Pontianak (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan Pemerintah Provinsi Kalbar gencar melakukan gerakan pangan murah (GPM) sebagai upaya menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan serta pengendalian inflasi daerah.
"Harga komoditas pangan yang ditawarkan di bawah harga pasar umum dan dibatasi untuk setiap komoditasnya. Pangan yang disediakan seperti beras, gula, bawang merah, bawang putih, daging kerbau, daging bebek, daging ayam dalam bentuk beku, telur dan lainnya untuk peningkatan protein masyarakat," ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalbar Herti Herawati di Pontianak, Selasa.
Ia juga menambahkan target masyarakat yang mendapatkan kupon sebanyak 300. Kegiatan ini akan dilanjutkan pada 20 Agustus 2023 nanti di Kantor Gubernur Kalbar yang bekerja sama dengan Bank Indonesia Kalbar.
"Kemudian 22 Agustus 2023 di GOR Pangkusuma bekerja sama dengan Polda . Selanjutnya dalam rangka 17 Agustus 2023 ada bazar serupa di empat daerah perbatasan seperti Badau, Aruk, Entikong, dan Jagoi yang bekerjasama dengan Badan Pangan Nasional, " jelas dia.
Sementara itu, Kepala PKK Kalbar Lismaryani menyambut baik dan menurutnya dengan adanya gelar pangan itu diharapkan bisa membantu masyarakat Kalbar untuk berbelanja lebih murah dari harga pasar.
"Semoga tidak ada kenaikan harga ke depannya dan kenaikan yang tidak terlalu tinggi, " papar dia.
Saat ini harga bahan pokok yang dijual Dinas Ketahanan Pangan Kalbar dalam gerakan pangan murah untuk beras dijual Rp12.000 ribu per kilogram, daging kerbau beku Rp80 ribu per kilogram, daging ayam beku Rp40 ribu per kilogram, gula pasir premium Rp13 ribu per kilogram, minyak goreng premium Rp15.000 per liter, minyak goreng curah Rp13.000 per liter, telur ayam Rp24 ribu per kilogram, bawang putih Rp 32ribu per kilogram dan bawang merah Rp24 ribu per kilogram.
Gerakan pangan murah mengendalikan inflasi di Kalbar
Selasa, 15 Agustus 2023 17:27 WIB