Kepala BPJS Ketenagakerjaan Kantor Wilayah Kalimantan Erfan Kurniawan mengatakan saat ini coverage kepesertaan di Kalimantan mencapai 45,34 persen, dengan 3,2 juta pekerja aktif.
"BPJS Ketenagakerjaan juga melayani lebih dari 63.680 pemberi kerja atau badan usaha dan telah mencatatkan penerimaan iuran sebesar Rp5.060.579.420.000 pada tahun 2024, yang meningkat sebesar 11,72 persen dibandingkan tahun sebelumnya," kata Erfan pada temu media bertema "Sinergy and Harmony of Borneo" secara daring di Pontianak, Kamis.
Erfan menjelaskan peserta BPJS Ketenagakerjaan terdiri dari berbagai jenis, termasuk pekerja formal (1.953.661 orang), pekerja informal (889.957 orang), serta pekerja jasa konstruksi (443.402 orang), dan proyek APBD/APBN/swasta (17.580 proyek).
"Pencapaian ini menggambarkan upaya BPJS Ketenagakerjaan dalam memperluas cakupan perlindungan sosial untuk seluruh pekerja di Kalimantan," tuturnya.
Di tengah keberhasilan yang telah dicapai, BPJS Ketenagakerjaan Kantor Wilayah Kalimantan juga menghadapi tantangan geografis dalam menyebarkan layanan ke seluruh pelosok wilayah Kalimantan yang luas.
Namun BPJS Ketenagakerjaan tetap berupaya untuk mengatasi hambatan ini dengan tersedianya 30 kantor cabang, 26 unit layanan, serta 465 fasilitas kesehatan Pusat Layanan Kecelakaan Kerja (PLKK) di seluruh Kalimantan.
Pada tahun 2024 BPJS Ketenagakerjaan Kalimantan juga mencatatkan klaim yang dibayarkan sebesar Rp3.433.601.850.000, dengan total 291.370 klaim yang telah diproses. Pencapaian ini mencerminkan komitmen BPJS Ketenagakerjaan dalam memberikan perlindungan kepada pekerja yang membutuhkan layanan akibat kecelakaan kerja atau risiko lainnya.
Di tempat yang sama Deputi Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan Oni Marbun menyampaikan pentingnya peran media dalam menyebarluaskan informasi mengenai jaminan sosial ketenagakerjaan. Media, menurutnya, memiliki peran kunci dalam edukasi publik, membangun kesadaran akan manfaat perlindungan sosial ketenagakerjaan, serta mendorong lebih banyak pekerja untuk ikut dalam program-program BPJS Ketenagakerjaan.
“Media adalah mitra strategis kami dalam membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya perlindungan sosial bagi semua pekerja. Kami berharap media terus mendukung kami dalam meningkatkan partisipasi pekerja, baik yang formal maupun informal, dalam program jaminan sosial,” kata Oni.
Sementara itu Kepala Kantor Cabang Pontianak Ryan Gustaviana mengatakan kegiatan ini sangat penting bagi BPJS Ketenagakerjaan baik dalam membangun hubungan yang baik dengan media maupun dalam menyebarluaskan informasi yang akurat dan relevan terkait program-program yang dijalankan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
"BPJS Ketenagakerjaan juga melayani lebih dari 63.680 pemberi kerja atau badan usaha dan telah mencatatkan penerimaan iuran sebesar Rp5.060.579.420.000 pada tahun 2024, yang meningkat sebesar 11,72 persen dibandingkan tahun sebelumnya," kata Erfan pada temu media bertema "Sinergy and Harmony of Borneo" secara daring di Pontianak, Kamis.
Erfan menjelaskan peserta BPJS Ketenagakerjaan terdiri dari berbagai jenis, termasuk pekerja formal (1.953.661 orang), pekerja informal (889.957 orang), serta pekerja jasa konstruksi (443.402 orang), dan proyek APBD/APBN/swasta (17.580 proyek).
"Pencapaian ini menggambarkan upaya BPJS Ketenagakerjaan dalam memperluas cakupan perlindungan sosial untuk seluruh pekerja di Kalimantan," tuturnya.
Di tengah keberhasilan yang telah dicapai, BPJS Ketenagakerjaan Kantor Wilayah Kalimantan juga menghadapi tantangan geografis dalam menyebarkan layanan ke seluruh pelosok wilayah Kalimantan yang luas.
Namun BPJS Ketenagakerjaan tetap berupaya untuk mengatasi hambatan ini dengan tersedianya 30 kantor cabang, 26 unit layanan, serta 465 fasilitas kesehatan Pusat Layanan Kecelakaan Kerja (PLKK) di seluruh Kalimantan.
Pada tahun 2024 BPJS Ketenagakerjaan Kalimantan juga mencatatkan klaim yang dibayarkan sebesar Rp3.433.601.850.000, dengan total 291.370 klaim yang telah diproses. Pencapaian ini mencerminkan komitmen BPJS Ketenagakerjaan dalam memberikan perlindungan kepada pekerja yang membutuhkan layanan akibat kecelakaan kerja atau risiko lainnya.
Di tempat yang sama Deputi Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan Oni Marbun menyampaikan pentingnya peran media dalam menyebarluaskan informasi mengenai jaminan sosial ketenagakerjaan. Media, menurutnya, memiliki peran kunci dalam edukasi publik, membangun kesadaran akan manfaat perlindungan sosial ketenagakerjaan, serta mendorong lebih banyak pekerja untuk ikut dalam program-program BPJS Ketenagakerjaan.
“Media adalah mitra strategis kami dalam membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya perlindungan sosial bagi semua pekerja. Kami berharap media terus mendukung kami dalam meningkatkan partisipasi pekerja, baik yang formal maupun informal, dalam program jaminan sosial,” kata Oni.
Sementara itu Kepala Kantor Cabang Pontianak Ryan Gustaviana mengatakan kegiatan ini sangat penting bagi BPJS Ketenagakerjaan baik dalam membangun hubungan yang baik dengan media maupun dalam menyebarluaskan informasi yang akurat dan relevan terkait program-program yang dijalankan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024