Pontianak (Antara Kalbar) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
(BMKG) Jumat menyatakan, sejumlah perairan laut di Kalimantan Barat
dalam empat hari ke depan tidak aman untuk pelayaran menggunakan kapal
motor ukuran kecil dan sedang, karena berpotensi gelombang tinggi
2,0-3,5 meter.
"Menurut perkiraan kami, salah satu pemicu terjadinya gelombang
tinggi karena faktor atau pengaruh cuaca buruk, seperti hujan yang
disertai angin dengan kecepatan 18-22 knot," kata Prakirawan BMKG Balai
Besar Wilayah II Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak, Erika
Mardiyanti.
Data BMKG Balai Besar Wilayah II Stasiun Meteorologi Maritim
Pontianak, mencatat dari Jumat (8/3) hingga Senin (11/3) untuk lima
kawasan perairan laut, diantaranya perairan China Selatan utara Natuna,
Kepulauan Natuna, Laut Natuna, Kepulauan Anambas, dan perairan Sambas,
berpotensi terjadi gelombang 2,0 meter hingga 3,5 meter.
"Dengan potensi gelombang hingga setinggi 3,5 meter, sudah termasuk
tidak aman untuk pelayaran menggunakan KM ukuran kecil dan sedang,"
ungkap Erika.
Sementara itu, untuk tiga kawasan perairan laut Kalbar lainnya,
yakni perairan laut Pontianak, Karimata, dan Ketapang rata-rata di
bawah 1,2 meter atau aman untuk semua jenis pelayaran menggunakan kapal
motor, katanya.
Ia mengimbau, kepada para nelayan dan masyarakat yang menggunakan
transportasi laut untuk menghindari kawasan perairan laut yang
diperkirakan terjadi gelombang tinggi, agar terhindar dari ancaman
gelombang yang bisa berakibat fatal.
Data BMKG Balai Besar Wilayah II Stasiun Meteorologi Maritim
Pontianak, mencatat ketinggian gelombang dua meter berbahaya untuk
pelayaran kapal tongkang dan kapal nelayan.
Ketinggian gelombang tiga meter berbahaya untuk pelayaran kapal
tongkang, nelayan, tugboat, kapal roro, feri, sedangkan untuk ketinggian
gelombang empat hingga lima meter atau lebih, sangat berbahaya untuk
semua jenis kapal.
(U.A057/S004)
Gelombang Tinggi, Perairan Kalbar Tidak Aman
Jumat, 8 Maret 2013 16:02 WIB