Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalbar Firmansyah mengatakan angka inflasi di Provinsi Kalbar masih terkendali, pada Juli 2024 sebesar 1,58 persen tahun ke tahun atau yoy.

"Pada Juli 2024 terjadi inflasi yoy di Provinsi Kalbar sebesar 1,58 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,95. Inflasi tersebut terkendali," ujarnya saat berita rilis BPS Kalbar di Pontianak, Kamis.

Ia menjelaskan inflasi tertinggi di Kalbar terjadi di Kabupaten Kayong Utara sebesar 2,19 persen dengan IHK sebesar 106,24 dan terendah terjadi di Kota Pontianak sebesar 1,26 persen dengan IHK sebesar 105,46.

"Sedangkan untuk angka inflasi daerah lainnya yakni Kota Singkawang sebesar 1,33 persen, Sintang 1,80 persen dan Ketapang 2,06 persen," papar dia.

Ia menjelaskan bahwa dari sisi komoditas, yang dominan memberikan andil inflasi y-on-y pada Juli 2024 di Kalbar di antara beras, sigaret kretek mesin (SKM), cabai rawit, emas perhiasan, gula pasir, ikan tenggiri, kopi bubuk, sigaret putih mesin (SPM), sigaret kretek tangan (SKT) dan cabai merah.

"Sedangkan komoditas yang memberikan andil deflasi y-on-y daging ayam ras, ikan gembung/ikan kembung, bahan bakar rumah tangga, angkutan udara, ikan bandeng, telur ayam ras, bawang merah, daging babi, ketimun dan kacang panjang," kata dia.

Sementara itu, berdasarkan pantauan di lapangan terkait harga komoditas, khusus di Kota Pontianak saat ini harga ayam relatif stabil di mana hanya Rp25.000 per kilogram. Kemudian untuk bawang merah juga sudah mengalami penurunan di mana harganya di kisaran Rp25.000- Rp26.000 per kilogram. Hanya saja untuk komoditas bawang putih masih di sekitar Rp36.000 per kilogram.

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024