Pemerintah Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat telah melengkapi 501 posyandu di wilayahnya dengan alat antropometri terstandar, untuk mendeteksi stunting agar cepat diatasi dan dilakukan pencegahan.
 
"Saat ini ada 501 posyandu di Kabupaten Kubu Raya yang telah dilengkapi dengan alat antropometri terstandar dan 21 puskesmas telah memiliki alat USG. Makanya saya harap masyarakat untuk aktif mendatangi lokasi fasilitas kesehatan yang telah disediakan oleh pemerintah daerah," kata Pj Bupati Kubu Raya, Syarif Kamaruzaman di Sungai Raya, Selasa.
 
Ia menjelaskan, stunting juga erat kaitannya dengan status kesehatan ibu pada saat hamil dan masa sesudah hamil.

Karena itu, deteksi dini masalah kesehatan pada calon pengantin, ibu hamil, dan balita diharapkan dapat menjadi langkah antisipasi pertama di tingkat masyarakat yang dilaksanakan melalui posyandu.
 
Kamaruzaman mengatakan, untuk mengatasi stunting perlu diberikan pemahaman yang cukup dan sosialisasi serta edukasi terus menerus kepada masyarakat.
 
Hal itu dapat dilakukan secara masif lewat program-program dengan melibatkan dasawisma, posyandu, perangkat desa, kecamatan, hingga kabupaten.
 
"Kita terus mendorong ini melalui pendataan yang valid. Sehingga angka stunting Kubu Raya bisa turun," katanya.
 
Kamaruzaman menambahkan, Gerakan Pengukuran dan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting yang telah dilakukan bersama lintas sektor dan lintas program di tingkat kabupaten hingga desa, bertujuan menyisir seluruh sasaran untuk dilakukan intervensi yang sesuai.
 
"Gerakan ini dimulai dari pendataan, pendampingan, penimbangan, pengukuran, edukasi, validasi, dan intervensi bagi calon pengantin, ibu hamil, dan balita," tuturnya.
 
Namun ia juga tak memungkiri jika Kubu Raya yang merupakan daerah pesisir ini memiliki kondisi geografis yang menjadi tantangan tersendiri dalam upaya penurunan angka stunting di wilayahnya.
 
"Kubu Raya masih dalam kondisi angka stuntingnya juga cukup tinggi. Nah, oleh karena itu banyak upaya-upaya yang harus kita lakukan," ujarnya.

Pewarta: Rizki Fadriani

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024