Kota Bengkulu (ANTARA) - Kepolisian Resort Kota (Polresta) Bengkulu, Provinsi Bengkulu mengimbau kepada seluruh masyarakat di Kota Bengkulu agar dapat meningkatkan kewaspadaan dan mengantisipasi terkait berbagai modus penipuan yang saat ini marak terjadi khususnya hipnotis.
Himbauan disampaikan sebab saat ini banyak masyarakat yang telah menjadi korban hipnotis khususnya perempuan yang seringkali bepergian sendirian dengan menggunakan perhiasan yang mencolok.
"Korban hipnotis biasanya orang yang membawa uang, perhiasan dan sebagainya, terutama ibu-ibu yang menjadi sasaran utama. Kalau pergi ke pasar atau ke tempat yang lainnya jangan menggunakan perhiasan yang mencolok," kata Kapolresta Bengkulu Kombes Pol Sudarno di Kota Bengkulu, Minggu.
Ia menyebut, masyarakat jika bertemu dengan orang atau oknum yang tidak dikenal agar tidak dilayani atau direspon guna mengantisipasi terjadinya peristiwa hipnotis ataupun penipuan.
Untuk, modus tindak kejahatan tersebut terjadi karena pelaku menyasar orang-orang yang membawa barang berharga seperti uang tunai dan perhiasan, dengan kelompok yang paling rentan menjadi korban adalah kaum ibu-ibu.
Sebab,para pelaku biasanya mencari target yang dianggap lemah secara mental, sehingga lebih mudah diajak komunikasi.
"Iya, karena kan mereka (pelaku) ini cari orang yang lemah. Kalau laki-laki biasanya mentalnya lebih kuat, kalau perempuan itu biasanya lemah lembut, kemudian mudah untuk diajak bicara," terang dia.
Selain itu, untuk proses pengungkapan kasus hipnotis tersebut, pihak kepolisian mengalami kesulitan, sebab kejadian berlangsung cepat dan korban seringkali tidak mampu mengingat ciri-ciri pelaku.
"Kesulitannya, kejadiannya singkat. Orang yang di hipnotis dan melapor ke kita itu kadang nggak mengenali juga orangnya. Kalau ada bukti seperti CCTV, itu baru bisa kita ungkap dengan mudah," sebutnya.
Selain itu, para pelaku penipuan hipnotis tersebut diduga berasal dari luar Kota Bengkulu.