Momen Pesona Kulminasi Matahari 2024 pada 21 - 23 September 2024 menjadi daya tarik wisatawan datang ke Kota Pontianak untuk merasakan dan melihat langsung terjadinya fenomena alam di mana matahari berada di posisi paling tinggi di langit.
“Saya sengaja berkunjung pada hari ini ke Pontianak bersama rombongan karena ingin menyaksikan langsung momen detik-detik matahari berkulminasi. Ingin melihat ketika saat kulminasi, tidak ada bayangan yang tampak karena matahari tepat berada di atas objek di lokasi ini,” ujar wisatawan dari Jakarta, Daniel saat menyaksikan Kulminasi Matahari 2024 di Tugu Khatulistiwa Pontianak, Sabtu.
Kota Pontianak di mata Daniel, memiliki daya tarik tersendiri. Selain Tugu Khatulistiwa dengan peristiwa kulminasinya, kekayaan kulinernya juga menjadi daya tarik untuk dinikmati. Makanannya enak dan beragam dengan citarasa tradisional. Masyarakatnya juga ramah-ramah.
"Terutama banyaknya warung kopi, saya barusan sarapan di warung kopi,” kata dia.
Fenomena kulminasi matahari di Tugu Khatulistiwa Pontianak merupakan peristiwa langka yang terjadi dua kali setahun, yaitu pada 21-23 Maret dan 21-23 September, ketika matahari tepat berada di garis khatulistiwa. Fenomena kulminasi matahari di Tugu Khatulistiwa Pontianak tidak hanya menarik bagi wisatawan, tetapi juga bagi para peneliti dan pecinta astronomi. Peristiwa ini diharapkan dapat terus mendorong pariwisata dan edukasi di Kota Pontianak.
Tepat pukul 11.35 WIB matahari berada di atas titik nol derajat garis lintang dan bujur bumi. Setiap objek yang berada di bawahnya tidak memunculkan bayangan. Fenomena itu disebut kulminasi.
Momen kulminasi yang terjadi dua kali dalam setahun di Kota Pontianak senantiasa dirayakan dengan rangkaian acara istimewa oleh Pemerintah Kota Pontianak lewat Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Pontianak. Tidak terkecuali pada puncak peringatan titik kulminasi yang digelar di Tugu Khatulistiwa, Sabtu (21/9/2024).
Berbagai agenda dilaksanakan, mulai dari hiburan pertunjukan seni, pengamatan astronomi, luncurkan logo Hari Jadi ke-253 Pontianak hingga mendirikan telur.
Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak Ani Sofian ikut mendirikan telur bersama tamu undangan. Ia mengatakan, kegiatan ini akan terus dilaksanakan setiap tahun.
“Antusias masyarakat sudah tinggi karena sudah gaung nasional. Tapi kita akan evaluasi terus demi perbaikan supaya lebih inovatif dan kreatif,” katanya.
Ani Sofian menyebut, perlunya kolaborasi dengan banyak sektor untuk menambah semarak kegiatan. Selain itu pihaknya berencana untuk meningkatkan kualitas infrastruktur kawasan Tugu Khatulistiwa agar lebih memikat wisatawan.
“Sekarang sudah ada beberapa yang selesai direhab. Nanti ke depan tentu akan menjadi magnet bagi wisatawan, rencananya dibangun juga planetarium, penghijauan serta penataan pedagang di kawasan ini,” jelasnya.
Puncak titik kulminasi ini pernah terpilih sebagai Kharisma Event Nusantara (KEN) oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), semakin menambah antusias masyarakat. Ani Sofian menyambut baik antusias masyarakat sudah tinggi karena sudah gaung nasional.
“Tapi kita akan evaluasi terus demi perbaikan supaya lebih inovatif dan kreatif,” imbuhnya.
Momen peringatan kulminasi ini, Ani Sofian mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, November mendatang menentukan gubernur-wakil gubernur, wali kota-wakil wali kota.
