Badan Pusat Statistik (BPS) Kalbar mencatat hingga Agustus 2024 jumlah penduduk yang bekerja di daerah itu sebanyak 2,86 juta orang atau bertambah 88,28 ribu orang dibanding pada Agustus 2023.
"Hingga Agustus 2024 di Provinsi Kalbar jumlah penduduk yang bekerja meningkat. Bekerja adalah kegiatan melakukan pekerjaan dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh penghasilan atau keuntungan paling sedikit selama satu jam dalam seminggu terakhir," ujar Kepala BPS Kalbar Muh Saichudin di Pontianak, Selasa.
Ia menjelaskan bahwa berdasarkan hasil Sakernas Agustus 2024 lapangan pekerjaan yang menyerap tenaga kerja paling banyak adalah pertanian, kehutanan, dan perikanan yaitu sebesar 46,03 persen.
"Setelah itu baru disusul perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor sebesar 14,28 persen, dan penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum 6,31 persen," ucap dia.
Sementara untuk penduduk bekerja menurut status pekerjaan utama pada Agustus 2024 paling banyak berstatus buruh atau karyawan atau pegawai yaitu sebesar 40,58 persen.
"Sementara yang paling sedikit berstatus berusaha dibantu buruh tetap dan dibayar yaitu sebesar 3,40 persen," jelas dia.
Untuk penduduk bekerja berdasarkan pendidikan masih didominasi oleh tamatan SD ke bawah (tidak/belum
pernah sekolah/belum tamat SD/tamat SD), yaitu sebesar 43,10 persen.
"Sementara itu yang terendah terdapat pada penduduk bekerja yang merupakan tamatan Diploma I/II/III sebesar 2,70 persen," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
"Hingga Agustus 2024 di Provinsi Kalbar jumlah penduduk yang bekerja meningkat. Bekerja adalah kegiatan melakukan pekerjaan dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh penghasilan atau keuntungan paling sedikit selama satu jam dalam seminggu terakhir," ujar Kepala BPS Kalbar Muh Saichudin di Pontianak, Selasa.
Ia menjelaskan bahwa berdasarkan hasil Sakernas Agustus 2024 lapangan pekerjaan yang menyerap tenaga kerja paling banyak adalah pertanian, kehutanan, dan perikanan yaitu sebesar 46,03 persen.
"Setelah itu baru disusul perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor sebesar 14,28 persen, dan penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum 6,31 persen," ucap dia.
Sementara untuk penduduk bekerja menurut status pekerjaan utama pada Agustus 2024 paling banyak berstatus buruh atau karyawan atau pegawai yaitu sebesar 40,58 persen.
"Sementara yang paling sedikit berstatus berusaha dibantu buruh tetap dan dibayar yaitu sebesar 3,40 persen," jelas dia.
Untuk penduduk bekerja berdasarkan pendidikan masih didominasi oleh tamatan SD ke bawah (tidak/belum
pernah sekolah/belum tamat SD/tamat SD), yaitu sebesar 43,10 persen.
"Sementara itu yang terendah terdapat pada penduduk bekerja yang merupakan tamatan Diploma I/II/III sebesar 2,70 persen," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024