Pontianak (ANTARA) - Kepolisian Daerah Kalimantan Barat (Polda Kalbar) berhasil mengungkap ratusan kasus kejahatan dalam Operasi Pekat Kapuas 2025 yang berlangsung selama sepuluh hari.
"Operasi ini bertujuan menekan angka kejahatan yang meresahkan masyarakat, terutama menjelang perayaan Idul Fitri," kata Direktur Kriminal Khusus Polda Kalbar, Kombes Pol. Bowo Gede Imantio, di Pontianak, Selasa.
Dia menyampaikan selama operasi, Polda Kalbar dan jajaran berhasil mengungkap berbagai kasus penyakit masyarakat, seperti perjudian, prostitusi, premanisme, peredaran minuman keras ilegal, narkotika, serta kepemilikan kembang api dan petasan.
Dia mengatakan, secara total terdapat 232 kasus yang diungkap, yang melibatkan 298 orang tersangka. "Operasi ini menjadi bentuk nyata komitmen kepolisian dalam menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat," ujarnya.
Dalam operasi ini, kepolisian mencatat sejumlah kasus dengan jumlah tersangka yang berhasil diamankan antara lain, perjudian 25 kasus dengan 46 tersangka, prostitusi 39 kasus dengan 75 tersangka, premanisme 43 kasus dengan 47 tersangka, minuman keras ilegal 63 kasus dengan 62 tersangka, narkoba 56 kasus dengan 63 tersangka, kembang api/petasan 6 kasus dengan 5 tersangka.
Selain menangkap pelaku, kepolisian juga mengamankan sejumlah barang bukti dari berbagai kasus tersebut, termasuk uang tunai, ponsel, senjata api rakitan, serta narkotika jenis sabu seberat 2,5 kilogram.
"Salah satu kasus yang menonjol adalah penangkapan tersangka berinisial BAS di Pontianak. Ia kedapatan memiliki senjata api rakitan jenis revolver dan langsung dikenakan pasal kepemilikan senjata api ilegal," kata Bowo.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Reserse Narkoba Polda Kalbar, Kombes Pol. Thelly Iskandar Muda, menjelaskan bahwa pihaknya berhasil mengungkap 56 kasus narkoba sepanjang operasi ini.
"Barang bukti sabu seberat 2,5 kilogram yang berhasil diamankan diduga akan diedarkan di wilayah Pontianak, dengan sebagian rencana distribusi ke Sulawesi. Keberhasilan ini merupakan hasil kerja sama intensif antara kepolisian dan masyarakat dalam memberantas peredaran narkotika," tuturnya.
Kabid Humas Polda Kalbar, Kombes Pol. Dr. Bayu Susen menegaskan bahwa Operasi Pekat Kapuas 2025 merupakan bagian dari langkah preventif kepolisian untuk menciptakan situasi kondusif menjelang Idul Fitri.
"Selain pengungkapan kasus, kepolisian juga melakukan penyelidikan lanjutan, gelar perkara, serta pemberkasan untuk memastikan semua kasus yang terungkap dapat diproses hukum secara tuntas. Polda Kalbar akan terus berkomitmen dalam menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat," kata Bayu.
Ia juga mengajak masyarakat untuk terus berpartisipasi dalam menjaga lingkungan dari berbagai bentuk kriminalitas dengan melaporkan aktivitas mencurigakan kepada pihak berwajib.
Operasi Pekat Kapuas merupakan kegiatan rutin yang digelar Polda Kalbar setiap tahun sebagai upaya menekan angka kejahatan, terutama menjelang perayaan hari besar keagamaan. Polisi memastikan akan terus meningkatkan pengawasan dan penindakan terhadap berbagai bentuk kejahatan guna menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi masyarakat.