“Berkaca kesuksesan pemilihan presiden pada Februari lalu menjadi gambaran penyelenggaraan Pilkada nanti, jangan sia-siakan kesempatan dalam menentukan pemimpin kita,” kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
“Saya sengaja berkunjung pada hari ini ke Pontianak bersama rombongan karena ingin menyaksikan langsung momen detik-detik matahari berkulminasi. Ingin melihat ketika saat kulminasi, tidak ada bayangan yang tampak karena matahari tepat berada di atas objek di lokasi ini,” ujar wisatawan dari Jakarta, Daniel saat menyaksikan Kulminasi Matahari 2024 di Tugu Khatulistiwa Pontianak, Sabtu.
Kota Pontianak di mata Daniel, memiliki daya tarik tersendiri. Selain Tugu Khatulistiwa dengan peristiwa kulminasinya, kekayaan kulinernya juga menjadi daya tarik untuk dinikmati. Makanannya enak dan beragam dengan citarasa tradisional. Masyarakatnya juga ramah-ramah.
"Terutama banyaknya warung kopi, saya barusan sarapan di warung kopi,” kata dia.
Fenomena kulminasi matahari di Tugu Khatulistiwa Pontianak merupakan peristiwa langka yang terjadi dua kali setahun, yaitu pada 21-23 Maret dan 21-23 September, ketika matahari tepat berada di garis khatulistiwa. Fenomena kulminasi matahari di Tugu Khatulistiwa Pontianak tidak hanya menarik bagi wisatawan, tetapi juga bagi para peneliti dan pecinta astronomi. Peristiwa ini diharapkan dapat terus mendorong pariwisata dan edukasi di Kota Pontianak.
Tepat pukul 11.35 WIB matahari berada di atas titik nol derajat garis lintang dan bujur bumi. Setiap objek yang berada di bawahnya tidak memunculkan bayangan. Fenomena itu disebut kulminasi.
Momen kulminasi yang terjadi dua kali dalam setahun di Kota Pontianak senantiasa dirayakan dengan rangkaian acara istimewa oleh Pemerintah Kota Pontianak lewat Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Pontianak. Tidak terkecuali pada puncak peringatan titik kulminasi yang digelar di Tugu Khatulistiwa, Sabtu (21/9/2024).
Berbagai agenda dilaksanakan, mulai dari hiburan pertunjukan seni, pengamatan astronomi, luncurkan logo Hari Jadi ke-253 Pontianak hingga mendirikan telur.
Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak Ani Sofian ikut mendirikan telur bersama tamu undangan. Ia mengatakan, kegiatan ini akan terus dilaksanakan setiap tahun.
“Antusias masyarakat sudah tinggi karena sudah gaung nasional. Tapi kita akan evaluasi terus demi perbaikan supaya lebih inovatif dan kreatif,” katanya.
Ani Sofian menyebut, perlunya kolaborasi dengan banyak sektor untuk menambah semarak kegiatan. Selain itu pihaknya berencana untuk meningkatkan kualitas infrastruktur kawasan Tugu Khatulistiwa agar lebih memikat wisatawan.
“Sekarang sudah ada beberapa yang selesai direhab. Nanti ke depan tentu akan menjadi magnet bagi wisatawan, rencananya dibangun juga planetarium, penghijauan serta penataan pedagang di kawasan ini,” jelasnya.
Puncak titik kulminasi ini pernah terpilih sebagai Kharisma Event Nusantara (KEN) oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), semakin menambah antusias masyarakat. Ani Sofian menyambut baik antusias masyarakat sudah tinggi karena sudah gaung nasional.
“Tapi kita akan evaluasi terus demi perbaikan supaya lebih inovatif dan kreatif,” imbuhnya.
Momen peringatan kulminasi ini, Ani Sofian mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, November mendatang menentukan gubernur-wakil gubernur, wali kota-wakil wali kota.
“Berkaca kesuksesan pemilihan presiden pada Februari lalu menjadi gambaran penyelenggaraan Pilkada nanti, jangan sia-siakan kesempatan dalam menentukan pemimpin kita,” kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024