Presiden RI Joko Widodo mengapresiasi cepatnya manajemen layanan kesehatan di RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie, Kota Pontianak dalam kegiatan kunjungan kerja hari kedua Presiden di Kalimantan Barat, Kamis.
Presiden mengatakan kunjungannya untuk meninjau langsung pelayanan kesehatan yang ada di rumah sakit tersebut.
"Saya berkunjung ke rumah sakit daerah RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie di Kota Pontianak untuk melihat pelayanan kesehatan yang diberikan rumah sakit kepada pasien, kepada masyarakat di sini," kata Presiden kepada awak media usai peninjauan, berdasarkan keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis.
Menurut Presiden, pelayanan yang dilakukan RSUD tersebut sudah cukup baik, padahal antrean pasien rata-rata mencapai 600 orang per hari.
Namun demikian, Presiden mengapresiasi manajemen antrean di RSUD tersebut sudah berjalan dengan cepat.
"Saya lihat manajemen antreannya bagus, pelayanan juga saya lihat cepat, tetapi memang yang antre banyak, karena tadi saya mendapatkan informasi pasien harian itu rata-rata 600 orang dan itu jumlah yang banyak, sehingga memang harus ada antrean," kata Presiden.
Selain itu, Kepala Negara menginstruksikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk memberikan tambahan alat kesehatan yang diperlukan, khususnya untuk peralatan ICU dan Cath Lab untuk penyakit jantung dan stroke.
Salah satu pengguna BPJS, Wahyu, juga mengapresiasi layanan di rumah sakit tersebut. Menurut Wahyu, pelayanan diberikan mulai dari pendaftaran hingga perawatan.
"Bagus sekali dari mulai pelayanan dari gerbang sampai masuk ke sana (pendaftaran), masuk ke sini (perawatan) itu bagus sekali," kata Wahyu.
Senada dengan itu, warga Pontianak yang mengidap penyakit diabetes melitus, Heni, juga membagikan pengalamannya menggunakan BPJS.
Ia menekankan perlunya peningkatan cakupan obat bagi penerima manfaat BPJS.
"Obat yang saya butuhkan semuanya ditanggung sama BPJS. Insulin yang saya pakai semuanya ditanggung sama BPJS. Ada obat-obat yang tidak ditanggung BPJS, karena obat yang agak paten, seperti obat jantung, terkadang tidak ditanggung BPJS," ucap Heni.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam peninjauan tersebut, Ketua Komisi V DPR RI Lassarus, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, Pj. Gubernur Kalimantan Barat Harisson, serta Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
Presiden mengatakan kunjungannya untuk meninjau langsung pelayanan kesehatan yang ada di rumah sakit tersebut.
"Saya berkunjung ke rumah sakit daerah RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie di Kota Pontianak untuk melihat pelayanan kesehatan yang diberikan rumah sakit kepada pasien, kepada masyarakat di sini," kata Presiden kepada awak media usai peninjauan, berdasarkan keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis.
Menurut Presiden, pelayanan yang dilakukan RSUD tersebut sudah cukup baik, padahal antrean pasien rata-rata mencapai 600 orang per hari.
Namun demikian, Presiden mengapresiasi manajemen antrean di RSUD tersebut sudah berjalan dengan cepat.
"Saya lihat manajemen antreannya bagus, pelayanan juga saya lihat cepat, tetapi memang yang antre banyak, karena tadi saya mendapatkan informasi pasien harian itu rata-rata 600 orang dan itu jumlah yang banyak, sehingga memang harus ada antrean," kata Presiden.
Selain itu, Kepala Negara menginstruksikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk memberikan tambahan alat kesehatan yang diperlukan, khususnya untuk peralatan ICU dan Cath Lab untuk penyakit jantung dan stroke.
Salah satu pengguna BPJS, Wahyu, juga mengapresiasi layanan di rumah sakit tersebut. Menurut Wahyu, pelayanan diberikan mulai dari pendaftaran hingga perawatan.
"Bagus sekali dari mulai pelayanan dari gerbang sampai masuk ke sana (pendaftaran), masuk ke sini (perawatan) itu bagus sekali," kata Wahyu.
Senada dengan itu, warga Pontianak yang mengidap penyakit diabetes melitus, Heni, juga membagikan pengalamannya menggunakan BPJS.
Ia menekankan perlunya peningkatan cakupan obat bagi penerima manfaat BPJS.
"Obat yang saya butuhkan semuanya ditanggung sama BPJS. Insulin yang saya pakai semuanya ditanggung sama BPJS. Ada obat-obat yang tidak ditanggung BPJS, karena obat yang agak paten, seperti obat jantung, terkadang tidak ditanggung BPJS," ucap Heni.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam peninjauan tersebut, Ketua Komisi V DPR RI Lassarus, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, Pj. Gubernur Kalimantan Barat Harisson, serta Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024