Empat orang Pemuda Kalimantan Barat lolos dalam seleksi sebagai peserta laskar rempah pada Muhibah Budaya Jalur Rempah 2024 yang akan mengikuti perjalanan jalur rempah Indonesia menggunakan KRI Dewa Ruci.

Keempat pemuda tersebut adalah Putra Tarigas, F. Deliana Winki, Novrialdi Budi Putra, dan Reyhan Ainun Yafi. Mereka telah lolos mengikuti seleksi Muhibah Jalur Rempah, yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, kata Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Barat Windy Prihastary di Pontianak, Kamis.

Windy mengatakan nantinya peserta akan mengelilingi jalur rempah dengan menggunakan KRI Dewa Ruci dan akan singgah di beberapa titik lokasi. Sehingga pada momen tersebut mereka akan mempromosikan potensi Kalimantan Barat di setiap persinggahannya.

KRI Dewaruci telah dua kali melaksanakan pelayaran muhibah keliling dunia yaitu tahun 1964 dan 2012. Di tahun 2022 KRI Dewaruci melaksanakan pelayaran jalur rempah bekerja sama dengan Kemendikbud untuk menelusuri jalur rempah nenek moyang zaman dahulu. saat ini yang menjadi komandan KRI Dewaruci adalah Mayor Laut (P) Sugeng Harianto.



"Sejarah gemilang rempah-rempah di Nusantara bukan hanya menyimpan kenangan perdagangan global yang megah, tetapi juga menciptakan kekayaan budaya yang mendalam," kata Windy.

Jalur Rempah yang terbentuk melalui jalur-jalur pelayaran telah menimbulkan keterhubungan atau konektivitas budaya, baik di dalam wilayah Nusantara maupun dengan kawasan-kawasan lain dalam skala global.

Pelayaran melewati titik-titik yang mengandung sejarah perdagangan dan budaya penting menjadi simbol keterhubungan daerah dan konektivitas historis melalui Jalur Rempah.

"Saya merasa bangga karena anak muda Kalimantan Barat dapat berkesempatan untuk berkontribusi memperjuangkan pengakuan Jalur Rempah Indonesia sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO. Saya mengajak pada seluruh anak muda Kalimantan Barat untuk dapat meningkatkan kepekaan pada kebudayaan daerah dan ikut serta dalam upaya pelestarian kebudayaan Indonesia," kata Windy.

Dia berharap, Muhibah Budaya dapat dijadikan wahana untuk mengaktifkan kembali jalur ini, menghubungkan titik-titik rempah dan mempererat ikatan budaya antar wilayah. Melihat kekayaan alam Indonesia, dan mengenal ragam suku dan akulturasi budaya, menelusuri sejarah dan kejayaan maritim.


 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024