Sintang (Antara Kalbar) - Bupati Sintang Jarot Winarno serta Wakil Bupati Askiman, meninjau langsung pelaksanaan ujian nasional di sejumlah sekolah di Kota Sintang, pada hari pertama pelaksanaannya, Senin.
Sekolah yang ditinjau dengan rute pertama yaitu SMA Negeri 2, SMK Negeri 1, kemudian di tengah perjalanan Bupati dan Wakil Bupati berpencar ke SMA lainnya, seperti Wakil Bupati langsung mengunjungi SMA Negeri 3, Madrasah Aliyah Negeri, SMA Panca Setya, dan SMA Negeri 1 Sintang, sementara itu Bupati Sintang dari SMKN 1 Sintang langsung menuju SMA Negeri 4 Sintang yang dimana keadaan sekolah di SMA tersebut sedang terendam banjr.
Selain Komandan Korem 121/ABW, hadir pula Komandan Kodim 1205, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan beserta para Kepala Bidang, sejumlah pejabat eselon II dan III ikut mendampingi, begitu juga Ketua DPRD Kabupaten Sintang yang mendampingi Bupati.
Peninjauan itu dilakukannya guna untuk memastikan pelaksanaan UN, khususnya di sekolah yang ditinjaunya, berjalan sukses dan lancar. Dalam peninjauan itu dia menanyakan bagaimana pelaksanaan UN di sekolah-sekolah tersebut, siswa yang tidak hadir serta berbagai kendala yang dihadapi peserta saat mengikuti UN tersebut. Ungkap Jarot.
Bupati Jarot mengatakan, semuanya harus dijamin keamanan kenyamanan anak-anak ini untuk tidak mendapatkan kendala apapun dalam pelaksanaan ujian nasional.
"Karena ujian nasional selama ini menjadi pemikiran bagi anak-anak kita, berbagai upaya yang telah dilalui persiapan yang baik, seperti try out yang sudah dilakukan, sehingga jangan ada hal lagi pada hari pelaksanaan ujian nasional ini, stres mereka bertambah, manalagi ditambah dengan situasi seperti banjir," katanya.
Maka dari itu Pemerintah Daerah bersinergi dengan TNI/POLRI hadir untuk menciptakan suasana nyaman aman dalam membantu anak-anak, mengamankan pelaksanaan Ujian Nasional tahun 2016 ini, kata Jarot.
"Harapan untuk ke depannya semoga para siswa-siswi lulus 100 persen, pemerintah daerah mendukung penuh, serta proses belajar mengajar harus tetap jalan, walaupun yang sekolahnya terendam banjir dan apapun kendalanya serta akses jalan masuk ke SMA 4 akan di tingkatkan lagi, supaya tidak banjir, karena kondisi seperti ini sudah bertahun-tahun," katanya.
Masalah distribusi soal ujian nasional, dia mengatakan, sampai saat hari pelaksaan tiba tidak ada kendala apapun, karena hal ini harus dijaga kerahasiaan dan tidak ada masalah.
"Hanya yang kita pikirkan adalah masalah anak-anak, karena ujian ini dari dahulu menjadikan pemikiran bagi anak-anak, kembali lagi dengan persoalan stres yang dialami siswa-siswi haruslah gunakan pola pernapasan 478 ketika ingin mengisi jawaban di lembar jawaban," katanya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang, Marchues Afen mengatakan, jumlah peserta yang mengikuti ujian nasional SMA/MA/SMK pada tahun 2016 sebanyak 4,644 siswa, data tersebut dibagi dalam beberapa klasifikasi seperti, SMA/MA berjumlah 2.709 siswa, SMK 1.106, dan Paket C berjumlah 829, data ini mencakup dalam seluruh SMA/MA/SMK.
Dia mengatakan, kalau data untuk sekolah yang ada di Kota Sintang ini berjumlah, 2.215 dengan klasifikasi seperti SMA/MA dengan 14 sekolah berjumlah 1.495 siswa, SMK dengan 5 sekolah berjumlah 720 siswa, yang dimana tahun ini Ujian Nasional Berbasis Komputer dilakukan di SMKN 1 Sintang, dan ini merupakan UNBK satu-satunya di Kabupaten Sintang.
"Kawasan yang sekolahnya terkena banjir yaitu SMA 1 Sepauk, SMAN 1 Tempunak, dan SMAN 4 Sintang, harapan kepada sekolah sekolah tersebut agar dapat melaksanakan UN dengan semaksimal mungkin agar apa yang diinginkan siswa-siswi bisa tercapai," katanya.