Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat terus mempercepat capaian program jaminan sosial ketenagakerjaan atau universal coverage jamsostek (UCJ) bagi seluruh pekerja di daerah itu.

"Jaminan sosial merupakan kebutuhan penting, terutama bagi masyarakat usia produktif, sehingga pemerintah wajib menghadirkan perlindungan tersebut karena manfaat jaminan sosial ini sangat dibutuhkan masyarakat, terutama bagi keluarga dengan anggota di usia produktif," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Kubu Raya Yusran Anizam saat membuka Rapat Monitoring Optimalisasi Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan di Sungai Raya, Rabu.

Ia menjelaskan implementasi program jaminan sosial ketenagakerjaan tidak hanya inisiatif daerah, tetapi juga amanat hukum sesuai instruksi presiden tentang optimalisasi program tersebut.

Oleh karena itu, Pemkab Kubu Raya berkomitmen memperluas cakupan kepesertaan yang saat ini masih perlu ditingkatkan.

Pada 2024, Kubu Raya meraih penghargaan dari pemerintah pusat atas komitmen meningkatkan cakupan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan. Namun, capaian itu belum cukup karena target kepesertaan masih jauh dari ketentuan universal.

"Dengan semangat melajunya sesuai visi bupati, mari kita realisasikan target UCJ sebesar 59 persen di akhir 2025. Untuk itu, kita harus melakukan sprint di sisa tiga bulan terakhir tahun ini," katanya.

Sebagai langkah percepatan, Yusran menginstruksikan seluruh perangkat daerah melakukan konsolidasi dan memperkuat koordinasi, salah satunya dengan melakukan pendataan terhadap sekitar 400 perusahaan skala menengah dan besar di wilayah itu yang menjadi potensi perluasan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan.

Menurut dia, keterlibatan aktif dunia usaha menjadi kunci dalam memperluas perlindungan sosial tenaga kerja, sekaligus menjamin keberlanjutan ekonomi masyarakat.

"Kami berharap seluruh pemangku kepentingan dapat berkontribusi, sehingga pekerja di Kubu Raya semakin terlindungi," katanya.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2025