Detasemen Perhubungan Korem (Denhubreb) 101 Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) bantu kembangkan pertanian kebun kopi suku pedalaman Dayak Meratus di kawasan Pegunungan Meratus di Desa Hinas Kiri, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan (Kalsel).
“Kami memberikan bantuan 200 bibit pohon kopi lokal Kalimantan bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan tradisi Aruh Suku Dayak Meratus,” kata Komandan Denhubrem 101 Banjarmasin Mayor CKE Angga Nugraha di Banjarmasin, Sabtu.
Ia menyebutkan kegiatan Aruh itu merupakan upacara yang dilaksanakan oleh suku Dayak Meratus setelah panen hasil pertanian sebagai wujud rasa syukur masyarakat suku Dayak Meratus atas hasil panen yang didapat.
“Bersamaan dengan kegiatan Aruh Adat, kami membagikan bibit kopi untuk mengembangkan lahan kebun milik masyarakat adat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi mereka,” ujarnya.
Angga menyatakan pihaknya siap mendukung berbagai pengembangan pertanian masyarakat adat di pegunungan Meratus untuk keberlanjutan hidup serta untuk pelestarian alam Pegunungan Meratus.
Menurut dia, penanaman pohon kopi di kawasan Meratus sebagai salah satu upaya meningkatkan menjaga kelestarian lingkungan bumi dengan penghijauan produk unggulan kopi lokal Kalimantan Selatan yang memiliki nilai ekonomi tinggi guna menyokong provinsi ini sebagai penyangga pangan Ibu Kota Nusantara (IKN) pada masa mendatang.
Angga menjelaskan Pegunungan Meratus Kalimantan Selatan membentang kurang lebih 600 kilometer persegi dari arah barat daya ke timur laut dan membelok ke arah utara hingga perbatasan Provinsi Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur. Sehingga perlu kolaborasi berbagai pihak untuk menjaga kelestarian alam Meratus, contohnya dengan menanam komoditi perkebunan.
Puncak tertinggi Pegunungan Meratus adalah Gunung Halau-Halau yang memiliki ketinggian 1.901 Mdpl. Dan lokasi pembagian bibit kopi di Kampung Kiyu, Desa Hinas Kiri tersebut, merupakan gerbang jalur pendakian untuk menuju puncak gunung tertinggi di Kalsel.
Kepala adat suku Dayak Meratus Kampung Kiyu, Julak Maribut (105) menyambut dengan baik bantuan yang diberikan oleh TNI, dengan harapan dapat memperluas hamparan kebun kopi di kampung tersebut.
“Kami mengucapkan terima kasih ke TNI yang memberikan program penghijauan, apalagi komoditi ini memiliki nilai ekonomi tinggi yang bermanfaat bagi petani suku Dayak Meratus,” ujar Julak Maribut.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
“Kami memberikan bantuan 200 bibit pohon kopi lokal Kalimantan bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan tradisi Aruh Suku Dayak Meratus,” kata Komandan Denhubrem 101 Banjarmasin Mayor CKE Angga Nugraha di Banjarmasin, Sabtu.
Ia menyebutkan kegiatan Aruh itu merupakan upacara yang dilaksanakan oleh suku Dayak Meratus setelah panen hasil pertanian sebagai wujud rasa syukur masyarakat suku Dayak Meratus atas hasil panen yang didapat.
“Bersamaan dengan kegiatan Aruh Adat, kami membagikan bibit kopi untuk mengembangkan lahan kebun milik masyarakat adat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi mereka,” ujarnya.
Angga menyatakan pihaknya siap mendukung berbagai pengembangan pertanian masyarakat adat di pegunungan Meratus untuk keberlanjutan hidup serta untuk pelestarian alam Pegunungan Meratus.
Menurut dia, penanaman pohon kopi di kawasan Meratus sebagai salah satu upaya meningkatkan menjaga kelestarian lingkungan bumi dengan penghijauan produk unggulan kopi lokal Kalimantan Selatan yang memiliki nilai ekonomi tinggi guna menyokong provinsi ini sebagai penyangga pangan Ibu Kota Nusantara (IKN) pada masa mendatang.
Angga menjelaskan Pegunungan Meratus Kalimantan Selatan membentang kurang lebih 600 kilometer persegi dari arah barat daya ke timur laut dan membelok ke arah utara hingga perbatasan Provinsi Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur. Sehingga perlu kolaborasi berbagai pihak untuk menjaga kelestarian alam Meratus, contohnya dengan menanam komoditi perkebunan.
Puncak tertinggi Pegunungan Meratus adalah Gunung Halau-Halau yang memiliki ketinggian 1.901 Mdpl. Dan lokasi pembagian bibit kopi di Kampung Kiyu, Desa Hinas Kiri tersebut, merupakan gerbang jalur pendakian untuk menuju puncak gunung tertinggi di Kalsel.
Kepala adat suku Dayak Meratus Kampung Kiyu, Julak Maribut (105) menyambut dengan baik bantuan yang diberikan oleh TNI, dengan harapan dapat memperluas hamparan kebun kopi di kampung tersebut.
“Kami mengucapkan terima kasih ke TNI yang memberikan program penghijauan, apalagi komoditi ini memiliki nilai ekonomi tinggi yang bermanfaat bagi petani suku Dayak Meratus,” ujar Julak Maribut.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024