Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat mengumumkan realisasi penerimaan pajak daerah hingga akhir Oktober 2024 mencapai Rp2,1 triliun dari target 2024 sebesar Rp2,6 triliun.
"Pada tahun 2024 ini, Kalimantan Barat menargetkan pendapatan dari pajak daerah sebesar Rp2,6 triliun. Hingga akhir Oktober, sudah terealisasi Rp2,1 triliun, menjadikan Kalbar salah satu dari 10 provinsi dengan realisasi pendapatan tertinggi secara nasional," kata Pj Sekda Kalbar Muhammad Bari di Pontianak, Jumat.
Namun, kata Bari, masih ada tantangan ke depan terutama dengan pembagian opsen, yang sebesar 64 persen untuk kabupaten/kota dan 34 persen untuk provinsi.
Bari mengatakan dalam Rapat Koordinasi Pendapatan Daerah se-Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2024, yang diselenggarakan di Kabupaten Sintang, pihaknya akan memperkuat sinergi untuk mengoptimalkan pendapatan daerah.
Dia menyampaikan pentingnya optimalisasi pendapatan daerah untuk mendukung pelaksanaan program pembangunan.
"Pendapatan daerah merupakan komponen penting dalam pembangunan, terutama dalam mewujudkan Kalbar yang mandiri dan berdaya saing. Untuk itu, strategi peningkatan pendapatan daerah harus terus dikembangkan," kata Bari.
Melalui Rakor ini, pihaknya berharap ada sinergi yang lebih kuat di antara berbagai pihak terkait, khususnya dalam meningkatkan kinerja pajak daerah, retribusi dan sumber-sumber pendapatan lainnya yang stabil dan berkelanjutan.
Selain itu, Mohammad Bari mengingatkan seluruh pihak untuk memastikan bahwa setiap pendapatan daerah dikelola secara transparan dan akuntabel.
Menurutnya, keberhasilan di bidang pendapatan daerah menjadi salah satu kunci utama dalam mendukung berbagai program pembangunan yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
"Pada tahun 2024 ini, Kalimantan Barat menargetkan pendapatan dari pajak daerah sebesar Rp2,6 triliun. Hingga akhir Oktober, sudah terealisasi Rp2,1 triliun, menjadikan Kalbar salah satu dari 10 provinsi dengan realisasi pendapatan tertinggi secara nasional," kata Pj Sekda Kalbar Muhammad Bari di Pontianak, Jumat.
Namun, kata Bari, masih ada tantangan ke depan terutama dengan pembagian opsen, yang sebesar 64 persen untuk kabupaten/kota dan 34 persen untuk provinsi.
Bari mengatakan dalam Rapat Koordinasi Pendapatan Daerah se-Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2024, yang diselenggarakan di Kabupaten Sintang, pihaknya akan memperkuat sinergi untuk mengoptimalkan pendapatan daerah.
Dia menyampaikan pentingnya optimalisasi pendapatan daerah untuk mendukung pelaksanaan program pembangunan.
"Pendapatan daerah merupakan komponen penting dalam pembangunan, terutama dalam mewujudkan Kalbar yang mandiri dan berdaya saing. Untuk itu, strategi peningkatan pendapatan daerah harus terus dikembangkan," kata Bari.
Melalui Rakor ini, pihaknya berharap ada sinergi yang lebih kuat di antara berbagai pihak terkait, khususnya dalam meningkatkan kinerja pajak daerah, retribusi dan sumber-sumber pendapatan lainnya yang stabil dan berkelanjutan.
Selain itu, Mohammad Bari mengingatkan seluruh pihak untuk memastikan bahwa setiap pendapatan daerah dikelola secara transparan dan akuntabel.
Menurutnya, keberhasilan di bidang pendapatan daerah menjadi salah satu kunci utama dalam mendukung berbagai program pembangunan yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024