Lebak (ANTARA Kalbar) - Kelompok arisan jamban di Kecamatan Sobang, Kabupaten Lebak, Banten, meluas dari dua desa menjadi sembilan desa guna meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat di wilayah itu.
"Saat ini, warga setempat sudah tidak ditemukan lagi kebiasaan buruk buang air besar (BAB) di kebun maupun daerah aliran sungai," kata Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Sobang, Kecamatan Sobang, Kabupaten Lebak H. Yosep di Rangkasbitung, Minggu.
Yosep mengatakan, selama ini, banyak kelompok-kelompok arisan jamban yang baru terbentuk hingga tujuh desa dari sebelumnya dua desa. Mereka terdiri atas ibu rumah tangga, majelis taklim, dan pengojek sepeda motor.
Puskesmas menargetkan pada tahun 2012 semua warga Kecamatan Sobang yang berada di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) memiliki jamban secara memadai dan sehat dengan menerapkan kegiatan jamban arisan tersebut.
Masyarakat di sembilan desa di Kecamatan Sobang pada tahun 2011 merealisasikan penggunaan jamban dengan 60 persen melalui arisan tersebut.
Saat ini, kata dia, warga yang tinggal di sembilan desa itu menggunakan jamban kloset di rumah masing-masing.
"Dengan memiliki jamban itu tentu berdampak terhadap derajat kesehatan masyarakat," ujarnya menjelaskan.
Yosep mengharapkan, dengan adanya kelompok arisan jamban tersebut, seluruh warga Sobang menggunakan jamban kloset dan tidak BAB di kebun atau aliran sungai.
"Arisan jamban ini salah satu upaya meninggalkan kebiasaan lama warga yang tidak memenuhi standar kesehatan menyangkut BAB," katanya menegaskan.
Saat ini, menurut dia, tingkat penyeberan penularan diare di wilayah setempat berkurang setelah warga menggunakan jamban untuk BAB.
Bahkan, beberapa bulan terakhir sudah tak mendengar lagi warga terserang diare karena mereka tidak BAB di sembarang tempat, seperti kebun dan sungai.
"Sebetulnya, BAB di kebun dan sungai sangat berpotensi terhadap serangan penyakit diare dan polio," katanya menandaskan.
Ia menjelaskan minat masyarakat saat ini relatif cukup tinggi untuk memiliki jamban secara memadai dan sehat.
Dana yang terkumpul melalui arisan tersebut mencapai ratusan ribu per bulan dengan jumlah anggota mencapai ribuan kepala keluarga.
Apabila diakumulasi, kata dia, per kelompok Rp350 ribu per bulan dengan anggota 20 orang sehingga satu kepala keluarga hanya membayar Rp17.500 per bulan.
"Jika warga mendapatkan arisan jamban, dananya itu untuk dibangunkan toilet di rumahnya," katanya.
Nurdin (35), seorang pengojek motor warga Kecamatan Sobang, Kabupaten Lebak, mengaku anggota keluarganya saat ini sudah meninggalkan kebiasaan BAB di kebun setelah menggunakan jamban dari hasil arisan itu.
Ia mengatakan bahwa BAB di kebun selain khawatir ular berbisa menggigitnya juga menimbulkan pencemaran bau tak sedap dan menyebabkan berbagai penyakit menular.
"Kami merasa tenang jika BAB milik sendiri dibandingkan sebelumnya BAB di kebun," katanya menandaskan.
(KR-MSR)
Kelompok Arisan Jamban di Lebak Meluas
Senin, 4 Juni 2012 0:27 WIB
Saat ini, warga setempat sudah tidak ditemukan lagi kebiasaan buruk buang air besar (BAB) di kebun maupun daerah aliran sungai.