Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat menggiatkan jadwal penanaman Oktober-Maret (omar) dan April-September (asep) untuk meningkatkan produksi padi yang ditarget sebanyak 69.462 ton pada 2024.
"Untuk saat ini sudah ada beberapa tempat yang melakukan penanaman," kata Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kubu Raya, Munziri, di Kubu Raya, Sabtu.
Diterangkannya tentu langkah ini dilakukan untuk meningkatkan produksi yang menurun akibat berbagai hal seperti perubahan cuaca ekstrim El Nino, dan hama yang menyerang lahan pertanian.
Belum lagi terjadi perubahan minat dari petani yang awalnya menanam padi beralih ke hortikultura karena dinilai lebih menguntungkan.
"Pada Oktober-Maret 2024 produksi kita mencapai 42.912 ton GKG, sedangkan April-September 2024 14.201 ton GKG," kata Munziri.
Berdasarkan data yang dimiliki Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kubu Raya, kebutuhan beras di Kubu Raya 54.500 ton. Di sisi lain kemampuan produktivitas hanya 22.985 ton, sehingga ada defisit hingga 31.515 ton.
Kepala Dinas Ketahanan dan Pertanian Kubu Raya Awaluddin menyebutkan sesuai dengan data terakhir 2023 Kubu Raya memiliki luas tanam sebesar 20.839 hektare dan luas panen 19.428 hektare. Data produksi padi pun mengalami penurunan yakni 14.631 ton pertahun.
Maka dari itu pihaknya kembali menggiatkan jadwal penanaman omar dan asep guna meningkatkan kembali produktivitas untuk menjawab kebutuhan masyarakat.
"Untuk benih dan pupuk termasuk alat pendukung kita bersinergi dengan pemerintah pusat sedangkan kita sendiri sudah menyiapkan pestisida untuk membasmi hama," kata Awaluddin.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
"Untuk saat ini sudah ada beberapa tempat yang melakukan penanaman," kata Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kubu Raya, Munziri, di Kubu Raya, Sabtu.
Diterangkannya tentu langkah ini dilakukan untuk meningkatkan produksi yang menurun akibat berbagai hal seperti perubahan cuaca ekstrim El Nino, dan hama yang menyerang lahan pertanian.
Belum lagi terjadi perubahan minat dari petani yang awalnya menanam padi beralih ke hortikultura karena dinilai lebih menguntungkan.
"Pada Oktober-Maret 2024 produksi kita mencapai 42.912 ton GKG, sedangkan April-September 2024 14.201 ton GKG," kata Munziri.
Berdasarkan data yang dimiliki Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kubu Raya, kebutuhan beras di Kubu Raya 54.500 ton. Di sisi lain kemampuan produktivitas hanya 22.985 ton, sehingga ada defisit hingga 31.515 ton.
Kepala Dinas Ketahanan dan Pertanian Kubu Raya Awaluddin menyebutkan sesuai dengan data terakhir 2023 Kubu Raya memiliki luas tanam sebesar 20.839 hektare dan luas panen 19.428 hektare. Data produksi padi pun mengalami penurunan yakni 14.631 ton pertahun.
Maka dari itu pihaknya kembali menggiatkan jadwal penanaman omar dan asep guna meningkatkan kembali produktivitas untuk menjawab kebutuhan masyarakat.
"Untuk benih dan pupuk termasuk alat pendukung kita bersinergi dengan pemerintah pusat sedangkan kita sendiri sudah menyiapkan pestisida untuk membasmi hama," kata Awaluddin.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024