Sekadau (Antara Kalbar) - Debit air mulai merangkak ke tempat yang jarang tersentuh banjir di kota Kecamatan Belitang Hilir, Kabupaten Sekadau. Banjir yang melanda Sungai Ayak kali ini terbilang lebih tinggi dari awal bulan kemarin.
Ponton penyebrangan terancam tak beroperasi lantaran di daerah Sungai Asam tempat turun naik kendaraan roda empat atau lebih di mulut ponton sudah sangat sulit, lantaran berdekatan dengan rumah warga.
"Sudah saya usulkan kepada Dinas Perhubungan, untuk pemakaian steigher di Sungai Asam selama banjir ini. Kita lihat sendiri, rumah warga di sekitar tempat turun naik kendaraan dari ponton terkadang kena gelombang tug boat. Ini untuk kelancaran bersama," ungkap Camat Belitang Hilir Paulus Misi.
Jalan utama dari penyebrangan sunyat menuju pasar Sungai Ayak di jalan yang tergenang air (antara kantor Koramil dan Yayasan Sosial Bahkti), ada lubang di sebelah kanan jalan menuju pasar. Tak sedikit motor yang menabrak lubang yang tak tampak karena banjir dan tak ada juga warga memberi tanda.
"Dari Dinas Perhubungan sudah ada jawaban, bisa dilintasi sementara untuk beban 6 ton saja. Ini hanya selama banjir, karena ini untuk kepentingan orang banyak. Hal ini untuk percobaan, karena steigher tersebut belum ada penyerahan dari propinsi kepada kabupaten," tutupnya.
Sementara itu untuk daerah ruas jalan Balai Sepuak Kecamatan Belitang Hulu dari Desa Kumpang Ilong menuju Kota Kecamatan perhuluan Belitang itu, menurut Ade Hendri warga setempat melalui pesan singkatnya menceritakan jika jalan putus.
Pihak PT GUM (Grand Utama Mandiri), menjanjikan alat berat akan siaga karena jika ada kendaraan yang amblas di ruas jalan yang rusak akan langsung ditarik.
Namun kenyataannya alat berat tersebut diganti dengan karyawan yang membawa cangkul untuk menimbun beberapa lubang atau membuat saluran air agar tak ada yang mengenangi lubang.
"Sempat cekcok mulut antara warga dan karyawan karena hal itu, dan hal itu sebenarnya tak perlu terjadi jika pihak perusahaan tak ingkar janji. Tapi sebaliknya juga, alat berat satu-satu nya milik perusahaan itu sedang memperbaiki ruas jalan Sungai Jujur. Warga kecewa jika ada kendaraan dagang milik warga amblas tak ditarik, tapi jika milik perusahaan atau untuk kepentingan perusahaan pasti cepat diutamakan dan sekalipun jalan tersebut milik pemda tapi perusahaan yang berinvestasi itu melintasi jalan pemda membawa CPO," pungkasnya.
Banjir Ancam Operasional Ponton di Sungai Ayak
Minggu, 3 April 2016 20:15 WIB