Pasangan suami istri, Kajul dan Wulan merintis usaha dengan membuka warung sembako kecil - kecilan di Desa Sendoyan, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat sejak 2018 silam. Aneka sembako dijual dengan modal seadanya untuk mereka jalankan.
Seiring waktu, usaha mereka mulai dikenal dan pelangannya bertambah. Dengan hal itu mereka harus berpikir keras agar bagaimana usaha dikembangkan namun terkendala modal usaha.
Persoalan yang ada akhirnya terpecahkan dengan mendapat modal Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank Rakyat Indonesia (BRI) dengan bunga yang rendah.
"Awal usaha tentu modal kecil, apa adanya. Stok belanja sembako menyesuaikan modal kita. Alhamdulillah orang ramai membeli jadi kita harus cari tambahan modal. Dengan adanya KUR BRI, kita kembangkan usaha," ujar sang istri, Wulan di Sendoyan, Senin.
Ia menjelaskan saat pertama pinjam modal dari KUR BRI sebesar Rp25 juta. Dengan modal tersebut stok belanjaan sembako ditambah dan kemudian jenis barang - barang yang dibutuhkan juga ditambah.
"Dengan modal yang ada kita bisa membeli stok barang dan tidak perlu capek beberapa harus belanja dan belaja namun kita waktu stok barang lebih lama," jelas dia.
Menurutnya dengan KUR BRI sangat membantu usahanya untuk berkembang. Selain itu tidak kalah penting ikut membantu orang mendekatkan pasar untuk kebutuhan sembako dan produk lainnya.
"Kita buka usaha ini kan yang pertama bisnis dan bagi kami itu bisa menolong juga orang untuk membeli barang lebih dekat. Pasalnya untuk ke pasar besar belanja butuh satu sampai dua jam," jelas dia.
Hingga saat ini omset jualan per hari bisa tembus capai 2 juta dan bahkan dalam waktu tertentu bisa lebih dari itu. Pelanggan semakin bertambah karena stok barang beragam dan tersedia sehingga menjadi tujuan masyarakat.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada BRI yang bisa mendukung UMKM untuk lebih maju," kata dia.
Editor : Admin Antarakalbar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2025