Pontianak (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Syarif Mohamad Alkadrie (SSMA) Kota Pontianak, Kalimantan Barat rutin memberikan penyuluhan kepada pengunjung dan pasien di rumah sakit untuk mencegah berbagai penyakit di masyarakat.
"Kegiatan penyuluhan sebagai peningkatan layanan dan sarana untuk memberikan informasi kepada masyarakat agar bisa menjaga kesehatan dengan pola hidup sehat, kemudian terpenting untuk mengenali dan mencegah berbagai penyakit," ujar dokter RSUD SSMA Kota Pontianak dr Nihayatus Solikhah di Pontianak, Kamis.
Satu di antara penyakit yang disampaikan dalam penyuluhan, seperti dispepsia yang merupakan kumpulan gejala saluran pencernaan atas meliputi rasa nyeri atau tidak nyaman di area gastro-duodenum (epigastrium/uluhati), rasa terbakar, rasa perut penuh, cepat kenyang, sendawa, mual atau muntah.
Dispepsia bisa menjadi tanda adanya masalah serius, bila disertai dengan penurunan berat badan, muntah terus-menerus, demam, dan perdarahan saluran cerna.
Ia menegaskan pentingnya mengenal sejak dini gejala dan cara penanganan dispepsia yang tepat.
“Jenis dispepsia ada dua yaitu dispepsia organik yang disebabkan oleh kelainan struktural seperti tukak lambung, gastritis, batu kandung empedu, hepatitis dan lain-lain. Sedangkan jenis yang kedua adalah dispepsia fungsional yaitu gejala dispepsia tanpa disertai kelainan struktural, bisa karena faktor makanan maupun psikologi,” kata dia.
Nihayatus menegaskan bahwa dispepsia dapat dicegah dengan mengurangi makanan atau minuman yang memicu dispepsia, membiasakan makan porsi sedikit frekuensi sering, serta kunyah makanan perlahan dan menyeluruh.
"Setelah makan tidak langsung berbaring, meninggikan tubuh bagian atas saat tidur, menormalkan berat badan dan olahraga secara rutin," kata dia.
Sebelumnya juga dilakukan penyuluhan pencegahan penyakit Autism Spectrum Disorder (ASD). ASD adalah suatu kondisi perkembangan neuropsikologis yang memengaruhi cara seseorang berkomunikasi, berinteraksi sosial, serta memproses informasi dari lingkungannya.
Dokter RSUD SSMA Kota Pontianak dr Deni Dwi Yulianti S Ftr mengatakan penyebab ASD tidak diketahui secara pasti, namun beberapa faktor berkontribusi terhadap kejadian ASD, seperti faktor genetik, faktor lingkungan, dan perkembangan otak seseorang.
“Gejala ASD meliputi kesulitan dalam interaksi sosial dan komunikasi, seperti sulit memahami isyarat sosial, kesulitan membangun interaksi dengan orang lain, sulit mengekspresikan diri secara verbal atau nonverbal, dan memiliki minat yang lebih sedikit pada komunikasi timbal balik,” kata dia.
RSUD Pontianak rutin gelar penyuluhan cegah berbagai penyakit
Kamis, 28 November 2024 19:38 WIB