Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura, Papua berupaya mengendalikan inflasi dengan menggelar gerakan pangan murah menjelang hari raya Natal 2024.

 

Inflasi year on year yang terjadi di Kabupaten Jayapura, Papua pada akhir November 2024 sebesar 2,46 serta indeks harga konsumen 105,61 persen.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Jayapura Suliyono di Sentani, Senin mengatakan, gerakan pangan murah atau GPM untuk membantu warga ekonomi lemah mendapatkan bahan pokok atau bapok.

Selain itu, GPM juga untuk membantu warga memperoleh bapok dengan harga terjangkau menjelang hari raya Natal 2024 dan tahun baru 2025.

“Kami memberikan subsidi ke beberapa barang, sehingga para distributor menjual bapok di bawah harga pasar,” katanya.

Menurutnya, GPM juga bertujuan untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan pangan serta dapat menekan laju inflasi.

“Kami berharap dengan GPM masyarakat bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari dan tidak terbebani dengan harga dipasaran,” ujarnya.

Dia menjelaskan, GPM telah menjadi program pemerintah pusat yang dilaksanakan serentak secara nasional.

“Dalam kegiatan ini masyarakat dapat membeli produk pangan dengan harga yang lebih murah dari harga pasaran,” katanya.

Dia menambahkan dengan GPM mampu terwujudnya kedaulatan pangan masyarakat melalui ketersediaan (produk dan cadangan pangan).

“Kegiatan dengan tujuan keterjangkauan, konsumsi pangan dan gizi serta keamanan pangan berbasis bahan baku, sumber daya dan kearifan lokal,” ujarnya.

Gerakan pangan murah atau GPM digelar Pemkab Jayapura melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di Halaman Kantor Distrik Sentani pada Senin.

Pewarta: Yudhi Efendi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024