Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, menyatakan progres pencocokan dan penelitian data pemilih Pilkada 2024 yang dilaksanakan sejak 24 Juni, hingga kini sudah mencapai 89 persen dari 194.546 orang pemilih yang menjadi sasaran.
"Kami targetkan minggu ketiga sekitar 14 Juli 2024 proses coklit (pencocokan dan penelitian) sudah 100 persen," kata Koordinator Divisi Perencanaan, Data dan Informasi KPU Kapuas Hulu Fransiskus Nalik kepada ANTARA di Putussibau, Kapuas Hulu, Rabu.
Nalik mengatakan pemutakhiran data pemilih melalui coklit yang dimulai pada 24 Juni sampai 24 Juli merupakan tahapan Pemilihan Kepala Daerah Serentak Tahun 2024.
Ia menjelaskan sejumlah kendala dalam proses coklit, di antaranya masalah jaringan internet yang beberapa kali mengalami gangguan sehingga proses coklit menggunakan aplikasi terganggu.
Selain itu, waktu bertemu warga terbatas, khususnya untuk wilayah dalam kota, karena rata-rata warga pemilih sedang bekerja.
"Ada beberapa juga terkendala smartphone petugas coklit yang terbatas, kemudian terkait SDM, tetapi itu bisa teratasi," jelas Nalik.
Ia mengatakan petugas pemutakhiran data pemilih (pantarlih) selama melaksanakan coklit wajib mendatangi rumah warga yang terdaftar sebagai pemilih, dengan mencocokkan dan melakukan penelitian terhadap data atau identitas pemilih.
Nalik berharap seluruh jajaran mulai dari panitia pemilihan kecamatan (PPK), panitia pemungutan suara (PPS) hingga pantarlih dapat melaksanakan seluruh tahapan pilkada sesuai target yang ditentukan.
Sedangkan seluruh masyarakat diharapkan mendukung kelancaran petugas di lapangan untuk melaksanakan coklit dengan menyediakan waktu dan dokumen kependudukan, seperti kartu keluarga (KK) dan kartu tanda penduduk (KTP) elektronik atau data pendukung lainnya.
"Apabila hingga saat ini belum didatangi pantarlih atau petugas coklit untuk didata, silakan menghubungi PPS, PPK atau ke KPU Kabupaten Kapuas Hulu," ujar Nalik.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
"Kami targetkan minggu ketiga sekitar 14 Juli 2024 proses coklit (pencocokan dan penelitian) sudah 100 persen," kata Koordinator Divisi Perencanaan, Data dan Informasi KPU Kapuas Hulu Fransiskus Nalik kepada ANTARA di Putussibau, Kapuas Hulu, Rabu.
Nalik mengatakan pemutakhiran data pemilih melalui coklit yang dimulai pada 24 Juni sampai 24 Juli merupakan tahapan Pemilihan Kepala Daerah Serentak Tahun 2024.
Ia menjelaskan sejumlah kendala dalam proses coklit, di antaranya masalah jaringan internet yang beberapa kali mengalami gangguan sehingga proses coklit menggunakan aplikasi terganggu.
Selain itu, waktu bertemu warga terbatas, khususnya untuk wilayah dalam kota, karena rata-rata warga pemilih sedang bekerja.
"Ada beberapa juga terkendala smartphone petugas coklit yang terbatas, kemudian terkait SDM, tetapi itu bisa teratasi," jelas Nalik.
Ia mengatakan petugas pemutakhiran data pemilih (pantarlih) selama melaksanakan coklit wajib mendatangi rumah warga yang terdaftar sebagai pemilih, dengan mencocokkan dan melakukan penelitian terhadap data atau identitas pemilih.
Nalik berharap seluruh jajaran mulai dari panitia pemilihan kecamatan (PPK), panitia pemungutan suara (PPS) hingga pantarlih dapat melaksanakan seluruh tahapan pilkada sesuai target yang ditentukan.
Sedangkan seluruh masyarakat diharapkan mendukung kelancaran petugas di lapangan untuk melaksanakan coklit dengan menyediakan waktu dan dokumen kependudukan, seperti kartu keluarga (KK) dan kartu tanda penduduk (KTP) elektronik atau data pendukung lainnya.
"Apabila hingga saat ini belum didatangi pantarlih atau petugas coklit untuk didata, silakan menghubungi PPS, PPK atau ke KPU Kabupaten Kapuas Hulu," ujar Nalik.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024