Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kota Pontianak ikut berkomitmen dalam meningkatkan indeks inklusi keuangan di daerah dengan cara meningkatkan sosialisasi dan edukasi.
"Upaya yang dilakukan mulai dari edukasi keuangan, hak properti masyarakat, fasilitas intermediasi dan saluran distribusi keuangan, layanan keuangan sektor pemerintah serta perlindungan konsumen," ujar Penjabat Wali Kota Pontianak, Ani Sofian saat memimpin Rapat Pleno TPAKD Kota Pontianak di Ruang Rapat Kantor Wali Kota, Selasa.
Ia mengatakan bahwa pemerintah pusat menargetkan angka indeks inklusi keuangan sebesar 90 persen pada akhir tahun 2024. Untuk Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) sendiri, indeks literasi keuangan mencapai 51,95 persen. Sedangkan indeks inklusi keuangan di Kalbar sebesar 84,16 persen.
“Dengan capaian yang ada perlu diperluas dan dimaksimalkan sasaran khusus perluasan layanan bagi masyarakat berpendapatan rendah, UMKM serta masyarakat lintas kelompok,” kata dia.
Menurutnya penting meningkatkan literasi dan inklusi keuangan sebab berdasarkan studi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), setiap peningkatan satu persen inklusi keuangan dapat meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebesar 0,16 persen, karena salah satu indikator dari IPM adalah standar hidup layak.
“Memperhatikan hasil survei tersebut pada kesempatan ini saya berharap OJK juga melakukan survei yang sama di tingkat kota dan kabupaten agar masing-masing daerah dapat mengetahui capaian indeks literasi dan inklusi keuangan guna pemetaan dan penyusunan strategi yang tepat,” kata dia.
Ia mengatakan untuk program kerja TPAKD Kota Pontianak sebagaimana peta jalan percepatan akses keuangan daerah Kota Pontianak 2022-2024 diarahkan untuk mendukung produk dan layanan Industri Keuangan Non Bank (IKNB) antara lain program asuransi sektor prioritas, asuransi nelayan dan usaha pertanian, jaminan sosial pelaku UMKM serta fintech UMKM.
"TPKAD Kota Pontianak akan mengangkat tema pengembangan ekonomi prioritas dan program unggulan peningkatan sinergi aksi Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) melalui pelaksanaan KEJAR Award Kota Pontianak, bagi pelajar SD dan SMP, baik negeri maupun swasta di Kota Pontianak," kata dia.
Selain itu juga Pemkot Pontianak tetap melaksanakan program unggulan lainnya yang masih similar melanjutkan program tahun sebelumnya yakni meningkatkan akselerasi penerimaan pajak dan retribusi secara digital melalui e-Ponti.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
"Upaya yang dilakukan mulai dari edukasi keuangan, hak properti masyarakat, fasilitas intermediasi dan saluran distribusi keuangan, layanan keuangan sektor pemerintah serta perlindungan konsumen," ujar Penjabat Wali Kota Pontianak, Ani Sofian saat memimpin Rapat Pleno TPAKD Kota Pontianak di Ruang Rapat Kantor Wali Kota, Selasa.
Ia mengatakan bahwa pemerintah pusat menargetkan angka indeks inklusi keuangan sebesar 90 persen pada akhir tahun 2024. Untuk Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) sendiri, indeks literasi keuangan mencapai 51,95 persen. Sedangkan indeks inklusi keuangan di Kalbar sebesar 84,16 persen.
“Dengan capaian yang ada perlu diperluas dan dimaksimalkan sasaran khusus perluasan layanan bagi masyarakat berpendapatan rendah, UMKM serta masyarakat lintas kelompok,” kata dia.
Menurutnya penting meningkatkan literasi dan inklusi keuangan sebab berdasarkan studi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), setiap peningkatan satu persen inklusi keuangan dapat meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebesar 0,16 persen, karena salah satu indikator dari IPM adalah standar hidup layak.
“Memperhatikan hasil survei tersebut pada kesempatan ini saya berharap OJK juga melakukan survei yang sama di tingkat kota dan kabupaten agar masing-masing daerah dapat mengetahui capaian indeks literasi dan inklusi keuangan guna pemetaan dan penyusunan strategi yang tepat,” kata dia.
Ia mengatakan untuk program kerja TPAKD Kota Pontianak sebagaimana peta jalan percepatan akses keuangan daerah Kota Pontianak 2022-2024 diarahkan untuk mendukung produk dan layanan Industri Keuangan Non Bank (IKNB) antara lain program asuransi sektor prioritas, asuransi nelayan dan usaha pertanian, jaminan sosial pelaku UMKM serta fintech UMKM.
"TPKAD Kota Pontianak akan mengangkat tema pengembangan ekonomi prioritas dan program unggulan peningkatan sinergi aksi Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) melalui pelaksanaan KEJAR Award Kota Pontianak, bagi pelajar SD dan SMP, baik negeri maupun swasta di Kota Pontianak," kata dia.
Selain itu juga Pemkot Pontianak tetap melaksanakan program unggulan lainnya yang masih similar melanjutkan program tahun sebelumnya yakni meningkatkan akselerasi penerimaan pajak dan retribusi secara digital melalui e-Ponti.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024