Singkawang (ANTARA) - Korem 121/Alambhana Wannawai menyatakan, siap membantu pengamanan perayaan Tahun Baru Imlek di wilayah Kalimantan Barat, hingga pada festival Cap Go Meh.
"Marilah kita jadikan perayaan ini sebagai momentum untuk meneguhkan komitmen kita dalam menjaga keberagaman dan toleransi yang ada di Kalimantan Barat, yang selama ini telah menjadi contoh yang baik bagi daerah-daerah lain," ujar Komandan Korem 121/ABW, Brigadir Jenderal TNI Purnomosidi, dalam pembukaan Imlek di Singkawang, Kalimantan Barat, Selasa.
Dalam kesempatan itu pula, dia juga mengajak masyarakat Kalimantan Barat untuk senantiasa menjaga dan memperkuat semangat persatuan dan kesatuan bangsa.
"Keberagaman kita adalah kekuatan yang harus kita pelihara dengan penuh rasa saling menghormati," ujarnya.
Ia juga mengingatkan masyarakat Kalimantan Barat, terkhusus di Singkawang untuk yang terlibat dalam festival Imlek dan Cap Go Meh untuk senantiasa menjaga sportivitas dan kebersamaan.
Dia juga berharap, serangkaian perayaan Imlek dan Cap Go Meh dapat terus dilaksanakan secara berkesinambungan, sebagai bagian dari upaya dalam melestarikan kebudayaan dan memperkuat kebersamaan di tengah keberagaman.
"Saya mengucapkan Selamat Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili kepada segenap warga Kalimantan Barat yang merayakan, Semoga Tahun Ular Kayu 2025 ini membawa keberkahan, kesehatan, dan kesuksesan bagi kita semua. Gong Xi Fa Cai," ujarnya.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Penjabat Gubernur Kalimantan Barat, Harisson, mengatakan, Singkawang sebagai kota dengan toleransi paling tinggi di Indonesia dengan keragaman etnis serta budayanya telah berkontribusi besar memajukan pembangunan di Kalbar.
“Kita tahu Singkawang adalah kota paling toleran di Indonesia, keragaman etnis serta budayanya ini memperkaya kita, membuat pembangunan di Kalbar semakin maju,” ujarnya.
Banyaknya UMKM yang tampil di setiap perayaan Imlek dan Cap Go Meh disebutnya mampu mempercepat roda perekonomian.
“Festival perayaan Imlek dan Cap Go Meh di Singkawang atau pun kota lainnya di Kalbar ini membuat roda perputaran ekonomi kita jadi jauh lebih cepat,” ujarnya.
Kemudian Kepala Bidang Humas Polda Kalimantan Barat, Komisaris Besar Polisi Bayu Suseno, menyampaikan, mereka telah mendata 239 klenteng dan 170 vihara yang menjadi prioritas pengamanan, termasuk lokasi keramaian yang menjadi konsentrasi massa yaitu tempat hiburan, daerah pantai dan pulau.
"Selain itu juga lonjakan mobilitas masyarakat juga diprediksi akan jauh meningkat seiring dengan libur panjang nasional, selama periode ini akan meningkatkan risiko kemacetan dan kecelakaan, terutama di jalur strategis seperti Pontianak - Singkawang," ujar dia.
Analisis situasi dan potensi kerawanan, katanya, sudah dilakukan Polda Kalbar yaitu pengamanan tempat ibadah dan lokasi keramaian, manajemen lalu lintas, pencegahan konflik, isu SARA, dan gangguan kamtibmas, serta kesiapsiagaan terhadap cuaca ekstrem.
"Media sosial kerap menjadi sarana penyebaran isu provokatif yang dapat memicu konflik berbasis SARA, satgas preemtif dan satgas siber harus aktif mendeteksi potensi isu provokatif sejak dini, memberikan edukasi kepada masyarakat, serta menangkal penyebaran informasi yang tidak benar, sehingga situasi kamtibmas dapat terjaga," ujar dia.