Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kubu Raya, Kalimantan Barat (Kalbar), menempatkan pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebagai upaya menurunkan angka pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Kontribusi UMKM sangat signifikan dalam menciptakan lapangan kerja dan mengurangi pengangguran di Kubu Raya," ujar Sekretaris Daerah Kabupaten Kubu Raya Yusran Anizam, di Sungai Raya, Kamis.
Penyerapan tenaga kerja oleh UMKM telah berhasil menurunkan tingkat pengangguran terbuka menjadi 15,62 ribu jiwa pada tahun 2022. Dengan 22.000 unit UMKM yang tersebar di berbagai sektor, seperti pertanian, perikanan, perdagangan, dan jasa, sehingga pemerintah terus mengoptimalkan peran UMKM sebagai penggerak ekonomi daerah.
Selain menciptakan lapangan kerja, UMKM di Kubu Raya juga mencatatkan prestasi dengan menjadi yang terbesar dalam penyaluran Ultra Mikro (UMi) di Kalbar mencapai Rp2,17 miliar hingga Februari 2024.
Tidak hanya itu, UMKM Kubu Raya juga menyerap Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp667 miliar pada tahun 2022, menjadikan kabupaten ini sebagai pemegang rekor penyerapan KUR terbesar di provinsi.
Untuk mendukung pengembangan UMKM, pemerintah daerah melalui Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Aneka Usaha terus berupaya mendukung potensi UMKM di desa-desa.
"Pemerintah berkomitmen untuk memberikan regulasi dan dukungan yang diperlukan agar UMKM di Kubu Raya dapat terus berkembang dan bersaing di tingkat yang lebih tinggi," ujar Yusran.
Dengan fokus pada pengembangan UMKM, Pemkab Kubu Raya optimis dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif sekaligus mengurangi angka pengangguran di wilayahnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024