, secara keseluruhan, inflasi di Kota Pontianak masih terkendali. Ketersediaan stok beras aman, meskipun harga beras juga mengalami kenaikan.
"Mewujudkan ketersediaan pangan yang aman menjadi yang terpenting, sehingga kebutuhan pokok masyarakat dapat terpenuhi dengan baik," terangnya.
Pemkot Pontianak terus berkomitmen untuk mengendalikan inflasi dan memastikan ketersediaan pangan yang mencukupi bagi seluruh masyarakat.
"Dengan melakukan sinergi antara berbagai instansi terkait diharapkan penyelesaian masalah inflasi dan ketersediaan pangan dapat tercapai dengan baik, " kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
"Bersyukur Kota Pontianak menduduki peringkat ke delapan. Hasil ini dirilis pada rapat koordinasi pengendalian inflasi bersama Menteri Dalam Negeri melalui video conference, " ujar Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian di Pontianak, Rabu.
Ia mengapresiasi kinerja seluruh pihak, mulai dari Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), Tim Satgas Pangan dan jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak yang telah berhasil mengendalikan inflasi di Kota Pontianak.
“Kami bersama TPID Kota Pontianak telah merancang sebuah strategi (roadmap) pengendalian inflasi yang melibatkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait,” kata dia.
Menurut dia, langkah-langkah strategis telah dilakukan oleh Pemkot Pontianak bersama pihak terkait, mulai dari operasi pasar, penyerahan bantuan beras cadangan pangan, melakukan pemantauan secara berkala terhadap stok dan harga komoditas pangan di pasar maupun distributor serta upaya-upaya lainnya.
“Langkah itu kita lakukan untuk mengawasi dan mengendalikan harga-harga pangan di Kota Pontianak,” ungkap Ani Sofian.
Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga di antaranya beras premium, kedelai impor, cabai rawit hijau, minyak goreng premium, telur ayam ras, bawang putih, kacang tanah dan udang segar.
“Namun ada beberapa komoditas yang juga turun harganya seperti cabai keriting, cabai besar, cabai rawit merah, bawang merah, daging ayam ras, ikan kembung, ikan tongkol hitam, bawang bombay, sawi hijau, timun dan kangkung,” paparnya.
Meskipun demikian, lanjut Ani, secara keseluruhan, inflasi di Kota Pontianak masih terkendali. Ketersediaan stok beras aman, meskipun harga beras juga mengalami kenaikan.
"Mewujudkan ketersediaan pangan yang aman menjadi yang terpenting, sehingga kebutuhan pokok masyarakat dapat terpenuhi dengan baik," terangnya.
Pemkot Pontianak terus berkomitmen untuk mengendalikan inflasi dan memastikan ketersediaan pangan yang mencukupi bagi seluruh masyarakat.
"Dengan melakukan sinergi antara berbagai instansi terkait diharapkan penyelesaian masalah inflasi dan ketersediaan pangan dapat tercapai dengan baik, " kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024