Satuan Reserse Kriminal (Reskrim) Kepolisian Resort Kota (Polresta) Bengkulu menangkap 13 orang anggota geng motor usai melakukan penyerangan terhadap petugas parkir Rumah Sakit Detasemen Kesehatan Tentara (DKT) Kota Bengkulu.

Sebanyak 13 orang anggota geng motor tersebut, di antaranya tujuh orang merupakan pelajar sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah atas (SMA) sederajat di Kota Bengkulu.

"Kami telah mengamankan 13 orang sejak semalam hingga pagi tadi. Status mereka masih dalam proses pemeriksaan," kata Kasat Reskrim Polresta Bengkulu AKP Sujud Alif Yulam Lam di Kota Bengkulu, Senin.

Ia menyebut sebanyak 13 orang geng motor tersebut saat ini masih menjalani pemeriksaan secara intensif oleh penyidik di Mapolresta Bengkulu.

Pada penangkapan terhadap 13 anggota geng motor tersebut, kata dia, Polresta Bengkulu juga menyita sejumlah barang bukti yang diduga digunakan dalam aksi penyerangan dan kekerasan tersebut.

"Seperti, satu buah cobek kayu sepanjang satu meter, sebilah pedang dengan panjang 50 centimeter, sebilah lehdek, satu bilah parang sepanjang 35 centimeter, dua batang paku sepanjang 8 cm yang dibalut tali rapia biru, serta satu bendera berwarna hitam bertuliskan official masterim," ujarnya.

Sujud menjelaskan motif penyerangan yang dilakukan oleh para pelaku tersebut karena tergabung dalam kelompok geng motor dan pihaknya masih mendalami latar belakang dan pemicu utama aksi brutal tersebut.

"Untuk sementara kami menduga ini berkaitan dengan aktivitas kelompok motor, tapi motif pastinya masih kami gali melalui pemeriksaan terhadap 13 orang ini," ujarnya.

Sebelumnya, kelompok geng motor di Bengkulu melakukan penyerangan terhadap petugas parkir di RS DKT Kota Bengkulu di Kelurahan Timur Indah pada Minggu (20/7) dini hari sekitar pukul 02.30 WIB.

Pada penyerangan tersebut, korban yaitu Indra warga Kecamatan Kembang Seri Kabupaten Bengkulu Tengah mengalami luka berat sehingga harus dirawat inap di rumah sakit.

Aksi penyerangan tersebut terekam kamera CCTV dan geng motor yang diperkirakan 20 orang tersebut masih remaja.

Kronologis penyerangan tersebut terjadi saat korban sedang duduk di depan pos palang pintu keluar, tiba-tiba datang para pelaku sambil membawa berbagai senjata tajam menyerang (dibacok dan ditusuk) korban bahkan ada yang melempar botol miras.

"Semalam itu kami sedang ngobrol bang, tiba-tiba mereka masuk ke sini nyerang kami. Mereka itu bawa samurai, cerulit dan senjata tajam lainnya juga bang. Mabuk juga mereka tu bang soalnya melempar kami pakai botol miras," ujar salah satu saksi yaitu Ahmad.

Pewarta: Anggi Mayasari

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2025