Akses kendaraan di jalan nasional menuju perbatasan Indonesia-Malaysia di lokasi tanah longsor Bukit Genting Lanjak, Kecamatan Batang Lupar, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat (Kalbar), kembali normal.
"Tumpukan material tanah longsor yang menutupi badan jalan sudah kami bersihkan. Saat ini akses jalan sudah kembali normal," kata Pejabat Pembuatan Komitmen (PPK) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Sri Bintang Pamungkas kepada ANTARA, di Putussibau, Sabtu.
Selain membersihkan tumpukan material tanah longsor, pihaknya juga telah mengantisipasi potensi longsor susulan dengan cara membuat kemiringan baru atau resloping.
Meskipun demikian, kata dia, para pengguna jalan harus tetap berhati-hati dan mengutamakan keselamatan saat berkendara, terutama di lokasi rawan tanah longsor.
Ia menuturkan penanganan tanah longsor dilakukan sejak Kamis (11/04) setelah kejadian longsor yang menghambat arus transportasi masyarakat menuju perbatasan dan sebaliknya ke arah Kota Putussibau.
Peristiwa itu juga bertepatan pada saat mudik Lebaran, bahkan saat arus balik Lebaran, juga aktivitas masyarakat penggunaan jalan masih terganggu.
"Pembersihan material tanah longsor kami laksanakan sejak 11 sampai dengan 20 April 2024, hingga akses di ruas jalan itu benar-benar kembali normal," katanya.
Sementara itu Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalbar Handiayana mengatakan alternatif penanganan permanen akan dianalisis lebih lanjut dengan melihat lereng pasca-longsor dan pembersihan material tanah longsor.
"Yang sudah kami lakukan pembersihan material longsor dari badan jalan, sehingga arus lalu lintas dapat berjalan lancar," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
"Tumpukan material tanah longsor yang menutupi badan jalan sudah kami bersihkan. Saat ini akses jalan sudah kembali normal," kata Pejabat Pembuatan Komitmen (PPK) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Sri Bintang Pamungkas kepada ANTARA, di Putussibau, Sabtu.
Selain membersihkan tumpukan material tanah longsor, pihaknya juga telah mengantisipasi potensi longsor susulan dengan cara membuat kemiringan baru atau resloping.
Meskipun demikian, kata dia, para pengguna jalan harus tetap berhati-hati dan mengutamakan keselamatan saat berkendara, terutama di lokasi rawan tanah longsor.
Ia menuturkan penanganan tanah longsor dilakukan sejak Kamis (11/04) setelah kejadian longsor yang menghambat arus transportasi masyarakat menuju perbatasan dan sebaliknya ke arah Kota Putussibau.
Peristiwa itu juga bertepatan pada saat mudik Lebaran, bahkan saat arus balik Lebaran, juga aktivitas masyarakat penggunaan jalan masih terganggu.
"Pembersihan material tanah longsor kami laksanakan sejak 11 sampai dengan 20 April 2024, hingga akses di ruas jalan itu benar-benar kembali normal," katanya.
Sementara itu Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalbar Handiayana mengatakan alternatif penanganan permanen akan dianalisis lebih lanjut dengan melihat lereng pasca-longsor dan pembersihan material tanah longsor.
"Yang sudah kami lakukan pembersihan material longsor dari badan jalan, sehingga arus lalu lintas dapat berjalan lancar," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024